Peringati Nuzulul Quran Online Bersama Pemprov Jatim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 10 Mei 2020 20:48 WIB

Peringati Nuzulul Quran Online Bersama Pemprov Jatim

i

Nuzulul Quran secara Online dengan melakukan Khotmil Quran Kubro 2020  SP/ birohumas.jatimprov.go.id

SURABAYA PAGI, Surabaya - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nazarudin Umar, MA saat Live Zoom dari Jakarta mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Khofifah yang menyelenggarakan Peringatan Nuzulul Quran Online. Ini adalah kali pertama Peringatan Nuzulul Quran yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Bahkan mampu mencatat sejarah di tengah terjadinya Covid-19.

 

Baca Juga: Kinerja Pemprov Jatim 2023 capai 97,77 Persen

Dalam ceramahnya, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA mengatakan bahwa di momen Nuzulul Quran yang penting untuk dilakukan perenungan adalah tentang ayat pertama yang diturunkan pada Nabi Muhammad. Yaitu tak lain adalah kata Iqra' yang artinya bacalah. 

 

Dikatakan Prof Nasaruddin bahwa tidak ada kitab suci lain yang ayat pertamanya diawali dengan fiil amr atau kalimat perintah. Artinya ada pesan besar dari kata Iqra' yang disampaikan pada seorang nabi yang kondisinya saat itu buta huruf dan tidak bisa membaca. Bahkan sampai diulang sebanyak tiga kali. 

 

"Tiga kali Rasulullah diperintahkan membaca iqra', tidak mungkin Malaikat Jibril memerintahkan itu pada orang yang tidak bisa membaca dan menulis, tanpa adanya makna dibaliknya" kata Prof Nasaruddin. 

 

Ia kemudian menyebutkan bahwa setiap pengulangan kata Iqra' memiliki makna tersendiri berdasarkan telaah dari ulama tafsir. Bahkan tiga kali pengulangan tersebut memiliki level penajaman dari pembacaan Alquran. 

 

"Makna Iqra' yang pertama adalah artinya mengajak kita untuk melakukan keasadaran sensorial (tadabbbur). Misalnya kita memotret pantai ada nyiur kelapa. Di sini kita hanya melihat saja dan merasa tertarik pada pohon kelapa yang indah itu," katanya. 

 

Kemudian kedua, kata iqra' yang kedua adalah mengajak manusia untuk memiliki kesadaran intelektual. Kembali ia menyontohkan dalam mihat pohon kepa, jika manusia melihat pohon kelapa itu lalu bisa muncul rasa takjub kemudian berpikir di dalam pohon itu ternyata bisa dimanfaatkan untuk sapu lidi, ketupat, ada jembatan darurat, ternyata semua ada gunanya. 

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

 

"Kalau kita membaca Alquran, dan hanya bisa membaca, dan belum tahu maknanya, maka kita itu baru level pertama. Tapi kalau kita tau keindahan Alquran dan ada manfaat yang didapatkan dari Alquran ini, maka kita di level kedua," katanya. 

 

Kemudia makna Iqra' yang ketiga adalah mengajak untuk yang membaca memiliki kesadaran emosional. Kembali ia mencontohkan tentang pohon kelapa tersebut, manusia yang tahu bahwa pohon kepala itu sangat bermanfaat dan tahu siapa yang menanam, maka setiap melihat pohon kelapa maka manusia tersebut ingat pada yang menanam. 

 

"Jika kita sudah ada di level ini maka pembaca Alquran itu ada emosional dan ada cinta yang mendalam dalam Alquran, bukan kita yang membaca kita, tapi Alquran itu punya kemampuan untuk membaca hati kita," katanya. 

 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi dan Masyarakat Terlindungi

Dan ada yang keempat, Alquran mengajak manusia untuk memiliki kesadaran spiritual. Yang akan menghubungkan antara yang membaca Alquran dengan kalam Tuhannya yaitu Allah SWT.

 

Seperti di ketahui,  peringatan Nuzulul Quran tetap digelar khusyuk di tengah Pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar Nuzulul Quran secara Online dengan melakukan Khotmil Quran Kubro 2020 kali di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (9/5) malam. 

 

Khotmil Qur'an Kubro tersebut digelar secara online dengan penceramah utama yaitu Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA. Kegiatan tersebut disiarkan langsung melalui siaran televisi, radio dan juga streaming melalui media sosial resmi Pemprov Jatim. arf

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU