Pernah Ditipu, Kini Sukses Rintis Bisnis Lilin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Agu 2021 09:11 WIB

Pernah Ditipu, Kini Sukses Rintis Bisnis Lilin

i

Randiawan Saputra. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Randiawan Saputra merintis bisnis lilin melalui bendera usaha CV Anugrah Jaya mampu menjual rata-rata 6.000 dus lilin seharga Rp 210.000 per dus. Sebagian besar lilin Randiawan terjual di sekitar Pulau Jawa dan kini omzetnya mampu mencapai miliaran rupiah.

Selain dari penjualan lilin, Randiawan juga mendapatkan penghasilan dari menjual mesin pencetak lilin kreasinya. Dalam sebulan dia bisa menjual sekitar delapan unit mesin dengan harga Rp 8,5 juta per unit.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Randiawan pun mulai memproduksi lilin dibantu sepuluh orang karyawan. “Pemasaran awalnya hanya di pelanggan-pelanggan sebelumnya. Omzetnya baru sekitar Rp 10 juta hingga Rp 20 juta per bulan,” ujar Randiawan.

Seiring waktu, lilin buatan Randiawan yang dilabeli Dua Beruang ini mulai dikenal di kawasan Jawa Barat. Hingga akhirnya, Randiawan memiliki banyak distributor di enam kota di Jawa dengan jangkauan pemasaran di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

“Anugrah Jaya yang tadinya sebagai perusahaan distributor aneka produk, akhirnya fokus pada produksi lilin,” katanya.

Jumlah karyawan lalu bertambah hingga menjadi 30 orang. Karena jumlah produksi dan permintaan meningkat, Randiawan pun menambah armada untuk memudahkan penyaluran barang. Hingga saat ini Randiawan sudah memiliki lima mobil boks.

Baca Juga: Banyuwangi Jadi Pilot Project Pengembangan UMKM Secara Nasional

Perjalanan bisnis Randiawan ternyata tidak lepas dari kasus penipuan. “Awalnya, satu–dua pengiriman pembayaran lancar. Namun pada pengiriman ketiga, setelah barang dikirim ke gudang, barang dan pembelinya menghilang tanpa pembayaran,” kata Randiawan, yang mengaku sudah ditipu pembeli hingga tiga kali, dengan nilai ratusan juta rupiah.

Untuk mengantisipasi penipuan, sejak setahun terakhir Randiawan menerapkan sistem deposit bagi distributornya. “Ya semacam uang jaminan, biar mereka tidak kabur,” katanya. Cara itu terbilang ampuh untuk menekan angka penipuan. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU