Penurunan Angka Stunting di Indonesia Masih Lambat

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 09 Mar 2021 20:15 WIB

Penurunan Angka Stunting di Indonesia Masih Lambat

i

Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana yang digelar Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Selasa (9/3/). SP/ MAHBUB FIKRI 

SURABAYAPAGI, Surabaya - Rapat Koordinasi Teknis Kemitraan Program Bangga Kencana yang digelar Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur, Selasa (9/3/) mengangkat fokus pada penurunan angka stunting. 

Koordinator bidang Adpin, Sofia Hani selaku ketua panitia menerangkan penyelenggaraan rakornis sebagai integrasi dan akselerasi program Bangga Kencana dengan mitra dalam mendukung penurunan stunting di Jawa Timur.

Baca Juga: Pemkot Batu Terapkan Berbagai Program untuk Turunkan Stunting

“Kegiatan Rakornis ini diselenggarakan dalam rangka menguatkan komitmen pelaksanaan program Bangga Kencana dengan mitra. Dan diharapkan menghasilkan rencana kerja untuk pelaksanaan program Bangga Kencana 2021,” urai Sofia Hanik.

Arumi Bachsin sebagai Bunda GenRe Jawa Timur  kesempatan ini mengukuhkan 35 Ketua TP PKK kabupaten/ kota se Jatim sebagai bunda GenRe Kabupaten/Kota secara virtual. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ikrar Bunda GenRe Kabupaten Bangkalan yang diikuti Bunda GenRe Kabupaten/kota se Jawa Timur, dan pemasangan selempang Bunda GenRe dari Bunda GenRe Jawa Timur ke Bunda GenRe Kabupaten Bangkalan.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso saat membuka rakornis yang bertema Pemantapan Program Bangga Kencana di Masa Pandemi mengucapkan selamat kepada Ketua TP PKK kabupaten/kota yang baru saja dinobatkan sebagai Bunda GenRe Kabupaten/Kota.

Baca Juga: Cegah Stunting, KKP Ajak Makan Ikan Bersama Ribuan Santri Sunan Drajat

“Remaja memang harus menjadi prioritas program apapun, khususnya program Bangga Kencana. Hal ini karena beberapa hal, yaitu Populasi remaja sangat besar, 50% dari jumlah penduduk saat ini adalah generasi millennial dan zilenial dan 50% nya adalah penduduk usia 10-24 tahun/remaja). Artinya 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah Remaja,” urai Teguh.

Mantan Kaper BKKBN Provinsi Jawa Barat ini menerangkan kehidupan remaja saat ini membutuhkan bimbingan. “Perwujudan keluarga berkualitas sangat tergantung dari kualitas kehidupan di usia remaja untuk menyongsong bonus demografi yang puncaknya akan kita alami pada tahun 2030, apakah merupakan peluang atau bencana, itupun sangat ditentukan oleh kualitas remaja saat ini,” terangnya.

Baca Juga: Tilik Deso, Bupati Ikfina Ajak Warga Aktif Cegah Stunting

Pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa dalam rakornis kali ini membahas tentang Percepatan Penurunan Stunting menjadi tema utama, karena  isu stunting merupakan tantangan terbesar dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7 %,, merupakan urutan ke-4 Dunia. Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang seharusnya di bawah 20 persen. Meskipun sudah mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar 29 %, namun penurunannya masih lambat, yaitu  rata-rata 0,3% per tahun, yaitu masih dibawah skenario pesimis. Sesuai dengan STRANAS Percepatan Penurunan Stunting bila menggunakan skenario pesimis 1-1,5%; moderat 1,5 – 2%; dan skenario optimis 2- 2,5%,” terang Teguh. fm

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU