Pensiunkan PLTU Batu Bara, Negara G7 Danai RI Rp 310 T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 16 Nov 2022 12:22 WIB

Pensiunkan PLTU Batu Bara, Negara G7 Danai RI Rp 310 T

i

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

SURABAYAPAGI.COM, Nusa Dua - Pemerintah Indonesia meluncurkan program kemitraan transisi energi dari penggunaan batu bara, atau Just Energy Transition Partnership (JETP) senilai USD 20 miliar atau sekitar Rp 310 triliun. Program ini diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam KTT G20 Bali, Selasa (15/11/2022).

Kelompok negara maju yang tergabung dalam Grup 7 serta Denmark dan Norwegia menyatakan komitmennya untuk mendanai Indonesia untuk mempercepat program transisi energi, dari energi fosil semisal batu bara ke energi baru terbarukan (EBT). Investasi tersebut rencananya direalisasikan dalam 3-5 tahun ke depan.

Baca Juga: Menteri ESDM Bicarakan Soal Percepatan Transisi Energi RI di Abu Dhabi

“Kemitraan bersejarah ini akan mendukung komitmen ambisius Indonesia untuk mengejar target iklimnya melalui JETP lewat investasi mitra internasional termasuk memobilisasi pendanaan awal US$20 miliar dari pembiayaan publik dan swasta,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers peluncuran JETP di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah bakal menyusun rencana aksi dengan mitra investor untuk menindaklanjuti kesepakatan kemitraan tersebut selama 6 bulan mendatang.

"Dalam waktu enam bulan pemerintah Indonesia akan memimpin persiapan rencana aksi kemitraan ini. Program transisi energi Indonesia ini akan dimobilisasi oleh PT SMI," ujar Luhut.

Baca Juga: Menteri ESDM Bicarakan Soal Percepatan Transisi Energi RI di Abu Dhabi

Lebih terperinci, skema pendanaan JETP terdiri atas senilai US$10 miliar berasal dari komitmen pendanaan publik dan US$10 miliar dari pendanaan swasta yang dikoordinatori oleh Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ), yang terdiri atas Bank of America, Citi, Deutsche Bank, HSBC, Macquarie, MUFG, dan Standard Chartered.

Adapun kemitraan JETP yang dipimpin AS-Jepang ini, termasuk di dalamnya negara anggota G7 lainnya, yakni Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, serta juga melibatkan Norwegia dan Denmark.

Baca Juga: PLTU Batu Bara Pensiun Dini, Kementerian ESDM Pastikan Investor Tak Rugi

Luhut berharap pemerintah bersama dengan rekanan investor dapat segera menyusun strategi konkret untuk memadamkan PLTU batu bara secara masif mendatang sembari memasukkan sumber daya EBT ke dalam sistem kelistrikan nasional.

“JETP juga dapat membuat pekerjaan hijau lainnya serta menguntungkan masyarakat lokal, kita harus berpikir bagaimana transisi energi tidak berdampak buruk pada komunitas rentang di daerah, untuk mendukung transisi energi yang terjangkau,” tandasnya. nsd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU