Penembak Kantor MUI, Polda Metro, Densus 88, Sampai Polres Lampung, Turun Langsung

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 02 Mei 2023 20:51 WIB

Penembak Kantor MUI, Polda Metro, Densus 88, Sampai Polres Lampung, Turun Langsung

i

Usai terjadi penembakan, kantor MUI langsung dijaga ketat petugas Densus 88 dan Polda Metro Jaya lengkap dengan senjata laras panjang.

Pelaku yang Ingin Diakui Wakil Nabi ini, kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto,  Meninggal Dunia Tanpa Luka (sub bawah)

 

Baca Juga: MUI Keluarkan Fatwa: Membeli Produk Israel Hukumnya Haram, Begini Bunyinya

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Pelaku penembakan di kantor MUI sudah tewas. Tapi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan jajarannya sampai Selasa (2/5/2023) malam terus mengusut kasus yang oleh pengamat intelijen, masuk kategori teror. Mengingat sebelum penembakan, ada ancaman surat ke Pengurus MUI, tapi tak digubris. Sampai semalam, belum ditemukan indikasi pelaku ikut jaringan teroris Indonesia. Rumah Mustopa NR, terduga pelaku penembakan berada di Lampung.

Demikian laporan koresponden Surabaya Pagi yang nyanggong di Polda Metro Jaya, Erick Kresnadi dan Jaka Sutrisna, di TKP Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat di Jakarta, semalam.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, meski sudah hubungi Densus 88,  masih belum bisa menyimpulkan penembakan kantor MUI merupakan aksi terorisme. Hingga kini, polisi terus mendalami motif penembakan. "Yang jelas pelaku tadi menembakkan senjata yang saya sebut dan melukai salah satu orang dalam," ucap Karyoto.

 

Pistol Airsoft Gun

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memastikan pelaku penembakan di kantor MUI pusat menggunakan pistol airsoft gun. Senjata tersebut bukan tergolong sebagai senjata api.

"Ada butiran-butiran isi peluru, ada tabung gas kecil juga, yang disebut airsoft gun, bukan senjata api," kata Karyoto dalam keterangannya kepada wartawan di kantor MUI pusat, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2023).

"Pelaku ini ber-KTP, domisili di Lampung," kata Karyoto di TKP, Selasa (2/5/2023).

 

Koordinasi dengan Densus 88

Kata dia, Polda Metro saat ini tengah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror mengenai dugaan adanya jaringan teroris dalam kasus tersebut.

"Untuk sementara kita dalami. Kami juga berkoordinasi dengan pihak Densus, apakah orang-orang ini ada dalam jaringan (terorisme) atau tidak," kata Karyoto.

Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia berjumlah satu orang yang dinyatakan meninggal dunia di lokasi usai melakukan aksinya yang melukai dua orang pegawai dan diduga menggunakan airsoftgun.

 

Pelaku Pingsan Usai Dikejar

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menjelaskan pelaku  sempat dikejar pihak keamanan MUI, kemudian pingsan.

"Bersangkutan (pelaku) keluar, sama pamdal dan karyawan di dalam dikejar. Kemudian diamankan, beberapa saat pelaku ini pingsan," kata Irjen Karyoto .

Karena pingsan, pelaku kemudian dibawa ke puskesmas terdekat dari lokasi kejadian. Namun, beberapa waktu berselang pelaku dinyatakan meninggal.

"Dibawa ke polsek, dan saat di Puskesmas Menteng, kondisinya sudah meninggal dunia," ujar Karyoto.

 

Tak Ditemukan Luka

Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan luka di tubuh Mustopa "Tapi wujud luar itu wujudnya bagus, artinya tanpa kekerasan yang menimbulkan perlukaan di luar," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

Hariyanto mengatakan, selanjutnya akan dilakukan autopsi terhadap Mustopa untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya usai menembak kantor MUI siang tadi.

"Dan baru saja saya cek permintaan sudah ada dan saat ini sedang dilakukan pemeriksaan visum et refertum," ujarnya.

 

Kelahiran 9 April 1963

Sementara, terpisah, Polres Pesawaran Lampung mendatangi rumah Mustopa NR pelaku penembakan Kantor MUI Pusat di Jakarta. Identitas Mustopa ditemukan di lokasi kejadian.

Dari foto KTP, pelaku merupakan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Dalam identitas itu tertulis nama pelaku bernama Mustopa NR, kelahiran Sukajaya, 9 April 1963.

Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo membenarkan identitas tersebut sebagai pelaku penembakan kantor MUI Jakarta. Untuk penyelidikan kasus ini pihaknya berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya.

"Kami terus berkordinasi dengan Polda Metro Jaya, kalau dari identitas yang ditemukan di TKP memang warga Pesawaran," ujar Pratomo saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023).

Untuk memastikan itu, Pratomo menyebut ada tim yang terjun ke rumah pelaku.

"Kami harus melakukan pengecekan terlebih dahulu. Tim sudah ada yang berangkat menuju alamat tersebut, informasi selanjutnya nanti akan kami sampaikan kembali," tuturnya.

Selain itu, Mustopa NR, pelaku penembakan Kantor MUI pusat, ternyata pernah terlibat perusakan Kantor DPRD Provinsi Lampung di tahun 2016. Atas perbuatan itu, dia divonis 3 bulan hukuman penjara.

 

Ingin Diakui Wakil Nabi

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap motif pelaku melakukan penembakan di Kantor MUI Pusat. Pelaku disebut ingin diakui sebagai wakil Nabi.

"Kemudian kita berkoordinasi dengan Polda Lampung dan kita lihat sejarahnya dari tersangka ini, memang dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan, yang pertama motif sementara bahwa tersangka ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," kata Henky pada wartawan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) malam.

Hengki juga menyebut, dalam surat ancaman itu tertulis 73 golongan dalam Islam. Sementara itu, terdapat juga tulisan yang berbunyi hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah pelaku .

Baca Juga: Sandingkan Kalimat Kun Fayakun Dengan Mantra Simsalabim, MUI Dukung dr. Richard Lee Dipolisikan

"Dalam surat tersebut, salah satunya tertulis yang bersangkutan berdasarkan hadits di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya sebagai wakil Tuhan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Hengki menyebut bahwa pelaku penembakan sudah memiliki niat jahat dari 2018. Dari isi surat tersebut, ia mengatakan bahwa pelaku juga menyatakan akan lakukan kekerasan terhadap pejabat.

"Kedua ada niat jahat dari pada tersangka yang dimulai dari tahun 2018 dari surat itu yg mana menyatakan yang bersangkutan apabila tidak diakui maka akan lakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api berdasarkan surat- surat itu," tuturnya.

 

Kenai Pegawai Kantor MUI

Sedangkan, Tim Inafis Polri yang melakukan olah TKP insiden penembakan di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, keluar dari TKP membawa barang bukti (barbuk). Tampak satu tas dan satu kardus yang dibawa oleh tim Inafis dari TKP.

Kata Kapolda, tembakan airsoft gun tersebut mengenai punggung satu orang yang ada di dalam gedung. Pelaku kemudian keluar dan dikejar oleh pamdal dan karyawan MUI. Setelah ditangkap, pelaku pingsan.

Penyebab Tewas Masih Misterius, Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Diautopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kerusakan gedung MUI yaitu sejumlah kaca pecah berhamburan di dalam hingga luar lantai satu, tepat di dekat meja resepsionis.

 

Motif Penembakan

Sedangkan, motif penembakan, menurut MUI, masih belum diketahui. "Belum diketahui motif penembakan tersebut. Polri masih bekerja," ujar Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.

Akun Twitter @faicalwashh mencuit soal penembakan itu dan membagikan sejumlah foto. "Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit."

Dalam foto yang diunggah akun Twitter itu terlihat pintu kaca pecah. Adapula foto yang memperlihatkan seorang pria berjaket hitam ditahan dengan posisi telungkup ke aspal oleh anggota polisi.

Dalam foto lain tentang kasus penembakan di kantor MUI itu diperlihatkan sepucuk pistol warna hitam yang diduga digunakan untuk melakukan penembakan. Foto terakhir ada seorang pria yang tengah mendapat perawatan medis karena mengalami luka di bagian tangan.

Jenazah pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pelaku berinisial M itu diketahui tewas usai melepaskan dua tembakan di kantor MUI.

 

Ada Obat-obatan

Dilansir Antara, jenazah dibawa oleh petugas dari Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggunakan mobil milik Polsek Menteng, Selasa (2/5/2023). Jenazah langsung dimasukkan ke ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri.

Kapolres mengatakan barang yang ditemukan itu antara lain obat-obatan, buku rekening, dan surat. Namun Komarudin belum menjelaskan obat apa saja yang ada di dalam tas itu. "Obat-obatan, buku rekening, dan beberapa lembar surat-surat," ujarnya.

Dia belum menjelaskan detail motif penembakan itu. Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa yang juga menyebabkan dua orang terluka itu.

Baca Juga: Polemik Kehalalan Pewarna Karmin Dari Serangga Kutu Daun, LPPOM MUI: Aman Dikonsumsi Masyarakat

 

Isi Surat Pelaku

Pelaku sempat mengirim surat ancaman ke MUI. "Sudah dua kali dia sudah mengirimkan surat ancaman. Ini ketiga datang ke sini," kata Wakasekjen MUI Arif Fachrudin di lokasi kejadian.

Arif mengatakan dua surat itu sempat diterima oleh salah staf kantor MUI. Namum untuk yang ketiga kalinya pelaku penembakan justru menghampiri langsung ke lokasi dengan alasan ingin bertemu dengan Ketua MUI.

Isi surat milik pelaku penembakan kantor MUI yang disiarkan sebuah TV swasta diduga dibuat pria atas nama Mustofa NR:

 

SUMPAH YANG KEDUA

Kepada Bapak Pimpinan KAPOLDA METRO Jaya yang terhormat, setelah saya membawa PISAU ke kantor Bapak tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga Bapak tidak mempertemukan saya dengan ketua MUI REPUBLIK INDONESIA saya mohon kepada Bapak selaku penegak hukum supaya saya dipenjarakan seumur hidup/ Tembak Mati kalau tidak bapak lakukan.

SAYA BERSUMPAH atas nama ALLAH Dan RASUL saya akan cari senjata api saya akan tembak Penguasa/Pejabat di Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/ meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan

Negeri ini terutama orang-orang MUI tanpa memberi tahu terlebih dahulu/ meminta izin untuk kedua kalinya kepada Penegak Hukum/ Kepolisian karena saya sudah lelah berjuang untuk mendapatkan hak saya yaitu keadilan.

 

25 Juli 2022

Hormat saya

MUSTOFA. NR

 

Masuk Teror

Pengamat terorisme dari Institute Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengacu pada keterangan Waketum MUI Anwar Abbas, peristiwa ini masuk teror. "Kegagalan bertemu itu tentu memicu kekecewaan. Bahkan bukan sekadar kecewa, penyerangan bersenjata itu menunjukkan adanya kemarahan dan kebencian yang sangat mungkin dipicu oleh rasa kecewa karena merasa tidak disambut dan diperlakukan sesuai harapan," kata  Khairul Fahmi saat dihubungi, Selasa (2/5/2023).

Kejahatan, kata Khairul,  mulai dari kelas maling ayam sampai terorisme itu tak pernah radikal. Dia hasil ketidakberfikiran. Sifatnya dangkal, ekstrem. Mencuri itu cara ekstrem mendapatkan barang, uang, kebutuhan.

Teror adalah cara ekstrem menyampaikan pesan kebencian dan hasrat balas dendam. Semua itu terjadi karena kedangkalan, ketidakberfikiran, bukan keradikalan.

"Kita saja, jika mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan atau tidak sesuai harapan ketika mengakses layanan publik, bisa ngomel-ngomel bahkan ngamuk di lokasi. Apalagi si pelaku yang mengaku nabi, tapi merasa tak digubris oleh MUI," tegasnya. n erc/jk/ant/cr3/lm2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU