Pilkada Kabupaten Kediri Dipastikan Calon Tunggal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 25 Agu 2020 21:47 WIB

Pilkada Kabupaten Kediri Dipastikan Calon Tunggal

i

Poster Pilkada Kediri

 

SURABAYAPAGI.COM, Kediri- Hanindhito Himawan Pramono, putra dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung (mantan Sekjen PDIP), dipastikan calon tunggal Pilkada serentak 2020 di Kabupaten Kediri. Berpasangan dengan Dewi Mariya Ulfa,  Ketua Fatayat NU Kabupaten Kediri, anak Pramono Anung yang diusung PDIP ini didukung Partai NasDem, PKB, dan PAN, Partai Golkar dan Partai Gerindra.

Baca Juga: Mas Dhito Sebut Batik Kediri Siap Masuk Kancah Nasional

Tampilnya calon tunggal di Kabupaten Kediri ini membuat kecewa Ketua Kediri Corruption Watch (KCW) Muhammad Karim Amirullah dan pengamat politik di Kediri, Taufik Al Amin.

“Ironis, kini calon malah  'tidak pernah aktif, bukan aktivis dan kurang memahami aspek politis' menjadi calon. Ini yang saya katakan sesuatu yang memprihatinkan di Kabupaten Kediri," kata Amrullah, dengan kecewa.

Padahal, partai politik di Kabupaten Kediri telah berlomba-lomba menyelenggarakan konvensi. Beberapa kader yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas juga muncul.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh pengamat politik di Kediri, Taufik Al Amin. Ia menyesalkan sikap partai politik di Kabupaten Kediri yang modelnya seperti dikuasai para elite partai.

 

Butuh 10 Kursi

Menurut dia, kondisi di Kabupaten Kediri tidak sehat, karena demokrasi dari masyarakat. “Seharusnya, masyarakat yang memberikan suara, menjaring nama. Kemudian partai mengolah semua itu. Namun, yang terjadi kini yang ditentukan partai disuguhkan ke publik. Masyarakat tidak paham apa yang terjadi dalam proses internal partai, sehingga terputus antara publik dan partai tidak tersambung,” kata Taufik Al Amin.

Namun, tambah dia, bagaimana dengan kotak kosong di Pilkada Kabupaten Kediri. Hal itu masih belum bisa ditentukan.

Dengan rekomendasi dari jalur partai politik yang hanya menyisakan enam kursi parlemen yakni dari Partai Demokrat dengan kepemilikan tiga kursi, PPP dengan dua kursi dan PKS dengan satu kursi. Kursi di legislatif ada 50, padahal minimal dukungan 10 kursi. “Nyaris tak mungkin tiga partai itu bisa mengusung calon lagi. Karena minimal dukungan 10 kursi,” tambahnya.

Baca Juga: Keroncong Svaranusa 2023, Mas Dhito Berharap Ekosistem Musik di Kediri Bisa Bertumbuh

 

Kabupaten Kediri Butuh Perubahan

Sementara, sejumlah partai politik di Kabupaten Kediri nyatanya memang tak keberatan pada sosok Dhito yang dijagokan di pilkada. Mereka menilai Dhito sosok yang muda dan visioner.

Seperti yang dikatakan oleh Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri Lutfi Mahmudiono. Dirinya menyebut calon tunggal juga sah, karena sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Bagi Lutfi, Dhito memberikan harapan untuk perbaikan Kabupaten Kediri ke depan. Menurut dia, hal itu sesuai dengan perjuangan partai nya yang ingin perbaikan pemerintahan.

Baca Juga: Ini Pesan Mas Dhito Untuk Pengurus HMI Kediri

"Kami dukung Dhito. Ia masih muda, responsif, dan cocok untuk Kabupaten Kediri ke depan. Dhito juga visioner dan saya melihat pandangannya ke depan juga bagus," ucap Lutfi saat dikonfirmasi belum lama ini.

Selain itu, ia juga berharap ke depan pemerintahan Dhito akan lebih tertata. Selama ini, Kabupaten Kediri mendapatkan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) cukup besar, di atas Rp500 miliar.

Ia juga ingin reformasi pelayanan publik di Kabupaten Kediri menjadi lebih baik. Dengan itu, masyarakat akan lebih mudah mengakses berbagai macam pelayanan publik.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Dodi Purwanto menambahkan DPP PDIP telah memutuskan rekomendasi untuk pasangan bakal calon Dhito dan Dewi Mariya Ulfa di Pilkada 2020. Untuk itu, seluruh kader juga harus mematuhi rekomendasi dan all out memenangkan pasangan itu. "Kami harapkan semua lini bergerak untuk kemenangan masyarakat Kabupaten Kediri," kata Dodi Purwanto yang juga ketua DPRD Kabupaten Kediri ini. can

 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU