Home / Hukum dan Kriminal : Serial Killer Supranatural

Pelaku Utama Diduga Pembunuh Berdarah Dingin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 23 Jan 2023 20:08 WIB

Pelaku Utama Diduga Pembunuh Berdarah Dingin

Istri, Anak Tiri, Anak Kandung dan Mertua Dibunuh dengan Racun Sehingga Merumitkan Pembongkaran Secara Konvensional. Baru Gunakan Metode Scientific Criminal Investigation, Kejahatan Wowon dkk, Terungkap

 

Baca Juga: Sakit Hati, Perempuan Open BO di Mojokerto Diracun Tikus Suami Siri

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sampai Senin (23/1/2023) sore, pelaku penipuan disertai pembunuhan masih tiga orang. Juga korban tetap sembilan orang. Peristiwa yang menguras penyelidikan dan penyidikan Polda Metro Jaya ini dinamai Kapolda Metro Irjen Fadil Imran, sebagai serial killer supranatural.

"Pelaku utama diduga pembunuh berdarah dingin," kata seorang penyidik di Polda Metro Jaya Senin (23/1/2023) sore.

Wowon (60), diduga pelaku utama nekad membunuh istri dan dua anaknya dengan cara diracun pestisida. Motifnya harta.

Keluarga Wowon yang diracun adalah Ai Maemunah (40), istri siri Wowon. Ridwan, anak Ai Maemunah dan mantan suaminya, Didin. Riswandi, anak Ai Maemunah dan mantan suaminya, Didin. Juga Noneng (mertua Wowon). Termasuk Wiwin (istri pertama Wowon yang juga anak Noneng). Lalu Bayu, 2 tahun, anak Ai Maemunah dan Wowon. Termasum Halimah, istri siri Wowon yang juga ibunda Ai Maemunah.

Selain 2 TKW yaitu Farida, yang dikubur di Cianjur, dan Siti yang dibuang ke laut di Surabaya.

 

Bunuh untuk Buang Sial

Sementara Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, ada temuan, tersangka Duloh juga berencana membunuh tetangganya, Ujang Zaenal (54), warga Cianjur dengan tujuan buang sial.

Kombes Trunoyudo menambahkan Wowon cs perintahkan Duloh, membunuh Ujang untuk membuang sial. Sebab, Ujang bermusuhan dengan Wowon cs.

"Tersangka atas nama Solihin melakukan percobaan pembunuhan terhadap tetangga tersangka Ujang Zaenal. Alasannya adalah untuk membuang sial pasca kejadian pembunuhan Bekasi dengan cara membunuh orang yang bermusuhan dengan sang eksekutor," Kata Trunoyudo dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).

Mantan Kabid Humas Polda Jatim ini menyatakan, Dede Solehudin salah satu tersangka yang ikut meminum racun. Motifnya untuk menghilangkan jejak.

Dede yang sebelumnya dirawat di RSUD Bantar Gebang kini dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati. Alasannya, karena dari hasil penyelidikan Dede merupakan salah satu tersangka kasus pembunuhan berantai tersebut, bukan korban.

 

Ajak Penganda Uang

Dalam serial killer supranatural ini, tersangka Wowon Erawan atau Aki, dibantu Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin. Tersangka Duloh dikenal dukun yang mengaku bisa menggandakan uang.

Kapolda Metro Irjen Fadil Imran menjelaskan tersangka Duloh direkrut Wowon, karena dikenal dukun yang mengaku bisa menggandakan uang. Dari tersangka Duloh, penyidik menemukan aliran dana Rp 1 miliar dari rekening Dede.

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

 

Dede Korban dan Tersangka

Hengki mengatakan dana tersebut ditransfer ke rekening atas nama Dede Sholehudin. Dede yang semula jadi korban ini ternyata juga tersangka dalam pembunuhan ini. "Dede ini yang menghimpun dana dari sejumlah TKW," kata Hengki.

Baca Juga: Mayat Tulang Belulang Wanita Ditemukan di Kalbar Gegerkan Warga, Begini Kronologinya

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga menambahkan dana Rp 1 miliar ini adalah total dana yang terkumpul dari sejumlah TKW.

"Aliran dana ini dari beberapa korban TKW, total ya. Secara keseluruhan kurang lebih Rp 1 miliar, ini masih kami cari siapa saja TKW tersebut," kata Panji.

Panji menyebutkan, uang tersebut ditransfer secara rutin per bulan sejak rekening dibuat oleh Dede pada April 2019. "Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," katanya.

Dede diduga menjadi penampung dana dari para korban. Sebab, ATM-nya sendiri dipegang oleh tersangka Wowon.

"Ini masuk ke rekening Dede Sholehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon," kata Panji.

 

Pelaku Ditengarai Raja Tega

Penyidik ini menambahkan, modus pembunuhan berantai disertai penipuan penggandaan uang ini ditenggarai raja tega atau sadis. "Tersangka Wowon Erawan (60) dkk, mengeksekusi para korban saat ditagih uang pengandaan uang," ungkapnya menyebut pengakuan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan). menagih uang tersebut.

"Modus Wowon menghimpun dana dengan iming-iming penggandaan uang. Kalau ada yang nagih, penagih dieksekusi," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Minggu (22/1/2023).

Kombes Hengki Haryadi, mengatakan polisi terus mendata korbannya yang umumnya TKW yang pernah mengirimkan uang kepada Wowon cs. "Sampai ada TKW yang histeris saat tahu Wowon dkk tersangka pembunuhan berantai di Bekasi," ungkapnya

 

Baca Juga: Minta Dinikahi, Selingkuhan di Jakut Berakhir Disetubuhi dan Dibunuh dengan Bed Cover

Menangis Histeris

Hengki menyebut pihaknya menginventarisir sejumlah TKW yang pernah transfer uang kepada tersangka Wowon cs. Ada beberapa yang sudah dibinterview, bahkan ada yang menangis histeris dan kaget.

Hengki mengatakan TKW tersebut mengirimkan uang kepada Wowon dkk sejak beberapa tahun 2019. Sejumlah TKW tak menyangka telah menjadi korban penipuan.

Diakui oleh Kombes Hengki kasus serial killer ini sebenarnya rumit untuk dipecahkan. Makanya pihaknya menerapka metode scientific criminal investigation.

"Penyidik-penyidik kita mampu membongkar tindak pidana yang sebenarnya sangat rumit dengan metode scientific criminal investigation seperti halnya kepolisian di negara-negara maju. Semoga dengan prestasi seperti ini citra Polri di mata publik bisa semakin membaik," katanya.

Anggota Komisi III DPR RI Habiburokhman mengapresiasi kinerja Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin Kombes Hengky Haryadi.

 

Awas Iming-iming Kaya

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengimbau masyarakat untuk hati-hati dengan penipuan yang mengiming-imingi kekayaan secara cepat. "Masyarakat perlu hati-hati dengan janji-janji mendapatkan kekayaan, kesuksesan dengan cara-cara yang cepat dan mudah," kata Fadil Imran, Sabtu (21/1/2023).

Fadil juga berpesan agar masyarakat bisa mengenal lebih dalam orang yang baru dikenal. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada kejadian serupa nantinya. "Upayakan untuk mengenal lebih jauh, orang-orang yang baru kita kenal, agar terhindar dari praktik penipuan. Kerugian bukan hanya materi, bahkan nyawa hilang," jelasnya.

Fadil juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika mendapatkan informasi terkait adanya tindakan lain yang serupa dengan tindakan yang dilakukan Wowon cs. "Jika merasa ada hal-hal yang di luar kebiasaan, ataupun terasa janggal, jangan ragu menghubungi kami," jelasnya. n erc/jk/cr3/am/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU