PDIP Ingatkan Jokowi Ancaman "Banjir Bandang" Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 27 Jun 2021 21:35 WIB

PDIP Ingatkan Jokowi Ancaman "Banjir Bandang" Covid-19

i

Politikus DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta -Presiden Joko Widodo dingatkan oleh politisi PDIP akan ancaman 'banjir bandang' virus corona (Covid-19) jika lonjakan kasus tak ditangani dengan baik.

"Tolong pak Jokowi, kondisi sudah darurat. Jangan sampai ini semakin gawat dan akhirnya kita semua tersapu 'banjir bandang' yang sebenarnya sudah kita ketahui ancamannya, tapi telat kita tanggulangi," ujar Politikus DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, melalui pesan tertulis, Minggu (27/6/2021).

Baca Juga: Jokowi Tersenyum Dinyatakan Bukan Kader PDIP Lagi

Charles menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM mikro, tak lagi efektif meredam laju penularan virus. Hal itu membuat tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di lima provinsi di Pulau Jawa sudah di atas 80 persen.

 

Jokowi Diingatkan Lockdown Jawa

Charles mendesak Jokowi untuk segera menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional atau lockdown di Pulau Jawa.

Dengan kebijakan itu, terang dia, nantinya ada penutupan secara total terhadap sekolah, pusat perbelanjaan dan perkantoran. Kecuali pada segelintir sektor usaha vital tertentu.

Kita tentu tidak ingin, jika tanpa pembatasan sosial besar-besaran, provinsi lain seperti di Indonesia Timur, yang BOR faskesnya saat ini masih hijau, menjadi kacau balau seperti faskes Pulau Jawa sekarang," imbuhnya.

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

"Pak Jokowi, faskes kita di hilir tidak akan kuat meredam 'banjir bandang' kalau angka penularan dari hulu sangat deras. Derasnya penularan Covid-19 di hulu harus kita redam sedini mungkin dengan pembatasan sosial besar-besaran," sambung dia.

Kritik terhadap kebijakan PPKM mikro sebelumnya sudah disampaikan sejumlah pihak, satu di antaranya oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).

Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah, meminta ketegasan pemerintah dalam menangani lonjakan kasus penularan Covid-19.

Ia juga meminta agar kebijakan pemerintah tidak sekadar bermain judul kebijakan namun lemah dalam implementasi. Menurutnya, rekor kasus positif harian menunjukkan pemerintah gagal dalam mengendalikan pandemi sejak awal.

Baca Juga: Perbedaan Jokowi dan Muhaimin, Peringati Hari Kartini

 

21.095 Kasus Baru

Pada Sabtu (26/6/2021), Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat penambahan 21.095 kasus baru. Itu adalah rekor positif harian tertinggi sejak pandemi melanda Indonesia, Maret 2020 lalu.

Saat ini jumlah keseluruhan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2.093.962. Sementara itu total ada 1.842.457 orang sembuh dan 56.729 meninggal. n erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU