Perusahaan Transportasi Jerman, Tunjuk China Jadi Tempat Uji Digitalisasi T

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 29 Jul 2019 16:46 WIB

Perusahaan Transportasi Jerman, Tunjuk China Jadi Tempat Uji Digitalisasi T

SURABAYAPAGI.cm - Senior perusahaan transportasi Jerman Siemens Mobility, menganggap bahwa China telah menjadi pelopor untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi mobilitas terbaru berkat permintaan pasar yang besar dan implementasi yang efisien. Transportasi masa depan akan terhubung secara otonom serta bertenaga listrik, dan China akan menikmati banyak keuntungan dalam inovasi transportasi mereka termasuk kebijakan yang mendukung rencana pengembangan yang jelas dan eksekusi cepat kata Jurgen Model, CEO Siemens Mobility Greater China. Dia telah mengamati bahwa China merupakan salah satu pemimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi mengemudi otonom yang sekarang telah diuji di 16 kota. Hal ini juga tak terlepas dari penggunaan komersial teknologi nirkabel 5G yang akan mempercepat aplikasi industrinya. Menurut Model, perusahaannya telah melayani pasar Cina selama sekitar 120 tahun, dengan kehadiran di tujuh kota dan mempekerjakan lebih dari 1.300 orang. Hal tersebut menjadikan Model mendirikan pusat penelitian dan pengembangan (R & D) pada inovasi pensinyalan angkutan massal di Fuzhou Cina tenggara pada 2017 dan membentuk tim mobilitas digital lokal yang didedikasikan untuk menyediakan solusi digital khusus untuk pelanggan Cina tahun lalu. Perusahaan juga berencana untuk mendirikan pusat Litbang 5G pada lalu lintas jalan untuk mendukung pengembangan dan penerapan manajemen transportasi dengan teknologi mengemudi otonom dan teknologi lainnya, tambahnya. Model mengatakan perusahaannya telah menerima banyak dukungan dari pemerintah daerah di mana saja dan mereka ingin memiliki usaha patungan atau pusat R&D. "Kami merasa sangat disambut baik sebagai perusahaan internasional untuk berinvestasi dan menetap di China. Hal ini terlihat dari lingkungan China yang semakin terbuka dan mendukung, terutama selama dua tahun terakhir." Kata Model "Kecepatan pengembangan dan skala sektor transportasi Tiongkok sangat mengejutkan, terutama di bidang kereta api dan metro berkecepatan tinggi," tambah Model. China memiliki jaringan kereta berkecepatan tinggi terbesar di dunia. Pada akhir 2018, total jarak tempuh operasi kereta api mencapai 131.000 km, lima kali lebih tinggi dari 1949, sementara kereta api berkecepatan tinggi melebihi 29.000 km, terhitung lebih dari 60 persen dari total dunia. Sebanyak 37 kota di daratan Cina memiliki sistem transit kereta api termasuk metro, jalur ekspres monorel dan trem yang beroperasi per 30 Juni, dengan total panjang 6.126,82 km, menurut Asosiasi Metros China. Model mengharapkan sub-sektor metro untuk melanjutkan pertumbuhan tinggi di Cina, sementara keandalan transportasi dan antar-modalitas dapat lebih ditingkatkan, dan lebih banyak layanan transportasi akan dikembangkan untuk mengisi kesenjangan transportasi jarak jauh. "Digitalisasi mungkin menjadi solusi untuk melakukan perjalanan yang mulus," kata Model.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU