Petugas Jaga Polres Jombang "Diserang" OTK

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 02 Feb 2022 16:54 WIB

Petugas Jaga Polres Jombang "Diserang" OTK

i

Petugas melumpuhkan OTK menggunakan alat Sasumata di Polres Jombang, Jawa Timur, Rabu (2/2/2022). SP/dok Polres Jombang

SURABAYAPAGI.COM, Jombang - Petugas jaga Polres Jombang, tiba-tiba diserang orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam. 

Pelaku yang datang sendirian, awalnya menanyakan salah satu kerabatnya yang ditangkap dan ditahan di Mapolres Jombang. Petugas jaga pun menanyakan identitas orang itu.

Baca Juga: Polres Jombang Musnahkan Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Pekat

OTK ini langsung mengamuk, meminta kerabatnya segera dibebaskan dan mengeluarkan senjata tajam dari balik bajunya.

Petugas polisi jaga langsung tanggap, melumpuhkan pelaku yang hendak melukai dirinya dengan alat Sasumata.

Penyerangan tersebut merupakan bagian dari simulasi yang dilakukan anggota Kepolisian. Mereka dituntut untuk selalu waspada menyusul banyaknya kejadian penyerangan terhadap Markas Komando (Mako) Polri oleh orang tidak dikenal yang ingin berniat jahat. 

Kasat Samapta Polres Jombang, AKP Mulyani mengatakan simulasi tersebut agar semua personel kepolisian harus selalu waspada, terhadap potensi tindak kejahatan. 

”Kami memang benar-benar harus waspada. Kapanpun dan dimanapun itu," tegasnya, Rabu (2/2/2022).

Dijelaskan Mulyani, setiap anggota Polres Jombang dalam bertugas dibekali alat Sasumata yang diadopsi dari senjata Jepang yang menyerupai sebuah tiang atau tongkat panjang.

Baca Juga: Diduga Rem Blong, Bus Mira Tabrak Truk Muatan Ayam dan Pikap di Jombang, 2 Orang Tewas

Dulunya digunakan oleh para Samurai Jepang guna melumpuhkan seseorang yang mengancam dengan membawa senjata tajam.

Sasumata adalah senjata kuno dari Jepang yang berbentuk tongkat panjang dan ujungnya ada besi setengah lingkaran (berbahan besi di ujung bercabang dua mirip tanduk).

"Alat ini berguna untuk menahan, menangkis serta menjatuhkan serangan tunggal sehingga jarak kita terhadap pelaku penyerangan dalam jarak aman,” kata dia menjelaskan.

Menurutnya, alat itu berguna agar anggota Polri bisa melakukan tindakan terukur untuk menangkap atau melemahkan persendian pelaku kejahatan tanpa harus melakukan penembakan.

Baca Juga: Penemuan Mayat Bayi di Sungai Mojowarno Jombang, Awalnya Dikira Boneka

“Senjata tersebut digunakan untuk melumpuhkan tanpa melukai lawan, sehingga cocok untuk perlengkapan dalam sispam mako untuk melumpuhkan orang tidak dikenal (OTK). Jika pelaku berhasil ditangkap maka kita akan bisa mengembangkan motif serta jaringannya,” pungkas Mantan Kanit Turjawali Sat lantas Polres Jombang ini. Mg

 

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU