PDIP Target Raih Quatrick di Pilkada Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 06 Okt 2020 21:26 WIB

PDIP Target Raih Quatrick di Pilkada Surabaya

i

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono memamerkan kaos untuk kampanye pasangan Eri-Armuji. SP/Alqomar

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan Surabaya bertekad meraih quatrick pada Pilkada Surabaya pada 09 Desember mendatang.

Baca Juga: Simpang Siurnya Pernyataan Gibran dan Hasto

"Ibarat sepakbola kami ingin quatrick (empat kali) memenangkan Pilkada langsung di Surabaya. Sejak Pilkada langsung, PDIP telah menang tiga  kali, yakni 2005, 2010, dan 2015,” kata Ketua Bapilu PDIP Surabaya, Anas Karno. Untuk itu, imbuh Anas, pihaknya  sedang melipat gandakan seluruh element partai dan mempertegas barisan untuk memenangkan Eri Cahyadi bersama Armuji.

"Jadi melipat gandakannya seluruh element meski di pandemi Covid 19. Pesan ketua umum dari pusat memang harus mengedepankan protokol kesehatan, yang utama adalah mewajibkan sampai dibentuknya tim satgas untuk utamanya menggunakan protokol kesehatan," ungkapnya, Selasa (7/10/2020).

Untuk melipat gandakan elemen partai, Anas mengatakan bahwa setiap fraksi di wilayah masing-masing harus berjalan total semuanya. "Termasuk yang disampaikan tadi, mulai dari DPC sampai anak ranting, harus terlibat dalam menggerakkan untuk upaya melipat gandakan perolehan suara," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, seluruh kader dan relawan Eri-Armuji harus memastikan setiap dukungan warga Surabaya, nantinya berujung mencoblos nomor urut 1 di TPS (tempat pemungutan suara). Untuk itu, warga Surabaya digerakkan datang ke TPS pada 9 Desember 2020 dan memilih Eri-Armuji.

“Gerakan datang ke TPS pada 9 Desember 2020 dan mencoblos nomor urut 1 Eri-Armuji, penerus Bu Risma,  harus terus dikampanyekan. Setiap dalam pertemuan-pertemuan warga oleh kader-kader PDI Perjuangan bersama seluruh relawan harus mengkampanyekan gerakan ini,” kata Adi, dikonfirmasi, Selasa (6/10/2020).

Kampanye mencoblos nomor urut 1 Eri-Armuji, kata Adi, juga tidak hanya dilakukan saat ada pertemuan tatap muka warga. Tapi juga dilakukan dengan mendatangi warga dari rumah ke rumah, atau door to door, dengan membagikan stiker dan brosur.

“Brosur ini berisikan kinerja nyata Mas Eri Cahyadi sebagai ASN Pemkot Surabaya yang sangat berpretasi dan Cak Armuji sebagai politisi senior PDI Perjuangan. Dengan membagikan brosur ini warga jadi paham rekam jejak Mas Eri dan Cak Armuji. Mereka tidak seperti membeli kucing dalam karung. Sudah banyak prestasi yang dilakukan Mas Eri Cahyadi untuk Surabaya,” ungkapnya.

Baca Juga: Megawati Tulis Surat ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang

Gerakan coblos nomor 1, jelas Adi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya, adalah memasang alat-alat peraga kampanye. Seperti memasang baliho, baner dan spanduk. “Intinya berbagai macam kampanye kami manfaatkan dengan maksimal. Kami ingin kampanyekan Eri-Armuji dengan cara yang elegan dan santun,” katanya.

 

Didukung Relawan di Kampung-Kampung

Menurut Adi, PDI Perjuangan tidak sendirian dalam upaya memenangkan Eri-Armuji, dalam Pilkada Surabaya kali ini. Sebab, saat ini menjamur para relawan di kampung-kampung dan komunitas. Hal ini menandakan antusias warga Surabaya untuk memberi andil besar dalam memenangkan Eri-Armuji.

“Gerakan mesin PDI Perjuangan bersinergi dengan para relawan. Kami saling bahu-membahu, bekerja keras dan memastikan seluruh dukungan masyarakat nantinya berbuah suara di TPS dengan mencoblos nomor urut 1. Kami ingin masyarakat tak sekadar mendukung, tapi memilih Eri-Armuji di TPS dengan cara mencoblos nomor urut 1,” pungkasnya.

Baca Juga: Menantu Jokowi, Nambeng Daftar ke PDIP

Sementara itu, untuk mengantisipasi pergerakan massa dari PDI-P dengan sudah menyiapkan jadwal dari pasangan Calon Wali Kota Surabaya dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya.

"Sebelum jalan kita sudah ada jadwal paslon yang sudah disiapkan. Kita satu seusai aturan PKPU bahwasannya itu harus dilaporkan ke satgas kesehatan covid, setelah mendapatkan assesment itu dilaporkan ke Polrestabes. Kemudian Polretabes mengeluarkan STTP dan hasilnya kemudian kita langsung berikan kepada KPU dan Bawaslu Kota, dengan space yang harus 50 orang itu, wajib kita lakukan," jelas Anas lagi.

Lanjutnya, sebelum pasangan calon turun, tim satgas dari partai akan menyisir agar tidak melebihi ketentuan maksimal.

"Tapi apabila  di luar (lebih dari) itu, kita tidak tahu.Tapi kita tetap (komitmen), pada saat sebelum paslon turun, kami menyisir  supaya (massa) tidak melebihi ketentuan maksimal, yaitu 50 orang," pungkasnya.byt/alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU