Perempuan, Mainkan Peranan Penting Meningkatnya UMKM di Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 23 Jul 2022 12:28 WIB

Perempuan, Mainkan Peranan Penting Meningkatnya UMKM di Indonesia

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - 

Baca Juga: OJK Ajak Perempuan Raih Kesejahteraan Finansial

Surabaya - Indonesia saat ini sedang disibukan dengan akan berlangsungnya gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20, November mendatang di Bali. Hal ini lantaran Indonesia diberi mandat sebagai tuan rumah atau Presidensi G20.
 
Momen ini dianggap sangat penting karena nama Indonesia baru akan muncul lagi menjadi Presidensi G20 pada 20 tahun mendatang. Adapun salah satu prioritas di dalam G20 tersebut adalah bagaimana mengembangkan financial inclusion, yang di situ adalah mengembangkan digital dan UMKM.
 
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan bahwa UMKM memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia, khususnya juga di Jawa Timur. Paling tidak angkanya menyumbang sekitar 60 persen terhadap total perekonomian Indonesia.
 
"Dan sangat mengejutkan 97 persen menyerap tenaga kerja, ini luar biasa. Sehingga UMKM itu tidak hanya sekedar aktivitasnya, tetapi juga orang-orang yang di dalamnya itu ada kaum ibu-ibu," kata Budi.
 
Menurutnya, ibu-ibu di sini adalah sebagai penggerak dan tulang punggung ekonomi dari hari ke hari dan juga masa depan. Budi menyebutkan perempuan di Indonesia memainkan peranan yang sangat penting dan bahkan mendominasi UMKM.
 
"Saya ada datanya. Kalau kita lihat UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah), di Mikro itu 52 persen dari 63,9 juta adalah perempuan yang mengelola UMKM. Di tingkat Kecil, 56 persen atau sekitar 193 ribu itu pemiliknya adalah perempuan. Yang Menengah itu memang turun sedikit 34 persen atau sekitar 44 ribu pelakunya adalah perempuan," ia memaparkan.
 
"Jadi kesimpulannya semakin usaha itu skalanya mengecil, maka peran perempuan itu menjadi sangat dominan. Jadi memang benar UMKM rata-rata pengelolanya adalah perempuan," ia menekankan.
 
Kendati demikian, sangat disayangkan karena masih saja ada yang mencampurkan antara uang UMKM dengan uang pribadi.
 
"Ada semacam survei kepada 100 pelaku kursus UMKM terkait siapa yang sudah benar-benar mencatat pembukuannya yang uangnya itu dipisahkan antara uang UMKM dan uang pribadi? Jawabnya dari 100 itu tidak sampai lebih dari 20, hanya 17-18," ia mengungkapkan.
 
Itu artinya, kebanyakan dari mereka, antara uang perusahaan ataupun usaha kecil itu sudah bercampur dengan uang pribadinya. Inilah yang harus dilatih agar UMKM itu meski usahanya kecil, namun tetap saja harus punya tata kelola keuangan yang baik.
 
"Kita ingin mendukung pengembangan UMKM agar lebih berdaya saing, dan kami mengharapkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur menjadi semakin bagus lagi terutama dukungan dari UMKM," ia menuturkan.
 
"Intinya sama-sama untuk membangun motivasi yang tinggi agar usaha kecil ini dapat terus berkembang dan menjadi kontributor terbaik di perekonomian khususnya di Jawa Timur," ia menandaskan. (res/cm)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU