Pecat Karyawan Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Warga Grudug UTSG

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 15 Sep 2020 21:55 WIB

Pecat Karyawan Saat Isolasi Mandiri Covid-19, Warga Grudug UTSG

i

Masa Barwatu saat menyampaikan orasi didepan PT. UTSG. SP/SP

SURABAYAPAGI.COM. Tuban- Puluhan warga yang berasal dari Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Tuban, dengan mengatasnamakan diri sebagai Barisan Warga Koro Bersatu (BARWATU), menggrudug PT. United Tractors Semen Gresik (UTSG) Tuban. Selasa, (15/9/2020).

Kedatangan masa yang didampingi langsung oleh Kepala Desa, Perangkat dan BPD tersebut, lantaran tak terima akibat ada salah seorang warga desanya yang diduga telah dipecat oleh anak perusahaan PT. Semen Indonesia itu.

Baca Juga: APMP Jatim Gelar Aksi di Kantor KPU Bangkalan

Tindakan pemecatan perudahaan terhadap Darno (50) tersebut, oleh masa Barwatu dianggap tak manusiawi, karena terjadi ditengah merebaknya Pandemi Covid-19, apalagi alasan yang menyebabkan Darno tidak masuk kerja disebabkan menjalani isolasi mandiri sehabis opname dari rumah sakit.

Dalam aksinya, pendemo meminta pihak UTSG untuk kembali memperkerjakan Darno, Karena pemecatan tersebut dinilai cacat hukum dan mengabaikan sisi kemanusiaan.

"Pemerintah saja menggelontorkan triliunan rupiah untuk menanggulangi dampak covid-19, lha ini anak usaha BUMN kok malah mau memecat pekerjanya yang terdampak covid-19. Parah sekali" teriak Rokim, Korlap Demo.

Baca Juga: Demo Tuntut KPK Putuskan Status Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Disisi lain, Bisyri Mustofa, ketua Gugus Covid Desa Pongpongan yang turut hadir dalam demonstrasi tersebut menegaskan bahwa isolasi mandiri Darno telah sepengetahuan Satgas Covid-19 desa.

"Pekerja yang bersangkutan memang kita sarankan isolasi mandiri karena habis opname di RSUD. Jadi pemecatan tersebut sangat tidak beralasan" ujarnya.

Baca Juga: Massa Partai Buruh Geruduk Bawaslu dan Kejati Jatim, Tuntut atas Dugaan Kecurangan Pemilu

Selain itu, Kepala Desa Pongpongan juga menilai pemecatan yang dihadapi Darno warga Desa Pongpongan ini terkesan dipaksakan, selain mengesampingkan pendekatan lingkungan PT UTSG juga tidak menawarkan opsi opsi lain seperti cuti besar (cuti 3 bulan) yang bisa digukan sauadara Darno saat melakukan isolasi mandiri.

"Kalo UTSG mau hidup rukun berdampingan dengan masyarakat, tentu ia tidak akan memaksan diri. Mengingat kontribusi Desa Pongpongan untuk mendukung keberlangsungan tambang semen ini sudah sangat besar. 40 persen wilayah Desa Pongpongan ini menjadi area tambang semen. Jadi UTSG harus mempertimbangkan aspek sosial itu" tandas Luqman.

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU