Pidato Megawati di HUT PDIP ke 50, Berbuntut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 11 Jan 2023 20:41 WIB

Pidato Megawati di HUT PDIP ke 50, Berbuntut

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ternyata pidato Megawati Soekarnoputri di acara HUT ke-50 PDIP, berbuntut. Apa itu! Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, karena mengusung kader PDIP Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) dari PSI di Pilpres 2024.

Grace mengutarakan ini karena ia merasa disindir Megawati. Pidato politik Megawati yang menyindir partai lain yaitu mendompleng kadernya untuk dijadikan calon presiden.

Baca Juga: Jokowi Tersenyum Dinyatakan Bukan Kader PDIP Lagi

"Kami paham bahwa apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato di acara HUT ke-50 PDIP ditujukan ke PSI. Untuk itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, PSI meminta maaf kepada Ibu Mega," ujar Grace dalam keterangannya Rabu (11/1/2023).

 

Bukan Ambil

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

Ia menilai dukungan kepada Ganjar bukan untuk mengambil kader PDIP. Melainkan menjadi pengakuan PDIP mampu melahirkan para pemimpin hebat.

"Dukungan terhadap Mas Ganjar bukan berarti kami mengambil kader PDIP. Justru ini merupakan pengakuan dari kami bahwa senior kami telah menghasilkan para pemimpin hebat," kata Grace.

Ia berpendapat partainya sekadar menyampaikan aspirasi rakyat dan pendukung PSI untuk mengusung Ganjar. Terlebih, PDIP telah melahirkan banyak pemimpin dan negarawan hebat.

Baca Juga: Anies Akui Prabowo, Keluarga Intelektual Terpandang

"PSI partai muda, kami masih awam dan naif. Kami kurang memahami mekanisme rekrutmen di PDIP. PDIP di bawah kepemimpinan Bu Mega telah banyak melahirkan pemimpin dan negarawan yang hebat. Pak Jokowi menjadi salah satu contoh nyata," ujar dia.

PSI telah menyampaikan dukungannya untuk mengusung Ganjar sebagai bakal calon presiden 2024 melalui mekanisme Rembuk Rakyat. Grace mengakui PSI masih berstatus partai muda dan masih banyak belajar. Sehingga belum mampu melahirkan calon presiden sendiri. n jk/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU