Pendidikan saat Pandemi, Beginilah Kata Kepsek SMAN I Ambunten Sumenep

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 12 Jul 2021 16:10 WIB

Pendidikan saat Pandemi, Beginilah Kata Kepsek SMAN I Ambunten Sumenep

i

Drs. Sirajum Munir M.Pd. Kepsek SMAN  I  Ambunten kec. Ambunten Kab. Sumenep (SP/Ainur Rahman)

SURABAYA PAGI, Sumenep - Kepala Sekolah SMAN I Ambunten Drs. Sirajum Munir M.Pd mengatakan sekalipun masa pandemi covid 19 wajah pendidikan di Kabupaten Sumenep menggunakan sistem daring, namun tetap optimis mata pelajaran sekolah tetap terserap bagi siswa-siswinya di SMAN I Ambunten.  

Menurutnya, untuk tahun periode 2021 - 2022 mengalami penurunan jumlah siswa, hal ini bukan karena adanya covid 19, namun karen tingkatan lulusan SMPN di sekitar sini sedikit dan sebagian lagi setelah lulus  SMPN mereka pindah ke pesantren.” katanya kepada Surabaya Pagi, Minggu (12/07) 

Baca Juga: Pertengahan Ramadhan, Harga Sembako di Pasar Tradisional Mulai Berangsur Landai

 "Ada penurunan dari tahun sebelumnya, kita menyediakan kelas 24 ruang hanya terisi 18 ruang dan sekarang hanya 15 ruang " imbuhnya. 

Bahkan kata dia, pihaknya tak mungkin mencegah keinginan orang tua siswa yang ingin memondokkan anaknya ke pesantren.

"Jadi setelah lulus SMP banyaknya orang tua memilih pendidikan pesantren di salah satu lembaga swasta. Jadi sangat berdampak kepada jumlah siswa yang ada " jelasnya. 

Namun, diakui dirinya sejak masuk ke SMAN I Ambunten pada tahun 2015 jumlah ruang kelas yang terpakai hanya 18 ruang bahkan pernah sampai ful 24 ruang kelas. 

Suasana pandemi saat ini dengan sistem pembelajaran secara daring membuat ada penurunan angka belajar dan minat siswa.

Baca Juga: Aktivis Praja Sumenep Demo Soroti Peredaran Minol

“Karena tidak semuanya materi pembelajaran diserap oleh siswa, dan tidak semua orang tua memiliki Hp Android jadi keterbatasan media penghubung,” ungkapnya. 

Masalahnya kata dia, yang dirumahnya tidak memiliki HP Android kita layani di sekolah, jadi guru itu setiap harinya tetap masuk.

 "Kita lakukan terus pembinaan secara progresif, Sebab sistem pembelajaran daring kita tidak sama dengan di Surabaya, kalau di Surabaya fasilitas terpenuhi, kalau di pelosok jaringan internet gak bisa, kalau pun bisa tidak semua orang tuanya memiliki HP Android" jelasnya.

Baca Juga: Bupati Sumenep Himbau Agar Produk Lokal Dipertahankan

Kata dia, sistem pembelajaran siswa menggunakan cara persuasif pendekatan secara mental, jadi sekalipun sedikit siswa tetap  dibina.

 "Kita bina secara maksimal biar hasilnya juga maksimal, banyak siswa tapi juga tidak ada prestasi mendingan sedikit tapi berprestasi " pungkasnya. Ar

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU