Penjualan Sektor Ritel Modern Alami Kenaikan 30 Persen Selama Lebaran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 17 Mei 2021 13:39 WIB

Penjualan Sektor Ritel Modern Alami Kenaikan 30 Persen Selama Lebaran

i

Konsumen memilih barang kebutuhan di salah satu gerai supermarket Giant di Jakarta. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Selama Ramadan dan Lebaran tahun 2021 ini pertumbuhan penjualan sektor ritel modern mengalami kenaikan hingga 30 persen dibandingkan dengan Ramadan dan Lebaran tahun lalu.

Hal tersebut juga dipengaruhi adanya tren belanja sejak pekan terakhir April ketika tunjangan hari raya (THR) untuk aparatur sipil negara mulai disalurkan dan dilanjutkan sampai H-7 Lebaran ketika sektor swasta mulai mencairkan THR.

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

“THR ini menjadi pendorong utama. Setelah Lebaran kami perkirakan akan stagnan dan tergantung pada keyakinan konsumen kelas menengah atas untuk berbelanja,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey.

Roy mengatakan kenaikan belanja di ritel modern juga didukung oleh bertambahnya porsi belanja produk nonpangan pada tahun ini. Berbeda dengan tahun lalu ketika belanja masyarakat didominasi produk pangan dan kesehatan, dia mengatakan porsi produk nonpangan seperti sandang mulai mengimbangi total belanja masyarakat.

“Justru saat Lebaran belanjanya lebih sedikit karena kunjungan ke ritel lebih bersifat leisure. Jadi yang ramai memang segmen tertentu seperti makanan dan minuman. Jika tahun lalu di tengah pandemi porsi pangan sampai 80 persen dari belanja, sekarang bisa 50 banding 50 untuk pangan dan nonpangan” imbuhnya, Senin (17/5/2021).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

Dia memperkirakan sumbangan omzet saat Ramadan dan Lebaran tahun ini bisa kembali di angka 40 persen dari total pendapatan sepanjang tahun. 

Tahun ini pengusaha ritel menaruh target omzet moderat di angka Rp40 triliun. Dengan demikian, total belanja ritel saat Ramadan dan Lebaran setidaknya bisa menyumbang omzet sampai Rp16 triliun.

Data Nielsen Retail Audit menunjukkan bahwa sektor ritel modern Indonesia masih tumbuh 1 persen pada 2020 atau melambat dibandingkan dengan kenaikan pada 2019 yang mencapai 7,5 persen. 

Baca Juga: 232.776 Orang Pesan Tiket KA Angkutan Lebaran 2024

Kenaikan kinerja sektor ritel disumbang oleh performa positif segmen toko kelontong yang tumbuh 4,8 persen meskipun toko swalayan dan hypermarket terkontraksi 10,1 persen. Untuk tahun ini, Roy memperkirakan ritel modern bisa tetap tumbuh 4 sampai 4,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Selain itu, perkembangan vaksinasi dan optimisme belanja kelas menengah atas akan menjadi penentu pertumbuhan pada tahun kedua pandemi. Dsy10

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU