Pemkab Pasuruan akan Normalisasi Sungai Legok

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 31 Agu 2022 16:54 WIB

Pemkab Pasuruan akan Normalisasi Sungai Legok

i

Wabup Mujib Imron saat Inspeksi Sungai Legok

SURABAYAPAGI.COM, Pasuruan - Setelah bertahun-tahun tak mendapatkan respon, usulan Pemerintah Kabupaten Pasuruan agar Sungai Legok di Desa Legok, Kecamatan Gempol segera dinormalisasi, akhirnya diterima.

Balai Besar Wilayah Sungai Brantas akhirnya menormalisasi Sungai Legok dan telah dilakukan sejak sebulan lalu.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Anggarkan Rp 24 Miliar

Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) menegaskan, dalam beberapa tahun terakhir, sungai legok selalu meluap ketika hujan lebat. Dampaknya, banyak pemukiman warga yang terendam plus akses kendaraan di jalan raya yang ikutan macet.

"Ketika musim penghujan tiba dan intensitasnya tinggi, sungai legok selalu meluap sampai ke rumah-rumah warga, fasilitas umum hingga jalan raya. Kami tidak bisa berbuat banyak karena sungai legok ini menjadi kewenangan BBWS Brantas," kata Gus Mujib saat sidak (inspeksi mendadak) normalisasi Sungai Legok, Rabu (31/08/2022).

Dijelaskannya, normalisasi sungai legok dilakukan sepanjang 1,5 kilometer dan ditargetkan selesai dalam kurun waktu maksimal 90 hari. Dengan direalisasikannya usulan normalisasi, maka potensi overpass alias sungai meluap hingga menyebabkan banjir bisa semakin berkurang.

"Lumayan karena kalau sudah dinormalisasi maka badan sungai bisa semakin melebar dan dalam. Sehingga air tak gampang naik dan meluber sampai membanjiri perumahan atau pemukiman warga," jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Pasuruan Beri Toleransi ASN yang Mudik Luar Daerah

Lebih lanjut Gus Mujib berharap kepada warga untuk bisa menjaga sungai legok dengan tidak membuang sampah dan tanah ke sungai, serta kegiatan negatif lain yang dapat mengotori sungai itu sendiri.

"Kalau sudah dinormalisasi, saya berharap agar warga ikut menjaganya. Caranya bagaimana, ya jangan buang sampah ke sungai. Apalagi tanah atau bahkan benda lain yang bisa mengotori sungai," harapnya.

Tak selesai sampai di situ, Gus Mujib pun juga menghimbau kepada warga sekitar agar ikut membantu para pekerja dengan memberikan makanan, minuman secara bergiliran. Hal tersebut terbukti dapat meningkatkan semangat para pekerja untuk segera menyelesaikan pekerjaannya.

Baca Juga: BNPB Salurkan Rp 150 Juta Bantuan untuk Kabupaten Pasuruan

"Karena kita hidup di Indonesia yang terkenal dengan gotong royong dan saling membantu. Maka setidaknya mari kita bantu makanan atau minuman untuk pekerja yang menormalisasi sungai legok. Anggap saja shodaqoh kita," ungkapnya.

Terakhir, Gus Mujib meminta warga agar jangan sampai bangunan rumah, dapur atau kandang warga yang lokasinya dekat bantaran sungai menjorok ke tepi sungai. Hal itu dikarenakan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.

"Saya berharap masyarakat jangan sampai bangunan rumah, dapur, kandangnya sampai menjorok karena bisa menimbulkan masalah bagi anak cucu kita, itu tidak boleh," ucapnya. ris

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU