Petani Lamongan Diajak Beradaptasi Hadapi Anomali Iklim

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 25 Nov 2022 17:12 WIB

Petani Lamongan Diajak Beradaptasi Hadapi Anomali Iklim

i

Bupati saat membuka kegiatan temu wicara kontak tani Lamongan. SP/MUHAJIRIN KASRUN

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Anomali iklim yang melanda Indonesia dan Lamongan harus diantisipasi secara dini. Situasi tersebut memiliki dampak besar bagi pertanian, karena petani tidak dapat menentukan musim tanam seperti biasanya. 

Untuk menghadapi dan mengantisipasi anomali iklim itu, kelompok tani melalui kegiatan temu wicara  kontak tani, yang digelar Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian,  Jumat (25/11/2022) di Aula Gadjah Mada Pemkab Lt.7.

Baca Juga: Hari Pertama Masuk, Layanan Publik Lamongan Mulai Beroperasi

"Peningkatan potensi pertanian harus terus dilakukan, anomali iklim merupakan situasi yang harus dihadapi oleh petani. Karena potensi pertanian salah satu penyumbang perekonomian terbesar di Lamongan," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Disebutkan olehnya, kegiatan yang mengangkat tema "Mewujudkan Ekonomi Insklusif Melalui Pembangunan Pertanian Berwawasan Lingkungan" tersebut dalam upaya memberikan pemahaman dengan cara implementasi ilmu dan teknologi pertanian dan tentunya mampu memanfaatkan modernisasi yang bergerak di bidang pertanian.

"Adaptasi bisa dilakukan dengan cara cara cerdik. Saat ini banyak sekali penelitian pertanian dengan menghasilkan penemuan yang dapat dijadikan solusi bagi para petani," katanya dihadapan 150 peserta yang terdiri dari Camat, Asosiasi Petani Tembakau, Ghippa, Gapoktan, dan Kelompok Tani seluruh Lamongan.

Baca Juga: Atasan dan Bawahan Ini Saling Berhadapan, "Partai" ASN Akhirnya Terbelah

Pemberian wawasan kepada petani juga dirumuskan untuk melakukan antisipasi. Selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Lamongan Sukriyah yang juga selaku pemateri pada kegiatan pagi ini menjelaskan bahwa antisipasi anomali iklim dapat dilakukan dengan ragam inovasi.

"Pemerintah sangat konsen menghadapi isu sosial yang dialami petani di Lamongan. Ditengah permasalahan pupuk dan permasalahan tanah DKPP Lamongan rutin sebulan sekali melakukan sosialisasi dan mengajak petani untuk membuat pupuk organik. Manfaat pupuk organik luar biasa untuk tanah. Kondisi tanah yang subur tentu akan meningkatkan hasil produksi tanah," jelas Sukriyah.

Satu suara dengan Sukriyah, Ketua Departemen Tanah dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Syahrul Kurniawan yang hadir sebagai pemateri juga menegaskan pentingnya menyeimbangkan antara pupuk kimia dan organik.

Baca Juga: Warga Lamongan Selatan Kini Bisa Nikmati SPAM Mojolagres

"Penggunaan pupuk kimia dan organik harus seimbang. Karena pupuk kimia hanya mengandung nutrisi, sehingga sangat diperlukan penambahan pupuk organik yang berfungsi sebagai pengikat nutrisi tadi. Selain itu pupuk organik memiliki manfaat mengikat air dan menggemburkan tanah secara alami," tegas Syahrul.

Pada pungkasannya, Syahrul mengajak para petani merubah mindset agar mulai menggiatkan pembuatan pupuk organik untuk kegiatan bertanam. Karena kandungan positif didalamnya akan memberikan efek jangka panjang yang menguntungkan untuk pertanian. jir

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU