Pemkab Tulungagung Pastikan Stok Sembako di Bulan Ramadhan Aman

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 07 Mar 2023 07:40 WIB

Pemkab Tulungagung Pastikan Stok Sembako di Bulan Ramadhan Aman

i

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo. Foto: Pemkab Tulungagung.

SURABAYAPAGI.COM, Tulungagung – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung memastikan stok sembako aman di pasaran pada bulan Ramadan. Persediaan komoditas pangan dipastikan melimpah.

“Secara umum (stok sembako) aman untuk (bulan) Ramadan mendatang,” kata Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, usai mengikuti vidcon rakor pengendalian inflasi daerah tahun 2023 di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: DPC Peradi Sidoarjo Bagikan 300 Takjil dan Santunan untuk Anak Yatim

Maryoto menuturkan bahwa persediaan beras telur ayam, daging sapi dan susu sapi di pasaran saat ini melimpah. Apalagi selama ini Tulungagung dikenal sebagai penghasil beras terbesar ke empat di Jawa Timur.

Adapun jika ada kekurangan stok sebagian komoditas sembako nanti, lanjutnya, Pemkab Tulungagung telah menyiapkan sejumlah langkah penanganan.

“Kalau nanti semisal stok bawang merah menipis kemudian harganya melonjak, kami akan berkoordinasi dengan kepala daerah yang daerahnya menghasilkan bawang merah banyak, seperti Bupati Brebes, Bupati Probolinggo dan Bupati Nganjuk. Jadi koordinasi antar daerah untuk mengatasinya,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menyatakan, Pemkab Tulungagung bersama instansi terkait selama ini selalu melakukan monitoring harga kebutuhan pokok untuk mencegah terjadinya inflasi.

“Inflasi di Tulungagung dalam bulan ini di angka 5,5 persen. Masih aman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Tulungagung Junaidi menyampaikan, jika persediaan beras di Bulog Tulungagung saat ini mencapai 650 ton.

“Stok (beras) di Bulog Tulungagung sampai saat ini sebanyak 650 ton. Untuk bulan puasa aman,” ujar Junaidi, Senin (6/3/2023).

Junaidi mengatakan bahwa stok beras tidak lagi mengacu pada pagu kebutuhan daerah. Sehingga ia pun mengaku siap memenuhi berapa pun kebutuhan beras tanpa batas. Terlebih lagi, ia menyebut persediaan beras akan terus bertambah dengan adanya panen raya.

“Stok akan bertambah, karena sebentar lagi masuk panen raya," tuturnya.

Harga beras premium di pasaran saat ini cenderung turun. Dari harga Rp 11.300 per kilogram kini menjadi Rp 11.000 hingga Rp 10.700.

Baca Juga: 217 Pos Kesehatan Tersebar di 35 Kabupaten/Kota Jatim Selama Musim Mudik Lebaran

“Untuk (komoditas) lainnya seperti gula, minyak goreng masih kami suplai. Kalau sifatnya komoditi komersial (seperti telur) pengadaannya sesuai permintaan pasar,” ucapnya.

Selain itu, terkait operasi pasar, Junaidi mengungkapkan jika Bulog Tulungagung sudah melakukan koordinasi dengan Pemkab Tulungagung.

“Besok ultah Deskranasda kami juga hadir disitu. Jadi lewat momen-momen seperti itu sifatnya insidental,” tandasnya.

Sementara berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, saat ini Kabupaten Tulungagung mulai masuk masa panen raya. Lokasi panen berada di Kecamatan Gondang, Rejotangan, Pakel, Boyolangu dan Ngunut.

Ada 8.000 - 12.000 hektare lahan padi yang akan panen dalam bulan Maret-April 2023. Dengan perolehan rata-rata 6 ton per hektare, maka akan ada stok gabah 48.000 ton hingga 72.000 ton. Dengan rendeman 65 persen, maka perolehan beras 31.200 ton hingga 46.000 ton.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung Agus Siswantoro menyatakan jika Tulungagung adalah salah satu lumbung padi Jawa Timur. Maka dari itu, produksi padi mengalami surplus dan bisa dikirim ke daerah lain.

Baca Juga: Aksi Heroik Sang Petualang Mudik Gunakan Sepeda Motor Antar Pulau

Agus menegaskan, stok dan harga beras di Kabupaten Tulungagung masih dalam kondisi aman.

"Kalau saat ini harga masih turun sedikit, tapi setelah panen raya harga pasti bisa ditekan lagi," ujar Agus.

Selain beras, komoditas lain yang mengalami surplus di KAbupaten Tulungagung adalah daging. Ia menuturkan bahwa stok hewan ternak hidup di Tulungagung melimpah, sehingga masih berlebih untuk memenuhi kebutuhan.

Kendati demikian, masih ada satu komoditas yang perlu didatangkan dari daerah Jember dan Banyuwangi yakni kedelai. Pasalnya, lanjut Agus, memang tidak ada petani yang menanam kedelai di Tulungagung.

"Kerja sama dengan daerah lain memang diperlukan untuk memenuhi komoditas yang tidak ada di sini," pungkasnya. tlg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU