Home / Ekonomi dan Bisnis : Melongok Sentra Wisata Kuliner Binaan Pemkot (2)

Pelaku UMKM SWK Babat Jerawat, Tagih Stimulus Pajak ke Wali Kota Eri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Jun 2021 21:54 WIB

Pelaku UMKM SWK Babat Jerawat, Tagih Stimulus Pajak ke Wali Kota Eri

i

Kondisi di Sentra Wisata Kuliner Babat Jerawat pada Rabu (2/6/2021) kemarin. SP/Anggadia

Meski Sentra Wisata Kuliner (SWK) berlabel sebagai binaan Pemkot, namun belum sepenuhnya mendapat previlige. Terutama di era pandemi Covid-19 saat ini. Yakni soal stimulus bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang mencari peluang usaha di SWK. Baik itu dalam stimulus pembebasan pajak hingga stimulus bagi pelaku UMKM. Hal inilah yang dirasakan oleh para pelaku UMKM di SWK Babat Jerawat yang terletak di Jalan Raya Babat Jerawat Surabaya. Para pelaku UMKM itu masih menagih janji Pemkot Surabaya terkait adanya pembebasan pajak bagi yang berdagang di SWK.

 

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Seperti yang diungkapkan oleh Dahlia, pelaku UMKM yang juga didapuk sebagai sekretaris pengelola SWK Babat Jerawat, saat ditemui Surabaya Pagi, Selasa (1/6/2021) kemarin.

Dahlia masih mengeluhkan soal pajak yang diberikan kepada pelaku UMKM yang berjualan di SWK Babat Jerawat. Mereka sudah mengurus segala administrasi yang ada, guna untuk mendapatkan keringanan pajak. Namun, hingga kini tidak pernah realisasi dari Pemerintah Kota Surabaya, terutama dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya.

"Kita kena pajak triwulan Rp 1,8 juta. Nah, kita minta ke Dinas (Dinkop, red) ya diundur terus. Tolonglah diperingan pajak kami ini. Padahal janjinya saat itu, dalam triwulan itu ada satu bulan yang dibebaskan. Tapi hingga kini, sudah setahun ini, kita sudah urus semua, belum ada kelanjutan sama sekali. Pedagang juga banyak yang tanya," keluh Dahlia saat ditemui di SWK Babat Jerawat.

Bahkan saat ini, para pelaku UMKM disini, tambah Dahlia, membutuhkan bantuan pendanaan selain Bantuan Langsung Tunai (BLT). Karena menurut pedagang pembagian BLT di SWK Babat Jerawat sendiri tidak merata. Total 12 orang tidak mendapatkan BLT.

Baca Juga: Dukung UKM Lokal, UNIQLO Hadir di Unimas District

Sebab, menurut Dahlia, apa yang dibicarakan di media usai kedatangan Wali Kota dan influencer, bahwa para pedagang mengalami omzet berlipat-lipat. Tetapi pada kenyataannya, masih tidak sesuai dengan pengeluarannya.

"Tolong, dengan kondisi saat ini, bantuan jangan BLT saja. Karena pembagiannya disini juga tidak rata. ada 12 orang pedagang yang tidak dapat dan yang dapat (orang-orang) itu-itu aja. Kemarin kan sempat janji kalo UMKM bakal dibantu pendanaan secara langsung. Dan pak Eri saat datang kesini, juga bilang ke teman-teman pedagang, ndak ngandelin BLT aja. Ada bantuan lain. Tolong janjinya ditepati," keluh Dahlia.

Meski begitu, Dahlia mengakui pemberian fasilitas SWK Babat Jerawat yang lebih bagus saat ini, baru terjadi pada era Wali Kota Eri Cahyadi. "Meski gitu, ini kita sudah bersyukur dibikinin gudang, kantor, serta lampu untuk membuat tempat ini menjadi menarik. Kemarin saya juga sudah melihat gambarnya, tinggal di realisasikan aja", ujar Dahlia.

Baca Juga: 13 UMKM Ekspor 3.300 Handicraft ke Kanada

Selain itu, tambah Dahlia, Pemkot juga sering menyelenggarakan beberapa kegiatan guna menarik pengunjung hadir. Hal tersebut ditopang dengan pengelolaan di SWK Babat Jerawat yang mempromosikan via online.

Untuk saat ini, SWK Babat Jerawat adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi utamanya warga Surabaya Barat untuk makan ataupun berlibur dengan memancing. Karena tepat di sebelah SWK ini terdapat kolam pancing.

"Makanannya enak, harganya ya sama aja mas. Tempatnya ya bersih. Jadi kalo pas lowong saya kesini mungkin mancing apa cuman mampir makan", ujar Bambang selaku pengunjung SWK Babat Jerawat. ang/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU