Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Gelar Pagelaran Wayang Kulit

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 18 Des 2022 12:04 WIB

Percepat Penurunan Stunting, BKKBN Jatim Gelar Pagelaran Wayang Kulit

i

Pagelaran wayang kulit di halaman kantor BKKBN Jatim, Jalan Airlangga No.31-33, Surabaya, Sabtu (17/12/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Timur (BKKBN) Jawa Timur (Jatim) menggelar pagelaran Wayang Kulit di halaman kantor BKKBN Jatim, Jalan Airlangga No.31-33, Surabaya, Sabtu (17/12/2022) pukul 20.00 WIB.

Pagelaran Wayang Kulit dengan Dalang Ki Drs. Ir. H. Warseno Slenk, M.Si., (Ki Warseno Slenk) mengambil Lakon "Tumurune Wahyu Ketentreman" itu dihadiri ratusan masyarakat yang antusias menonton seni budaya bangsa ini.

Baca Juga: Lestarikan Tradisi Ruwat Desa, Pemdes Kedung Kembar Gelar Wayang Kulit

Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Dra. Maria Ernawati, M.M., menerangkan bahwa pagelaran wayang kulit dalam rangka Peningkatan KIE Kreatif Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra.

"Melalui pagelaran wayang kulit sebagai budaya lokal yang masih banyak digemari masyarakat dengan Dalang Ki Warseno Slenk diharapkan mampu menjadi media sosialisasi program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting kepada masyarakat," kata Erna.

Erna menerangkan sosialisasi melalui wayang kulit dilakukan agar masyarakat akan lebih paham bagaimana mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera. Dan pesan - pesan itu akan disampaikan Ki Warseno Slenk melalui Lakon Tumurune Wahyu Ketentreman.

"Kita pilih lakon Tumurune Wahyu Ketentreman, kita berharap turunnya kebahagiaan baik diri sendiri, lingkungan kerja BKKBN Jatim, dan masyarakat Jatim," tuturnya.

Menurutnya, majunya bangsa dimulai dari keluarga, dan BKKBN diberi amanah sesuai UU untuk membangun keluarga bahagia sejahtera.

"Ada sedikit kendala dalam mewujudkan keluarga sejahtera yakni Stunting, BKKBN diberi amanah sesuai dengan Perpres untuk mencegah Stunting dan keluarga baru bebas Stunting," jelasnya.

Lebih lanjut, Erna menambahkan, mudah-mudahan pagelaran tersebut membawa keberhasilan dari segala upaya percepatan penurunan angka stunting di Tahun 2024 menjadi 14 persen akan dapat tercapai.

Maka dari itu, ia meminta dukungan semua pihak untuk melaksanakan program percepatan penurunan stunting di Jawa Timur guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, sehat dan cerdas di masa yang akan datang.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., mewakili Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerangkan Data BPS Jawa Timur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur pada tahun 2022 mencapai 72,75.

Dimana ada tiga poin penting dalam pembangunan IPM yakni pendidikan, kesehatan dan Angka Harapan Hidup.

"Indeks pembangunan manusia pentingnya pertama pendidikan, dan kedua kesehatan. Di aspek kesehatan,  nasional dan Jawa timur punya PR yakni stunting. Kalau kita tidak selesaikan stunting, negara ini tidak bisa membuat individu atau person yang mempunyai daya saing atau unggulan," terang Erwin.

Baca Juga: BPKAD Memastikan Anggaran Rp 600 Juta untuk Kegiatan Pendalangan Bukan Hibah

Erwin juga mengatakan stunting adalah pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia, biasanya ada kesalahan dalam pola asuh. Sehingga menurut Erwin, kualitas masyarakat harus diperbaiki dengan ilmu pengetahuan.

"Ada dua intervensi yang kita usulkan yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Kami titip ke dalam Program Pemerintah tentang intervensi ini," ujarnya.

Pertama, bagi anak remaja putri atau ibu hamil jangan sampai terkena anemia atau kurang darah dan bagi ibu hamil didorong untuk mendapatkan akses kesehatan untuk periksa kesehatan. Sementara untuk orang tua yang punya balita didorong untuk aktif ke posyandu dan bagi kedua orang tua baik bapak maupun ibu harus mendapatkan informasi kesehatan yang sama.

"Pastikan. remaja atau ibu hamil tidak punya penyakit anemia. Yang hamil atau keluarga hamil didorong mengakses layanan kesehatan minimal 6 bulan sekali dan minimal sekali ketemu dokter," tuturnya.

"Pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sudah ada anggaran dan mendorong program stunting bisa tercapai. Jadi diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah disediakan," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi mengungkapkan bahwa angka stunting dii Jawa Timur, karena BKKBN sering mengunjungi dan berkeliling di 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur.

"Memberi penyuluhan tidak gampang, sarana atau alat untuk bagaimana kita bisa ngobrol dengan masyarakat. Salah satu sarana nya adalah melalui media media kesenian. Hari ini BKKBN Jatim menunjukan kepada kita, hadir dalam keadaan gembira, senang dengan menyaksikan wayang kulit, karena wayang kulit adalah salah satu media media tradisional yang dimiliki bangsa Indonesia," ujar Kusnadi.

Baca Juga: Sedekah Bumi, Pemdes Pager Ngumbuk Gebyar Hiburan Wayang Kulit

Kusnadi juga mengatakan wayang kulit adalah tontonan tetapi didalam wayang menitipkan pesan bagaimana pelaksanaan jangan sampai terjadi Stunting.

"Didalam wayang ada 2 hal, ada tontonan dan tuntunan. Wayang menuntun kita berbuat. Wayang kulit dengan lakon tumurune wahyu ketentreman. Wahyu adalah anugrah dari Allah SWT kepada umatnya," tuturnya.

"Kita bekerja untuk mengumpulkan masyarakat, kita beri penyuluhan dan lakukan dengan ikhlas dan dapat pahala (wahyu). Kalau bisa dilakukan,  ketentraman didapat bagi yaang melakukan penyuluhan dan yang diberi penyuluhan juga tenteram, dan apa yang kita tuju menjadi terwujud," terangnya.

Setelah pembacaan dan pembagian door prize bagi yang hadir, Prosesi pembukaan pagelaran wayang oleh Kusnadi, ditandai dengan penyerahan gunungan dari Kusnadi ke Ki Warseno Slenk.

"Menikah harus benar benar dipersiapkan, baik calon perempuan dan laki, kesehatan sangat penting jangan sampai kena anemia, dalam berkeluarga harus konsultasi dalam pengasuhan anak, Agar anak tumbuh sehat tidak kena Stunting. Dan ke depan punya daya saing tinggi, tidak kalah dengan negara negara lain," salah satu cuplikan pesan yang disampaikan Ki Warseno Slenk saat memainkan wayang kulit lakon Tumurune Wahyu Ketentreman. ari

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU