Perkuat Bangga Kencana, Perwakilan BKKBN Jatim Gelar Pra Rakerda

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Feb 2021 19:12 WIB

Perkuat Bangga Kencana, Perwakilan BKKBN Jatim Gelar Pra Rakerda

i

Pra Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 di Ruang Lestari, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Senin (22/02/2021). SP/PATRIK CAHYO

SURABAYAPAGI. Surabaya - Mengevaluasi pencapaian kinerja Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 serta mengetahui profil kependudukan di Provinsi Jawa Timur pasca sensus penduduk Tahun 2020 merupakan tujuan dari Pra Rapat Kerja Daerah Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Provinsi Jawa Timur Tahun 2021 di Ruang Lestari, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Senin (22/02/2021).

Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Shodiqin, SH. M.M. melaporkan bahwa Pra Rekerda Program Bangga Kencana Provinsi Jawa Timur tahun ini mengangkat tema, “Integrasi dan akselerasi Program Bangga Kencana di masa pandemi covid-19”.

Baca Juga: BKKBN Jatim Ajak Insan Pers dan Mahasiswa Unitomo Perangi Stunting

Pelaksanaan Pra Rakerda tahun 2021 menggunakan metode hybrid meeting, yaitu mengkombinasikan online/virtual dengan offline, guna mendukung upaya pencegahan terjadinya penularan Covid-19. Adapun peserta Pra Rakerda terdiri dari seluruh ASN Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, termasuk para PKB/PLKB, Kepala OPD-KB Kabupaten/Kota, Kader PPKBD/Sub PPKBD, organisasi profesi dan mitra kerja.

Adapun materi Pra Rakerda hari ini ada 3 narasumber, yaitu Kondisi Kependudukan Pasca Sensus Penduduk Th 2020 oleh Kepala BPS Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, S.Si., M.Si., Evaluasi DAK Fisik dan BOKB Tahun 2020 oleh Sekretaris Badan, Shodiqin, SH., MM., Evaluasi Pencapaian KKP Kab/Kota Tahun 2020 oleh Koordinator Bidang Adpin, Dra. Sofia Hanik, MM., dan sebagai moderator Kepala Balai Diklat KKB Malang, Nyigit Wudi Amini, S.Sos, M.Sc., tambahnya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, M.Pd dalam sambutan dan arahannya menjelaskan, “Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020, telah memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian kinerja program Bangga Kencana.”

Menurut data hasil Survey Kinerja dan Akuntabilitas Program (SKAP) BKKBN Tahun 2021 menunjukkan bahwa Pencapaian program Bangga Kencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2020, belum sepenuhnya mencapai target yang ditetapkan.

Baca Juga: Diselenggarakan dengan Meriah BKKBN Jatim Luncurkan Program 1 Juta Telur

Enam indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam renstra BKKBN, menunjukkan gambaran sebagai berikut TFR, T 1,94 dan R 2,29 (84,72%), mCPR, T 65,24 dan R 62,1 (95,19%), Unmet Need, T 7,54 dan R 10 (75,40%), ASFR 15-19, T 31 dan R 31,2 (99,36%),MUKP, T 20,9 dan R 20,1 (96,17%), iBangga, T 51,11 dan R 56,61 (108,8%),(Keterangan : T (target), R (realisasi).

Adapun capaian terhadap empat program Prioritas Nasional, tercapai dengan baik di atas 100%, meliputi ketersediaan sarana Alokon KB di 1.849 faskes, 461.131 Keluarga yang memiliki BADUTA, terpapar 1000 HPK, 1.354 BKL yang melaksanakan 7 dimensi lansia Tangguh dan pendampingan perawatan jangka panjang, 3.698 PIK Remaja dan BKR dlm edukasi Kespro dan Gizi bagi remaja putri sebagai calon ibu.

“Dalam hal pengelolaan anggaran, tahun 2020 telah terjadi refocusing yang cukup signifikan untuk alokasi penanganan Covid-19. Meskipun demikian, Alhamdulillah Satker Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur ditetapkan sebagai Satker Terbaik III Pencapaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) dari 1310 satker di wilayah kerja DJPB Kanwil Provinsi Jawa Timur dengan capaian 99,17% dari 13 indikator kinerja anggaran,” tambah Pak Teguh.

Baca Juga: Gelar Evaluasi dan Pembinaan Kader BKR, Bupati Mojokerto Minta Orang Tua Dapat Dampingi Remaja Sesuai Zaman

“BKKBN tahun ini mendapatkan mandat baru dari Bapak Presiden RI yaitu sebagai ketua pelaksana Percepatan Penurunan Stunting, hal ini menjadi tantangan bagi BKKBN untuk dapat menurunkan angka stunting pada tahun 2020-2024 rata-rata sebesar 2.5% setiap tahunnya dari 26,9% pada tahun 2020 di Jawa Timur menjadi 14% pada tahun 2024.”

“Dalam upaya percepatan penurunan bayi stunting tersebut, BKKBN telah merancangbangun percepatan melalui intervensi hulu yang bertujuan untuk mencegah terlahirnya bayi stunting serta telah menyusun 5 Strategi yaitu mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting, pengasuhan 1000 HPK,  memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting, promosi dan pelembagaan keterlibatan masyarakat, dan kemitraan penanganan stunting, ke-5 strategi ini didukung oleh 12 Kegiatan Prioritas,”pungkasnya. Pat

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU