Pastikan Masalah Banjir di Surabaya Teratasi dengan Baik, Wakil Ketua DPRD Surabaya Sidak Proyek Pembangunan Saluran Air

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 30 Okt 2022 19:57 WIB

Pastikan Masalah Banjir di Surabaya Teratasi dengan Baik, Wakil Ketua DPRD Surabaya Sidak Proyek Pembangunan Saluran Air

i

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Reni Astuti saat melakukan sidak proyek pembangunan saluran air di Jl. Pahlawan, Jumat (28/10) kemarin. 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Memasuki musim penghujan, penanganan banjir menjadi prioritas utama, untuk memastikan masalah banjir di Surabaya dapat diatasi dengan baik. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Reni Astuti melakukan sidak di beberapa lokasi proyek pembangunan saluran air. 

Didampingi Kasi Perencanaan dan Pengawasan Drainase, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Chandra Andi Wijaya, Reni langsung meninjau progress upaya pengendalian banjir di Surabaya yang tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot). 

Baca Juga: Halal Bihalal Hari Pertama Masuk Kerja, DPRD Surabaya Optimalkan Kinerja

"Pembangunan infrastruktur banjir menjadi perhatian utama bagi dewan dan Pemkot. Di APBD 2022 untuk pengendalian banjir  dianggarkan Rp 440 miliar. Jadi ini harus direalisasikan dengan baik dan benar," ungkap Reni Astuti disela-sela sidak proyek pembangunan saluran air di Jl. Pahlawan, Jumat (28/10) kemarin. 

Reni menerangkan sampai saat ini ada 117 titik genangan di Surabaya. Tak hanya data, ia juga banyak mendapat aduan dari para warga. Baik dari kegiatan reses hingga warga yang datang langsung ke kantor dewan. Warga bahkan mengirimkan video yang memperlihatkan daerahnya masih banyak genangan. 

"Tinjauan langsung ini untuk memastikan bahwa upaya pengendalian banjir terus berjalan, terutama saat musim hujan ini," ungkap Reni. 

Selain di jalan protokol, Reni juga mendorong Pemkot Surabaya untuk segera mengatasi banjir di pemukiman warga. "Banjir atau genangan di pemukiman itu dampaknya langsung dirasakan oleh warga," kata Reni. 

Reni menegaskan, pihaknya akan terus melakukan fungsi pengawasan dalam pembangunan tersebut. "Kami akan terus mengawasi. Teman-teman dari Komisi C juga sudah memperhatikan persoalan ini serta melakukan pendataan secara detail," tutur Reni. 

Baca Juga: Pastikan Pelayanan Berjalan Baik saat Libur Lebaran, Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Puskesmas dan Rumah Sakit

Sementara, Kasi Perencanaan dan Pengawasan Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Chandra Andi Wijaya menjelaskan progress pembangunan yang dilakukan pihaknya. Kini, Dinas SDA dan Bina Marga tengah mengebut pembangunan koneksi saluran air di beberapa titik, terutama di area Surabaya Tengah dan Surabaya Selatan. 

Proyek itu dilakukan untuk menyambungkan saluran kecil ke saluran yang lebih besar demi memperlancar aliran air di musim hujan. 

"Hingga akhir Oktober, secara keseluruhan sudah 55  persen. Saluran besar akan terkoneksi dengan saluran kecil di berbagai ruas, kemudian bermuara di rumah pompa pahlawan untuk Surabaya Tengah," ungkapnya. 

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Ajak Masyarakat Jaga Surabaya Tetap Aman dan Kondusif

Candra melanjutkan, di Jl. Pahlawan ini dibuat saluran baru. Saluran tersebut bakal diintegrasikan dengan saluran-saluran lama. Sehingga saluran yang alirannya terhambat dari hulu ke hilir, bisa tersambung disana. Aliran air di saluran memang kerap tersumbat, terlebih exiting berada di daerah Dupak atau Greges yang jaraknya cukup jauh. Untuk itu, Dinas SDABM membuat saluran yang mengantarkan aliran air bermuara ke Kalimas agar lebih dekat. 

Tak hanya saluran, ada juga pengadaan pompa baru untuk mengurangi debit air. Yakni, pompa banjir dengan kapasitas 3m³x2 serta pompa lumpur. Pihaknya menargetkan, seluruh pengerjaan saluran bisa tuntas di awal Desember. Demi mempercepat pembangunan, pekerjaan dilakukan 24 jam. 

Selain pembangunan saluran baru, kini Pemkot juga tengah melakukan penelusuran dan maintenance saluran drainase jaman Belanda atau riul. Sebelumnya, Pemkot berhasil menemukan riul dari rumah pompa Kenari di Simpang Dukuh dan berhenti di Embong Malang. Kini, ditemukan juga saluran yang mengarah ke Jalan Pahlawan. Lewat riul, diharapkan saluran-saluran air di Surabaya makin banyak dan bisa terintegrasi. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU