SURABAYAPAGI.COM, Banyuwangi - Menjelang perhelatan politik serentak yang bakal digelar pada 2024 mendatang, geliatnya di Banyuwangi sudah mulai terasa. Dukungan dan penolakan terhadap para calon pemimpin daerah pun mulai bermunculan.
Aksi penolakan dan dukunganan seperti itu pun mulai bertebaran di media sosial. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh sekelompok kader PDI Perjuangan yang menamakan diri Promeg (Pro Mega).
Baca Juga: Bupati Banyuwangi Halalbihalal Bersama Penyandang Disabilitas
Dikonfirmasi masalah tersebut, aktifis Promeg Banyuwangi, Nanang Hariyanto alias Cemenk, dengan tegas menyatakan, pada Pilbub mendatang sudah saatnya kader sejati yang harus muncul.
"AAA sudah dua kali. Sekarang istrinya. Sudah cukuplah. Sebab kalau yang muncul terus-terusan dari dinasti itu, jelas tidak baik. Kesannya demokrasi tidak jalan. Dan kalau 'trah' AAA sampai empat kali memimpin Banyuwangi, rawan KPK turun ke Banyuwangi. Kita harus belajar banyak dari trah Gubernur Banten, atau Walkot Probolinggo," beber Cemenk.
Baca Juga: Simpang Siurnya Pernyataan Gibran dan Hasto
Hal yang sama juga diungkap oleh Geger Slamet Santoso, aktifitas Promeg wilayah Banyuwangi selatan.
Baca Juga: Megawati Tulis Surat ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
Slamet Santoso
“Sudah sangat cukup bagi AAA yang sudah dua kali, dan sekarang dilanjutkan istrinya, Ipuk. Selanjutnya biar kader sejati dari PDI Perjuangan yang menjadi calon Bupati. Masak, kader hanya jadi wakil saja. Promeg siap mengawal, mengamankan danbmemenangkan kader PDI Perjuangan jadi orang no 1 di Banyuwangi," ungkapnya. bud
Editor : Moch Ilham