Pemkab Jember Gelar Diskusi Publik Bertajuk Meneropong Warisan Budaya Tak Benda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 23 Jun 2021 09:47 WIB

Pemkab Jember Gelar Diskusi Publik Bertajuk Meneropong Warisan Budaya Tak Benda

i

Gelar Diskusi Publik Bertajuk Meneropong Warisan Budaya Tak Benda. SP/ Dik

SURABAYAPAGI.com, Jember - Pemerintah Kabupaten Jember menyelenggarakan diskusi publik bertajuk “Meneropong Warisan Budaya Tak Benda” dengan pembahasan utama mengenai Musik Patrol.

Acara ini diselenggarakan di Wisata Puncak Rembangan, Selasa (22/06/2021) dengan menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember, Jajaran Forkopimda, Kepala Disparbud Jember, Kepala Diskominfo serta Para Budayawan.

Baca Juga: Pemkab Jember Gelar Apel Siaga Gerakan Pangan Murah

Acara ini juga ditayangkan secara langsung sehingga dapat disaksikan seluruh warga Jember.

Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto dalam sambutannya, bercerita tentang sejarah musik patrol itu ada dan menjadi tradisi di Kabupaten Jember.

“Saya saat masih remaja dulu bermain musik patrol, awalnya di Jember ini hanya ada dua kampung yang ada grup musik patrolnya yakni kampung Ledok dan kampung Kauman, lainnya belum ada. Saya main musik patrol mulai duduk di bangku SD, sekarang umur saya sudah hampir 60 tahun,” tutur Bupati Hendy menceritakan.

Baca Juga: Puluhan Warga di Jember Diduga Keracunan Takjil Massal yang Dibagi-bagikan di Jalan

Musik patrol itu dimainkan setiap bulan Ramadhan, lanjut Bupati Hendy, berjalan dari kampung ke kampung untuk membangunkan serta memberkan hiburan menjelang waktu sahur, dan itu turun temurun menjadi tradisi hingga sekarang.

Bupati Hendy menyampaikan, musik patrol merupakan warisan budaya asli milik Kabupaten Jember, oleh karena itu masyarakat Jember harus menyadari dan paham betul mengenai apa yang dimiliki oleh Jember.

“Warga Jember harus paham tentang apa yang dimiliki Kabupaten Jember ini bahwa musik patrol ini memang warisan budaya kita. Ini langkah kami untuk meningkatkan kesadaran akan budaya milik kita sendiri supaya tidak diambil pihak lain,” jelas Bupati Hendy.

Baca Juga: Takut Tersaingi di Pilbup, Sejumlah Oknum Rusak Gambar Gus Fawait di Jember

Bupati Hendy berharap musik patrol ke depan tidak hanya ditampilkan saat bulan Ramadhan saja, tetapi ditampilkan sepanjang tahun dan harus bisa menggerakkan perekonomian juga.

Di sela-sela acara tersebut, Bupati Hendy didampingi Wabup Jember KH. MB. Firjaun Barlaman juga menyerahkan penghargaan kepada warga Jember, Misnawar sang maestro pencipta lagu Watu Ulo. (dik)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU