Pemkot Mojokerto Siapkan Rusunawa untuk Karantina Pekerja Migran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Apr 2021 15:47 WIB

Pemkot Mojokerto Siapkan Rusunawa untuk Karantina Pekerja Migran

i

Kapolresta Mojokerto dan Wakil Walikota saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Stasiun Kereta Api Mojokerto, Senin (26/4) siang. SP/Dwy AS

SURABAYAPAGI.COM, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto menyiapkan tempat karantina bagi tenaga Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan pulang ke Kota Mojokerto. 

Wakil Wali Kota Mojokerto, Ahmad Rizal Zakaria mengatakan tenaga kerja luar negeri yang akan kembali ke Kota Mojokerto telah disediakan tempat karantina di rusunawa sebelum pulang ke rumahnya masing-masing.  

Baca Juga: Pj Wali Kota Ali Kuncoro Komitmen Lindungi Wirausaha Rentan Melalui DBHCHT

"Tadi kita sudah rapat teknis vidcom dengan pak Kapolda dan pak Pangdam V Brawijaya terkait persiapan penyambutan PMI soal apa yang harus disiapkan dan harus dilakukan," terangnya usai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Stasiun Kereta Api Mojokerto, Senin (26/4) siang.

Wawali menyebut, sesuai petunjuk rapat, Pekerja Migran yang masuk ke Indonesia akan dilakukan karantina selama lima hari. Yakni dua hari di tempatkan di Asrama Haji Surabaya dan selebihnya, selama tiga hari di karantina di Kota atau Kabupaten masing-masing.

"Jadi setelah tiba, mereka terlebih dulu di karantina di Asrama Haji lalu kita jemput dan kita karantina lagi di Rusunawa Cinde, Kecamatan Magersari," ujarnya.

Rizal menyebut, di rusunawa ini nantinya akan dilakukan tes swab. Jika hasilnya positif maka akan dilakukan prosedur isolasi, namun jika negatif maka mereka akan diperbolehkan untuk ke rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Panen Padi, Buruh Tani di Mojokerto Tiba-tiba Ambruk dan Meninggal Dunia

"Kalau se indonesia jumlahnya ada 14 ribuan PMI yang balik ke Indonesia. Untuk Kota Mojokerto jumlahnya tak banyak, mungkin satu atau dua orang saja," jelasnya.

Terpisah, Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi mengatakan, tujuannya sidak ke stasiun ini juga untuk melihat alat geNose. Pasalnya, saat larangan mudik nanti, alat ini bakal dimanfaatkan untuk melakukan tracing terhadap pemudik yang lolos dari penyekatan.

"Tanggal 6 hingga 17 April nanti seluruh moda transportasi akan di liburkan, tak terkecuali kereta api. Untuk itu, kita manfaatkan alat GeNose stasiun ini untuk melakukan tracing ke rumah-rumah pemudik yang berhasil lolos dari penyekatan. Kita datangi mereka dan kita lakukan tes GeNose," tegasnya.

Untuk itu, ia meminta peran aktif Ketua RT dan Ketua RW untuk ikut mengawasi keluar masuk warganya. Ini untuk mencegah penyebaran wabah corona.

Baca Juga: Bangunan Bekas Bengkel di Mojokerto Dilalap si Jago Merah, 3 Unit PMK Diterjunkan

"Jangan segan laporkan ke kita jika ada pemudik yang datang. Ini untuk keselamatan kita bersama," imbaunya. Dwy

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU