SURABAYAPAGI, Surabaya - Memasuki tahun 2021, pelayanan penumpang di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menunjukan kenaikan yang cukup signifikan. Rata-rata jumlah penumpang kapal pelni saat ini sebanyak 300 orang.
Sebelumnya saat pandemi gelombang pertama di bulan Maret hingga Juli dan gelombang kedua di bulan Agustus hingga Desember, tren penumpang berada di angka rata-rata 150 orang.
Baca Juga: Penumpang Kapal Laut Naik 102 Persen Jelang Lebaran 2022
"Rata-rata 300 orang. Malah awal-awal sekitar 150 orang. Jadi kalau lihat trennya kenaikan selama pandemi dari 150 ke 300 artinya ada kenaikan 100 persen, Kalau dari angka pandemi, tapi kalau dibanding dengan angka sebelum pandemi jauh," kata Kepala Urusan Pelayanan Penumpang dan Barang kapal Penumpang dan Perintis, Mohamad Sholeh kepada Surabaya Pagi, Kamis (18/03/2021).
Sebelum pandemi covid-19, jumlah penumpang kapal Pelni bisa mencapai 1.500 orang hingga 3.000 orang. Namun setelah pandemi, jumlah angkut penumpang kapal dibatasi. Tujuannya adalah untuk menjaga jarak penumpang saat berada di dalam kapal.
"Cuma karena kita mengupayakan penerapan protokol kesehatan, ada pembatasan kapasitas (penumpang) hingga 50 persen," katanya
Baca Juga: Pemudik Via Kapal Laut Diprediksi Capai 1,4 Juta, Pelindo Regional 3 Siapkan 20 Terminal
"Pelni maunya pelayanan, mencari penumpang sebanyak mungkin. Tetapi ada aturan sehingga prokes yang jadi utama, bukan mengutamakan banyaknya penumpang," ucapnya lagi
Dari jumlah armada sendiri, kurang lebih ada sekitar 15 kapal Pelni yang masuk ke Surabaya. Kapal-kapal ini sebelumnya berhenti beroperasi mengangkut penumpang khususnya pada awal pandemi.
"Waktu pandemi pertama gak jalan (angkut penumpang, red) ada sekitar 3 bulanan," ujarnya
Baca Juga: Tahun 2021, Muatan Tol Laut Kapal Pelni Naik 43 Persen
Kendati tidak mengangkut penumpang, kapal Pelni tetap beroperasi hanya domainnya mengangkut barang dan logistik.
"Wilayah timur butuh logistik, kalau kapal gak ngangkut logistik sama sekali ya gak jalan ekonomi di sana," ucapnya.sem
Editor : Mariana Setiawati