Petani Terdampak Banjir di Lamongan dapat Bantuan 1 Ton Bibit Padi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 01 Mar 2023 13:15 WIB

Petani Terdampak Banjir di Lamongan dapat Bantuan 1 Ton Bibit Padi

i

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saar memberikan bantuan benih padi kepada petani terdampak banjir. Foto: Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan.

SURABAYAPAGI.COM, Lamongan - Sektor pertanian warga Kabupaten Lamongan terdampak banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero, anak sungai Bengawan Solo. Melihat bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan bersama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Timur berkomitmen menunjang kebutuhan petani dengan memberikan bantuan 1 ton bibit padi kepada petani yang terdampak banjir.

"Kita bekerja sama dengan BSIP untuk terus menunjang fasilitas pertanian di Lamongan karena potensi pertanian Lamongan sudah diakui nasional. Benih yang yang diberikan difokuskan kepada daerah yang terdampak banjir," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.

Baca Juga: Kurang Konsentrasi, Truk Tabrak Tronton

Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menyerahkan secara langsung 1 ton bantuan benih padi dari BSIP Jatim kepada Kelompok Tani (Poktan) Lamongan di Ruang Kerja Pendopo Lamongan pada Selasa (28/2/2023). Turut hadir pula untuk menyerahkan bantuan benih padi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Moch Wahyudi.

Benih padi dengan varietas Cakrabiana dan Inpari 32 ini diserahkan kepada lima Poktan di tiga kecamatan (Karanggeneng, Kalitengah, dan Laren) yang terdampak banjir.

Secara rinci, terdiri dari 800 kg benih padi Inpari 32 untuk Poktan Upoyo Bogo II Desa Tracal, Poktan Rame Gawe IV Desa Prijekngablak, Poktan Pangulir Budi Desa Durikulon dan Poktan Sidodadi Desa Pelangwot serta 200 kg benih padi Cakra Buana kepada Poktan Sumber Bahagia Desa Butungan.

“Ini merupakan tindak lanjut dari audiensi kami kemarin, dengan BSIP Jatim juga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan. BSIP Jatim ini memberikan bantuan berupa 1 ton benih beras varietas Cakra Buana dan Inpari 32 untuk dapat dikembangkan dan berkontribusi dalam peningkatan produksi beras di Kabupaten Lamongan,” terangnya.

“Oleh Pemkab Lamongan, dipilih mana yang sekirannya sangat membutuhkan untuk diprioritaskan dan akhirnya kami serahkan hari ini untuk 5 kelompok tani di 3 kecamatan yang terdampak banjir,” imbuhnya.

Baca Juga: Bocah di Lamongan Tewas Tenggelam di Telaga

Lebih lanjut, Pak Yes menyampaikan harapannya untuk dapat bekerjasama terkait pendampingan untuk petani Lamongan, untuk peningkatan produksi pertanian sampai dengan pasca panen.

“Sudah kami sampaikan juga terkait berbagai program seperti Tersapu Jagat (Ternak Sapi Usaha Jagung Meningkatkan) juga hal-hal yang diharapkan untuk dapat dikerjasamakan dengan BSIP Jatim. Alhamdulillah kemarin direncanakan akan ditempatkan program LKP (Layanan Konsultasi Padi) di Lamongan, yang nantinya difokuskan pada pengujian pupuk,” jelasnya.

Ia pun berharap, penyaluran benih padi ini akan benar-benar dapat memberikan manfaat bagi kelompok-kelompok tani di Kabupaten Lamongan.

Selain itu, kerjasama yang dilakukan Lamongan dengan BSIP Jawa Timur memiliki tujuan utama untuk mempertahankan eksistensi Lamongan sebagai penyumbang terbesar produksi padi di Jawa Timur.

Baca Juga: Kupatan Tanjung Kodok, Lestarikan Tradisi dan Promosi Wisata Lamongan

“Dimanfaatkan dengan baik benih padi ini, tidak banyak memang tapi harapannya dapat membantu mendorong peningkatan dan menjaga eksistensi Lamongan sebagai penyumbang terbesar produksi padi di Jawa Timur,” ujarnya.

Sebagai informasi, Lamongan memiliki predikat sebagai daerah lumbung pangan nasional karena menjadi daerah penyumbang beras terbesar di Jawa Timur dan masuk 5 besar produsen antar kabupaten di Indonesia dengan hasil produksi padi sebesar 1.161.660 ton pada tahun 2022.

Sementara itu, hingga kini banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero di Kabupaten Lamongan masih menggenangi ribuan rumah di enam kecamatan. Selain itu, banjir juga merendam area lahan pertanian warga dan tambak. Tak hanya itu, banjir juga berdampak pada fasilitas umum seperti jalan dan lembaga pendidikan hingga tempat ibadah. lmg

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU