Pengangguran di Indonesia Tembus 8,4 Juta Orang, 33,45% di Antaranya "Pasrah"

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 19 Jan 2023 07:02 WIB

Pengangguran di Indonesia Tembus 8,4 Juta Orang, 33,45% di Antaranya "Pasrah"

i

Menaker Ida Fauziyah. Foto: Kemnaker.

SURABAYAPAGI.COM, Bogor - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah tengah bekerja keras menyelesaikan tantangan utama dalam upaya penurunan tingkat pengangguran di Indonesia. Ida mencatat total pengangguran di Indonesia hingga saat ini mencapai 8,4 juta orang.

Namun dari total tersebut. sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen pasrah dalam mencari kerja. Artinya, mereka mengalami hopeless of job atau pengangguran yang merasa tak mungkin memperoleh pekerjaan.

Baca Juga: Guna Pengembangan Kompetensi SDM, Kemenaker Mendorong perusahaan Swasta Miliki LPKS

Selain itu, Ida menuturkan bahwa mayoritas pengangguran di Indonesia berpendidikan rendah. Dari 2,8 juta orang pengangguran yang mengalami situasi hopeless of job tersebut, sekitar 76,90 persen berpendidikan lulusan SMP ke bawah.

"Jadi karena tingkat pendidikan rendah, mereka tak memiliki harapan untuk memiliki pekerjaan. Ini mengindikasikan tingkat pendidikan mereka tak mampu menyiapkan mereka memasuki pasar kerja, baik pendidikan yang rendah maupun kompetensi mereka," kata Ida dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forum Kordinasi Pimpinan di Daerah (Forkompimda) di Bogor. Rabu (18/1/2023)

Lebih lanjut, Ida menambahkan, tantangan kedua dalam penurunan pengangguran adalah tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan kerja, khususnya di sektor formal. Ketiga, adanya nilai budaya kerja baru.

Baca Juga: Ekonomi Kreatif Turut Tekan Angka Pengangguran di Kota Malang

"Generasi Y dan Z yang masuk dalam pasar kerja telah membawa nilai-nilai budaya kerja baru. Misalnya nilai work-life-balance, pekerjaan yang bermakna dan worktainment," ujarnya.

Tantangan keempat, lanjut Ida, yakni risiko mismatched (ketidaksesuaian antara supply and demand) akibat digitalisasi.

"Digitalisasi mendorong perubahan permintaan keterampilan kerja, pola hubungan kerja, serta waktu dan tempat bekerja yang semakin fleksibel," tuturnya.

Baca Juga: Tekan Pengangguran, Pemkab Tuban Gelar Job Fair

Ia menyebut kunci untuk mengatasi pengangguran di pasar kerja adalah dengan menciptakan pasar tenaga kerja yang inklusif. Masuknya investasi diharapkan bisa membuka lapangan kerja yang lebih luas.

"Kemnaker telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy (AMLP) untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif dan penurunan pengangguran," pungkasnya. bgr

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU