Pemkot Mojokerto Serius Sosialisasikan Perwali dan Roadmap Pembinaan Pengawasan Koperasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 02 Jun 2022 11:51 WIB

Pemkot Mojokerto Serius Sosialisasikan Perwali dan Roadmap Pembinaan Pengawasan Koperasi

i

Kepala Diskouperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya saat membuka Sosialisasi Perwali dan Roadmap Pembinaan dan Pengawasan Koperasi di Pendopo Sabha Mandala Tama, Pemkot Mojokerto, Kamis (2/6/2022) pagi. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto menggelar Sosialisasi Perwali dan Roadmap Pembinaan dan Pengawasan Koperasi di Pendopo Sabha Mandala Tama, Pemkot Mojokerto, Kamis (2/6/2022) pagi.

Acara yang dibuka oleh Kepala Diskouperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya ini menghadirkan nara sumber dari Lembaga Pengembangan Hukum dan Pemerintahan Universitas Brawijaya serta diikuti oleh Pengurus Koperasi se Kota Mojokerto.

Baca Juga: Lomba Video Kartinian Antar OPD Pemkot Mojokerto Berlangsung Seru, Ini Tanggapan Mas Pj Ali Kuncoro!

Kepala Bidang Bina Koperasi Diskouperindag Kota Mojokerto, Helmi menjelaskan, memasuki era digitalisasi semua berubah serba digital dan mau tidak mau suka tidak suka termasuk koperasi harus berbenah diri sesuaikan era baru tersebut.

"Guna menyambut era ini maka segala sesuatu harus disiapkan termasuk sarana dan prasarana hukum yang mengatur pembinaan dan pengawasan koperasi sehingga menghasilkan output dan outcome maksimal," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Helmi, Diskouperindag menggelar FGD terkait draft awal Perwali yang tentunya masih banyak kekurangan dan perlu mendapat masukan dari pelaku usaha kopearsi secara langsung.

"Kita harapkan ending tujuan akhir setelah perwali ditetapkan maka akan benar-benar terwujud koperasi kuat, sehat, mandiri dan punya daya saing," tukasnya.

Terpisah, Kepala Diskouperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan ada beberapa hal yang melatar belakangi kenapa Perwali ini perlu diterbitkan. Diantaranya, karena praktik koperasi masih banyak yang melanggar ketentuan hukum sehingga harus berhadapan dengan aparat penegak hukum.

"Tugas kami adalah melakukan pembinaan dan pengawasan koperasi agar jangan sampai ada yang terseret masalah hukum. Untuk itu kita harus sinergi dan bersatu saling menjaga satu sama lain. Resiko harus kita mitigasi, sehingga jangan sampai koperasi di Kota Mojokerto terseret masalah hukum," ujarnya.

Selain itu, lanjut Ani, pembentukan Perwali ini berangkat dari rasa keprihatinannnya yang mendalam. Pasalnya, dari 192 koperasi di Kota Mojokerto, yang masuk kategori sehat hanya 19 koperasi saja. Padahal, upaya pengawasan dan pembinaan terus dilakukan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Pj Wali Kota Mojokerto Apresiasi Eksistensi dan Peran Kepala OPD Wanita di Hari Kartini

"Pembinaan ini sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun sejak Dinas Koperasi ada. Masak iya sih, seluruh koperasi se Pemkot sudah dibina tapi yang sehat cuma 19 gelintir saja," gumamnya.

Nah bertolak dari kondisi tersebut, tahun ini pihaknya menyiapkan payung hukum Perwali yang mengatur terkait pembinaan dan pengawasan koperasi secara komprehensif. Ini agar kinerja Dinas lebih terarah dan terukur sehingga tercapai output dan outcomenya secara jelas.

"Perwali ini untuk kita bersama, jadi tak hanya untuk kebaikan Pemkot saja , tapi juga untuk kebaikan gerakan koperasi serta seluruh masyarakat Kota Mojokerto. Karena koperasi menjadi soko guru perekonomian yang berperan aktif menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19," tukasnya.

Masih kata Ani, pihaknya juga membuat gebrakan luar biasa untuk meningkatkan kategori koperasi sehat. Salah satunya dengan melakukan perubahan revolusioner terhadap metode pembinaan dan pengawasan koperasi.

"Tahun ini Diskouperindag Kota Mojokerto merubah metode pembinaan dan pengawasan koperasi melalui Coaching Clinics dengan dibantu aplikasi Klinik KOROENA (Koperasi Roda Ekonomi Indonesia)," ungkapnya.

Baca Juga: Kurangi Sampah ke TPA, Bank Sampah dan Budidaya Magot Jadi Prioritas Pj Ali Kuncoro

Coaching Clinics lanjut Ani, nantinya akan dapat mendiagnosa 'penyakit' di seluruh koperasi se Kota Mojokerto, sekaligus melakukan pengobatan sesuai keluhan yang dideritanya.

"Klinik ini ibaratnya rumah sakitnya koperasi, tujuannya mengobati koperasi yang tidak sehat agar menjadi sehat. Sehingga tidak ada lagi koperasi yang sakit disini, nantinya" ungkapnya.

Ia juga menambahkan, setiap tahun akan dilakukan pembedahan kondisi masing-masing koperasi sesuai klasifikasinya secara menyeluruh untuk memperoleh diagnosa sehingga dapat dianalisa dengan tepat treatment yang dibutuhkan.

"Saat bedah koperasi, saya mohon seluruh pengurus, pengelola dan pengawas koperasi wajib hadir. Dan saya minta kejujurannya, sampaikan saja kendala dan hambatannya. Karena kalau tidak begitu, penyakitnya tidak akan ketahuan dan kita juga kesulitan melakukan pengobatannya," tukasnya.

Diakhir sambutannya, Ani berharap, peserta FGD draft awal perwali ini nantinya dapat memberi banyak masukkan demi efektivitas dan efisiensi pembinaan dan pengawasan koperasi kedepan di Kota Mojokerto. Dwi

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU