Pemuda di Ponorogo Curi Amplifier Masjid untuk Pesta Miras

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 09 Apr 2021 20:22 WIB

Pemuda di Ponorogo Curi Amplifier Masjid untuk Pesta Miras

i

Dumadi Adrian (20), pelaku pencurian amplifier masjid.

 

SURABAYAPAGI.COM, Ponorogo - Seorang pemuda di Bumi Reog Ponorogo harus mendekam di balik jeruji besi setelah mencuri amplifier (mesin pengeras suara) di tempat ibadah. tak hanya mencuri amplifier, pelaku juga menggasak kotak amal.

Baca Juga: Motif Ekonomi, 2 Pemuda di Malang Bobol 3 Sekolah

“Pelaku spesialis pencurian amplifier ini berhasil ditangkap oleh unit reskrim Polsek Sukorejo,” kata Kapolres Ponorogo AKBP. Muchammad Nur Azis, Jumat (9/4/2021).

Pelaku yakni Dumadi Adrian (20) Warga Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

Tak tanggung-tanggung, pemuda tamatan SMP itu telab beraksi sebanyak 30 kali.

"Dari pengakuan tersangka, dia sudah mencuri 30 kali amplifier (mesin pengeras suara) dan 5 kotak amal. Lokasinya di Ponorogo semua," ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Mochamad Nur Azis, Jumat (9/4/2021).

Aziz menyebut, aksi pelaku terbongkar usai mencuri amplifier di Masjid Abdul Alim, Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo. Sesaat setelah pencurian terjadi, marbot masjid mendapati bekas potongan kabel amplifier.

Baca Juga: Saat Ditinggal Shalat Tarawih, Sapi Warga Blitar Dicuri, Korban Rugi Rp 15 Juta

"Dari situ kemudian dicek. Ternyata amplifier masjid sudah tidak ada," ungkap Alumni Akpol 2002 itu.

Setelah itu, takmir masjid melapor ke Mapolsek Sukorejo. Dan berselang sehari, pelaku terlacak menjual hasil curiannya ke forum jual beli Facebook. Dari situ anggota melakukan identifikasi.

"Anggota berpura-pura akan membeli amplifier itu dan mengajak COD di sekitar Alun-alun Ponorogo. Dari situlah pelaku ditangkap," tambahnya.

Dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa pelaku sudah mencuri amplifier hingga 30 kali.

Baca Juga: Curi Motor di Masjid, Pria Sutorejo Lebaran di Penjara Polsek Sukolilo

"Pelaku juga sudah lima kali mencuri kotak amal di masjid berbeda-beda. Jadi pelaku ini spesialis pencurian di masjid," sambung Azis.

Sementara pelaku Adrian mengaku bahwa hasil curian itu dipakainya untuk bersenang-senang.

"Tiap saya mencuri, saya jual hasilnya untuk mabuk dan bersenang-senang," pungkasnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU