Peringati Satu Dekade Berdirinya PP Babus Salam Sumber Payung, Beginilah Kata Pengasuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 03 Feb 2023 20:27 WIB

Peringati Satu Dekade Berdirinya PP Babus Salam Sumber Payung, Beginilah Kata Pengasuh

i

Pengasuh PP. Babus Salam Sumber Payung, Drs. KH. Halim Ismail, M.Pd di kediamannya, di Desa Bataal Barat Kec. Ganding Sumenep. SP/Istimewa

SURABAYA PAGI, Sumenep - Pengasuh Pondok Pesantren Babus Salam (BBS) Sumber Payung, Drs. KH. Halim Ismail, M.Pd, menggelar kegiatan satu Dekade berdirinya pondok pesantren Babussalam Sumber Payung Kec. Ganding Sumenep.

Kegiatan yang dikemas sangat sederhana dan bersifat kekeluargaan itu memberikan gambaran rasa penuh cinta dalam memperjuangkan pendidikan khususnya di lembaga formal dan non formal.

Saat ditemui, reporter Surabaya Pagi di kediamannya, pengasuh pondok pesantren Babusaalam, Drs. KH. Halim Ismail, M.Pd, mengatakan, menjadi seorang pendidik tentu akan terus berjuang didalam menumbuhkembangkan nilai-nilai pendidikan baik secara formal maupun non formal, katanya kemarin.

Menurutnya, pendidikan itu tidak akan pernah mati atau pun berakhir sampai kapanpun, jadi akan terus mengakar dari masa ke masa, makanya tugas para pendidik terus memberikan spirit dan semangat juang untuk sebuah pencapaian nilai pendidikan. 

" Tugas kita adalah pencari sekaligus para pemberi, makanya belajar harus diniatkan untuk mengajar agar ilmunya terus mengalir, tidak hanya itu, tetapi para pengajar itu mendapat 10 ke lipatan ilmu dari pelajar." katanya.

Selain ungkapan syukur kepada Allah, atas berdirinya Pondok Pesantren Babussalam yang sudah mencapai 10 tahun, tentu dalam 1 Dekade ini banyak halangan dan rintangan, namun karena memang sudah ditaqdirkan sebagai tanggungjawab, maka semuanya dijalaninya dengan indah dan penuh syukur. 

" Hal langkah yang selalu dilakukan dalam pesantren adalah membina santri untuk terus berinovatif, dan ini tidaklah mudah, butuh kerjakeras secara nyata, salah satu diantaranya memaksimalkan kerja dalam pengawasan dan bimbingan belajar" katanya.

Selain itu, sambungnya, sangat tidak mudah dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terutama bagi santri yang dirumahnya belum terbiasa bangun malam, kemudian dipesantren kita biasakan bangun malam dan salat tahajud secara berjamaah.

"Di Pondok Babus salam, saya tekankan santri itu bangun malam dan Salat Tahajud secara berjamaah sambil menunggu waktu subuh, baru setelah itu mengaji Al-qur'an, baru setelah selesai langsung siap-siap untuk pendidikan formalnya di sekolah masing-masing" jelasnya.

Selain itu juga, didalam menggerakkan minat baca santri, pihaknya bekerjasama dengan Direktur Rumah Baca Indonesia (Rubi) perwakilan Kab. Sumenep.

" Alhamdulillah, kegiatan Pesantren dalam menumbuhkan minat baca, saya dipertemukan dengan Direktur Rumah Baca Indonesia (RUBI) Ade Suhaimi, bersama dia kegiatan dan kecintaan santri terhadap buku dan minat baca ditingkatkan" ungkapnya.

Jadi, sambungnya, ia menyampaikan terima kasih kepada Direktur Rumah Baca Indonesia (Rubi) yang telah memberikan dukungan aktip kepada santri untuk mencintai buku dan memberikan motivasi belajar. 

Untuk kedepannya, kata dia, Pondok pesantren Babus Salam ini, khususnya santri aktif akan terus di berikan semangat untuk berinovatif belajar dan mencintai buku bacaan. Makanya saya mendirikan ruang perpustakaan pesantren.

" Saya sudah memiliki Gedung perpus, meski masih sangat relatif sedikit buku-bukunya, namun akan terus dikembangkan sesuai dengan minat santri nantinya, makanya saya mengandeng Direktur Rubi, Ade Suhaimi, agar santri juga dibimbing dan diarahkan untuk gemar membaca" jelasnya.

Bahkan, sambungnya, di Pesantren Babus Salam, kalau semua kegiatan program sudah berjalan, akan menggelar peringatan satu hari membaca, jadi santri bebas membaca dan belajar, hal itu sebagai spirit kepada santri untuk menumbuhkan minat baca. 

" Saya sudah agendakan, agar di Pesantren nanti diadakan peringatan satu hari membaca, jadi santri sekalipun bermain tetap belajar dan belajar yang mengasyikkan sambil membaca" ujarnya

Kegiatan itu, kata dia, butuh pengawasan ekstra dan bimbingan, karena program belum berjalan, hanya sebagai langkah awal kita mematangkan dalam bentuk konsep, kedepannya santri akan terbiasa melakukannya sendiri.

Sementara, Direktur Rumah Baca Indonesia (RUBI) Ade Suhaimi, mengaku sudah melakukan pendampingan belajar membaca dan menulis untuk santri Babussalam (BBS) meski belum sepenuhnya, namun pihaknya berjanji akan memberikan pembinaan serius terhadap santri yang sudah menjadi binaannya.

" Kita dari lembaga Rumah baca Indonesia akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan belajar membaca dan menulis. Dan untuk PP. Babussalam kita telah mencetak buku tulisan karya pertama santri PP. Babussalam sebagai kado ulang Tahun pengasuh dan memperingati I Dekade berdirinya PP. Babussalam" ujarnya

Jadi kata dia, kedepan kita akan terus menghadirkan karya-karya mereka agar dibaca oleh dunia lewat tulisannya, karya mereka saat ini hanya langkah awal dari proses menjadi penulis,''pungkasnya (AR)

Editor : Mariana Setiawati

Tag :

BERITA TERBARU