Pembunuh Mahasiswa UB di Malang Divonis Seumur Hidup

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Nov 2022 19:49 WIB

Pembunuh Mahasiswa UB di Malang Divonis Seumur Hidup

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Ziath Ibrahim Bal Biyd (37) divonis hukuman seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Kepanjen. Ia adalah terdakwa kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya Bagus Prasetya Lazuardi yang terjadi pada April 2022.

Putusan yang dibacakan majelis hakim sesuai tuntutan jaksa dengan pasal berlapis, yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 338 KUHP terkait pembunuhan, serta pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Vonis dibacakan Ketua Majelis Hakim Guntur Nurhadi setelah terdakwa yang beralamat di Jalan Kyai Tamin, Kota Malang menjalani sidang secara daring sebanyak 10 kali dengan waktu kurang lebih 4 bulan.

"Terdakwa Ziath dipidana penjara hukuman seumur hidup," ujar Kasubsi Pidum Kejari Kepanjen Rendy Aditya Putra, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

Rendy menyampaikan pertimbangan majelis hakim tentang vonis pidana seumur hidup kepada terdakwa. Bahwa perbuatan terdakwa menyebabkan korban Lazuardi terluka hingga meninggal.

"Dan perbuatan terdakwa dilakukan secara sadis. Serta perbuatan terdakwa menyebabkan duka yang mendalam bagi keluarga korban," tuturnya.

Ia menambahkan dalam proses persidangan yang berjalan tidak ada hal-hal yang meringankan bagi terdakwa.

"Tidak ada hal-hal yang meringankan bagi terdakwa dalam persidangan itu. Karena perbuatan terdakwa menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban," kata Rendy

Rendy mengatakan, putusan majelis hakim itu sudah sesuai dengan tuntutan jaksa dengan pasal berlapis. Yakni pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 338 KUHP terkait pembunuhan, serta pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

Pengadilan Negeri Kepanjen memberikan waktu selama tujuh hari bagi terdakwa setelah mendengarkan vonis pidana penjara seumur hidup yang telah dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim. Demikian juga bagi Jaksa Penuntut Umum.

"Kami jaksa penuntut punya waktu tujuh hari untuk bersikap. Tampaknya terdakwa menerima keputusan sidang. Terbukti terdakwa menerima sepenuhnya," ujar Rendy.

Terkait dengan putusan persidangan itu terdakwa dibebankan membayar biaya sidang sebesar Rp 2 ribu serta semua barang bukti pendukung persidangan seluruhnya dikembalikan kepada yang berhak.

Baca Juga: Pemkab Malang Sukses Tekan Inflasi Selama Ramadan

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU