Pemalsu Surat Rapid Test, Dituntut 18 Bulan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Apr 2021 20:04 WIB

Pemalsu Surat Rapid Test, Dituntut 18 Bulan

i

Terdakwa Moch.Roib, Budi Santoso dan Syaiful Hidayat, menjalani sidang di ruang Candra PN Surabaya, secara online,Selasa (20/04/2021). SP/Budi Mulyono

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sidang perkara pemalsuan surat test Rapid dengan keterangan Non Reaktif tanpa tes, dengan terdakwa Moch.Roib, Budi Santoso dan Syaiful Hidayat, di ruang Candra PN Surabaya, secara online, Selasa (20/04/2021).

Dalam pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) I Gede Willy Pramana,SH dari Kejari Tanjung Perak Surabaya,menyatakan bahwa ketiga terdakwa Roib, Budi, dan Syaiful telah melakukan tindak pidana "Dengan sengaja memakai surat palsu atau dipalsukan seolah-olah asli, menimbulkan kerugian,"

Baca Juga: Edy Mukti Pemborong Proyek PN Surabaya Dituntut 2,5 Tahun Penjara

Menuntut terdakwa Moch.Roib dan terdakwa Budi Santoso dengan penjara 1 tahun dan 6 bulan. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) KUHP. Dikurangkan seluruhnya selama terdakwa di dalam tahanan, terdakwa tetap berada dalam tahanan.

Untuk terdakwa Syaiful Hidayat dipidana penjara selama 1 tahun. Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP. Dikurangkan seluruhnya selama terdakwa di dalam tahanan, terdakwa tetap berada dalam tahanan.

Terhadap tuntutan Jaksa, pihak terdakwa yang diwakilkan oleh Penasihat hukumnya akan mengajukan pembelaan (pledoi) secara tertulis hari senin tanggal 27 April 2021.

Diketahui, terdakwa Moch.Roib, pada tanggal 22 November 2020, bertempat di Kantor Travel jalan.Kalimas Baru 190 Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Berawal tanggal 20 November 2020, terdakwa Moch Roib bertemu dengan terdakwa Budi Santoso yang merupakan perawat honorer di Puskesmas Perak Timur di jalan Jakarta no.9 Surabaya.

Baca Juga: Bunuh Pacar, Anak Anggota DPR RI Terancam 15 Tahun Penjara

Terdakwa Roib sedang mengantar penumpang kapal yang membeli tiket pada terdakwa,untuk melakukan Rapid test antibodi.

Terdakwa Budi Santoso mengatakan bisa mengurus surat Rapid test dengan keterangan Non Reaktif tanpa tes dengan harga 85 ribu per surat.

Pada tanggal 22 November terdakwa Roib memesan empat surat keterangan tanpa melalui Rapid test.Yang seolah olah ditanda tangani oleh dr.Nurul Hidayah Saleh, dengan mengirim lewat WA  KTP empat calon penumpang yang memesan yaitu Akno, Samir Dawat, Rifdatul Basariah dan Tina Nurdin kepada terdakwa Budi Santoso.

Baca Juga: Tempati Rumah Tanpa Ijin, Diadili

Setelah empat surat Rapid selesai dibuat oleh terdakwa Budi Santoso, terdakwa Roib mengambilnya dengan keterangan surat non reaktif, dan dipergunakan sebagai syarat keberangkatan melalui kapal laut.

Setelah mendapatkan empat surat Rapid palsu, terdakwa Roib mencoba untuk membuat sendiri dengan alat print scan, dan memalsu seolah olah tanda tangan dr. Nurul Hidayah Saleh.

Selanjutnya terdakwa Syaiful Hidayat memesan kepada terdakwa Roib 6 surat Rapid non reaktif, atas nama KTP, Naomi, Nobertus, Charlos, Lionel , Marlin , dan Yhanna Diana. Setelah dibuatkan, terdakwa Roib memberikan surat Rapid tersebut ke terdakwa Syaiful Hidayat. nbd

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU