Pemerintah Siap Kucurkan Rp470 Triliun untuk Bansos 2023

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 21 Des 2022 15:02 WIB

Pemerintah Siap Kucurkan Rp470 Triliun untuk Bansos 2023

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Setpres RI.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah siap menggelontorkan Rp470 triliun untuk anggaran bantuan sosial (bansos) di tahun 2023. Anggaran ini akan menjadi jaring pengaman sosial guna melindungi masyarakat rentan.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam seminar outlook perekonomian Indonesia 2023 dengan tema resiliensi ekonomi melalui transformasi struktural, di Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga: Bansos Anak Yatim di Malang akan Naik

"Tahun ini kami membelanjakan untuk subsidi kompensasi di atas Rp500 triliun, tahun depan bansos kami mencapai Rp470 triliun. Itu untuk menjaga daya beli masyarakat dan memberikan jaring pengaman sosial, terutama kepada kelompok yang rentan," kata Sri Mulyani.

Bendahara negara menjelaskan bahwa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menjadi shock absorber Indonesia menghadapi gejolak ekonomi dan ketidakpastian global.

Sri Mulyani menegaskan strategi fiskal yang bakal dilakukan Indonesia ke depan adalah menjaga dan terus memperbaiki fundamental sumber pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Baca Juga: Pemkab Gresik Mulai Salurkan Bansos di 18 Kecamatan

Ia menyoroti beberapa aspek di dalam negeri yang bisa dipengaruhi, yakni konsumsi, investasi, peraturan, hingga insentif yang bisa meningkatkan level kompetitif ekspor Indonesia

Di samping itu, menurut Sri Mulyani, perlu untuk memperhatikan kemampuan menarik investor dan bagaimana pengeluaran belanja pemerintah yang lebih produktif.

Baca Juga: Bagi Bansos Ratusan Disabilitas Serta Kunjungi Rumah Warga Tuna Grahita dan Penderita Gangguan Kejiwaan

Tak kalah penting, belanja Pemerintah harus terus diperbaiki agar APBN dapat dimanfaatkan dan disalurkan dengan baik.

"Bapak Presiden beliau hari ini menyampaikan sangat spesifik, belanja pemerintah yang kualitasnya masih harus diperbaiki. Ada yang beli alat ternyata gak dipakai, itu observasi dari seorang Presiden yang tahu betul apa yang terjadi. Jadi bukan hanya besarnya belanja, tapi kualitas belanja beliau sangat tekankan," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU