Perahu Penyeberangan Tradisional Terbalik di Sungai Bengawan Solo, 8 Penumpang Hilang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Nov 2021 15:34 WIB

Perahu Penyeberangan Tradisional Terbalik di Sungai Bengawan Solo, 8 Penumpang Hilang

i

Petugas gabungan melakukan pencarian penumpang perahu penyeberangan Sungai Bengawan Solo yang masih hilang. SP/Her

SURABAYAPAGI.COM, Tuban - Perahu penyeberangan tradisional Sungai Bengawan Solo yang mengangkut belasan penumpang terbalik. Peristiwa itu terjadi tepatnya di Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, Rabu (3/11/2021).

Dari 15 orang jumlah keseluruhan penumpang, 8 penumpang dikabarkan terbawa arus Sungai Bengawan Solo dan hingga kini belum ditemukan, dan masih dilakukan pencarian oleh petugas gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD Kabupaten Tuban dan Bojonegoro di sekitar lokasi korban tenggelam. 

Baca Juga: Gudang BBM Mentah di Tuban Terbakar, Total Kerugian Capai Belasan Juta

Kapolres Tuban AKBP Darman saat di lokasi kejadian menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 9.30 WIB. Perahu yang mengangkut belasan penumpang tersebut diduga terbalik akibat tak kuat melawan derasnya arus Sungai Bengawan Solo. 

"Pengemudi perahu tidak mempertimbangkan arus sungai yang deras sehingga pada saat akan menyebrang dari Rengel ke Kabupaten Bojonegoro perahu tersebut terbalik di tengah sungai," kata Darman.

Diungkapkan juga oleh Darman, bahwa 7 penumpang yang dinyatakan selamat sudah dibawa ke puskesmas Rengel Tuban untuk diberikan perawatan. Sementara 8 korban lainnya masih dilakukan pencarian. 

"Ada 7 korban yang selamat 6 orang dewasa dan 1 nya lagi merupakan balita dan ke 8 korban yang selamat sudah dibawa ke puskesmas," imbuhnya.

Baca Juga: BMKG: Gempa Susulan di Laut Tuban Terjadi 193 Kali Sejak Jumat Siang – Sabtu Malam

 

Dalam proses pencarian korban perahu tenggelam sendiri, petugas gabungan mengalami beberapa kendala diantaranya arus sungai yang sangat deras disertai kondisi air yang sangat keruh. Meski begitu petugas terus melakukan penyisiran sungai hingga sejauh 1 kilo dari lokasi titik korban terjatuh.

"Kalau dilakukan penyelaman sepertinya tidak memungkinkan karena arus sungai deras dan juga kondisi air sangat keruh ditambah lagi kondisi di sekitar tempat kejadian perkara terdapat pusaran air yang deras," pungkasnya.

Baca Juga: Tuban Diguncang Gempa, Warga Surabaya dan Sidoarjo Rasakan Getaran, BMKG: Waspada Susulan

Perlu diketahui, perahu penyeberangan tradisional Sungai Bengawan Solo tersebut adalah moda transportasi yang kerap kali dipilih oleh warga dalam melakukan perjalanan. 

Menyeberangkan warga dari Kecamatan Rengel- Tuban ke Kecamatan Kanor- Bojonegoro dan sebaliknya. Perahu penyeberangan dipilih oleh warga yang utamanya bertempat tinggal di sekitar penyeberangan sebab selain dapat mempersingkat waktu juga memangkas jarak perjalanan daripada harus memutar melalui jalan darat yang jaraknya berpuluh kilometer. Her

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU