Petugas Pelayanan Publik Jadi Prioritas Vaksinasi Covid Tahap Kedua

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 25 Feb 2021 13:16 WIB

Petugas Pelayanan Publik Jadi Prioritas Vaksinasi Covid Tahap Kedua

i

Petugas saat mempersipakan Vaksinasi di Kota Madiun untuk petugas kesehatan. SP/ MDN

SURABAYAPAGI.com, Madiun - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap ke dua di Kota Madiun kali ini diprioritaskan untuk petugas pelayanan publik. Prioritas vaksinasi tersebut agar pelayanan juga tak lumpuh dan semakin optimal. Tidak hanya pegawai di lingkup pemerintah kota. Tetapi juga ada unsur TNI, Polri, serta dari masyarakat, seperti, wartawan sampai tokoh agama.

Wali Kota Madiun Maidi menjelaskan, walupun belum semua Aparatur Sipil Negara (ASN) mendapatkan vaksin. Mereka yang memiliki mobilitas tinggi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang didahulukan. Salah satunya, relawan petugas penyemprot disinfektan hingga pemulasaran jenazah dan bidang pelayanan lain.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkot Madiun Optimalisasikan Keberadaan ‘Wartek’ dan Pasar Murah

“Saat ini kita kena PPKM mikro dan pelayanan di pemerintahan harus 50 persen. Karena sudah divaksin dan disiplin protokol kesehatan, mereka bisa lebih percaya diri dan pelayanan bisa segera maksimal,’’ jelasnya, Kamis (25/2/2021).

Salah satu penerima vaksin tersebut adalah tokoh agama seperti kiai, pastur, dan lainnya. Mereka juga dilakukan vaksin karena juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tokoh agama ini tentu memberikan khutbah kepada jemaah di tempat ibadah masing-masing. Karenanya, mereka juga menjadi prioritas dalam vaksinasi tahap kedua ini.

Baca Juga: Tahun Depan, Dishub Kota Madiun Ambil Alih Area Parkir Pihak Ketiga

“Prinsipnya vaksin tahap dua ini juga menyasar masyarakat yang biasa melakukan pelayanan publik dalam kesehariannya. Pada saatnya nanti juga akan sampai kepada masyarakat secara umum. Semuanya sudah diatur dan tidak perlu resah,’’ ujarnya.

Pelayanan publik menjadi prioritas agar pemerintahan tetap berjalan optimal. Hal itu juga berkaitan dengan kepentingan masyarakat. Pelayanan juga tidak berjalan maksimal jika petugas-petugas yang sudah berjibaku setiap hari memberikan pelayanan kepada masyarakat banyak yang jatuh sakit.

Baca Juga: Dampak Fenomena El Nino, Harga Beras dan Cabai Rawit di Kota Madiun Melonjak

“Seperti halnya tenaga kesehatan dan medis. Kalau ada yang terpapar Covid-19, mereka harus isolasi. Artinya, jumlah petugas berkurang. Minimnya petugas, berdampak pada pelayanan yang diberikan. Bahkan, pelayanan bisa lumpuh kalau tidak segera tertangani,’’ pungkasnya. Dsy12

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU