Penumpukan Penumpang Antre Rapid Antigen di Juanda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Des 2020 20:33 WIB

Penumpukan Penumpang Antre Rapid Antigen di Juanda

i

Calon penumpang mengantre untuk mengikuti rapid test antigen di area Terminal 1 Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur , Selasa (22/12/2020). SP/Patrik Cahyo 

SURABAYAPAGI, Surabaya – Terlihat antrian calon penumpang mengular di PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, di Sidoarjo pada Selasa (22/12). Para calon penumpang diwajibkan untuk melakukan Rapid Test Antigen sebagai syarat penerbangan, terpaksa harus mengantri terlebih dahulu.

Persyaratan penerbangan yang diberlakukan, merupakan antisipasi penularan dan peningkatan Covid-19 pada libur Natal dan Tahun Baru 2021. Antrian tersebut tidak sedikit membuat calon penumpang harus ketinggalan jadwal penerbangan yang dipesan.

Baca Juga: Perayaan Nyepi: Bandara Juanda Normal, Penerbangan ke Bali Dihentikan Sementara

Humas PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Yuristo Ardi Hanggoro mengungkapkan bahwa layanan rapid Test sebetulnya sudah tersedia sejak awal pandemi. Namun jenis layanannya hanya rapid Test antibodi.

Sejalan dengan adanya kebijakan baru, Pemerintah mengisyaratkan bahwa penerbangan dari dan ke pulau Jawa atau antar bandara di dalam pulau Jawa, wajib memiliki hasil negatif rapid test Antigen.

"Sehingga layanan antibodi kita tambahkan menjadi layanan rapid Test Antigen. Kami tambahkan sebagai service tambahan layanan jasa agar start terbang lebih mudah," ungkapnya.

Akibat dari layanan yang membludak, tidak sedikit calon penumpang yang gagal terbang, Yuris mengatakan bahwa secara keseluruhan tidak bisa dilakukan oleh satu instansi sendiri, maka pihaknya terus koordinasi dan bekerjasama dengan maskapai terkait untuk menyikapi kondisi hari ini.

"Maskapai juga mengambil kebijakan bahwa diberikan kesempatan untuk penumpang yang mengalami hal tersebut melakukan penjadwalan ulang penerbangannya. Jadi untuk seluruh stakeholder bandara juga akan menyikapi hal tersebut," terangnya.

 Antre_Rapid_Antigen_-_Patrik_(5)Antre_Rapid_Antigen_-_Patrik_(5)

Baca Juga: Berhasil Gagalkan 399 Ribu Ekor Selama 2023, KKP dan Otoritas Bandara Juanda Siap Perangi Penyelundupan BBL

Petugas medis mengambil sampel lendir melalui hidung dari calon penumpang yang melakukan tes cepat antigen  di area Terminal 1 Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur , Selasa (22/12/2020). SP/Patrik Cahyo 

Kuota sebanyak 400-500 orang telah dilayani, bahkan untuk hari ini telah melayani sebanyak 900 calon penumpang.

"Batas maksimal tidak bisa kami pastikan, tapi tetap kami komunikasikan dengan klinik yang bekerjasama dengan kami," katanya.

Pelayanan rapid Test, di mulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 18.00 WIB. Bahkan untuk mengantisipasi animo masyarakat, PT Angkasa Pura 1 Bandara Juanda membuka pelayanan sejak pagi. Layanan tes cepat antigen yang dilakukan di bandara ini di tarif biaya Rp 170.000.

Baca Juga: 'Menggoda' Pramugari Pesawat, Terancam Penjara 1 Tahun

"Jadi sejak pukul 03.00 WIB pagi mulai kemarin, hari ini dan seterusnya teman-teman dilapangkan sudah bisa menerima pendaftaran. Pengambilan sampel dimulai pukul 4 pagi. Jam layanan tetap sampai jam 18.00," tandasnya.

Sementara itu, pengakuan dari salah satu penumpang yang selesai melakukan rapid antigen, merasa kebijakan dari Pemerintah Pusat dianggap terlalu mendadak sehingga tidak bisa melakukan persiapan lebih awal.

“Saya dari Solo tujuan ke  Makassar. Saya baru tau, karena rapid antibodi masa berlakunya 14 hari, masih ada sisa waktu 3 hari. Eh sampai disini pihak penerbangannya tidak berlaku untuk antibody, harus melakukan rapid antigen,”ujar Nanik (40) ditemui saat selesai tes.

Namun adanya kebijakan baru dari Pemerintah, disambut baik karena bersangkutan dengan kesehatan para penumpang harus melakukan rapid antigen. “Saya setuju dengan adanya rapid ini, karena demi kesehatan para penumpang. Meskipun tadi lari dan kesini, kita kalau tidak cepat mengurus nanti ketinggalan penerbangan. Alhamdulillah, tinggal nunggu hasilnya karena waktu pemberangkatan juga sudah mepet juga,”pungkasnya.Pat

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU