Pilpres 2024, Jokowi Jadi King Maker!

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Sep 2023 20:30 WIB

Pilpres 2024, Jokowi Jadi King Maker!

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Jokowi, terus soroti kepemimpinan nasional. Ia mewanti-wanti bahwa mulai Pilpres 2024, 2029, 2034 sangat menentukan bagi Indonesia. Artinya apakah presiden penggantinya bisa melompat Indonesia menjadi negara maju atau masuk kategori negara middle income trap alias terjebak pada perangkap negara berkembang.

Jokowi optimistis Indonesia mampu melompat menjadi negara maju. Ini apabila mampu memanfaatkan peluang dalam tiga periode mulai Pilpres 2024, 2029, 2034. Namun, diakui Jokowi, hal tersebut tidaklah mudah.

Jokowi lalu menggerakkan tubuhnya seolah ingin menyatakan dukungan kepada salah satu capres yang dianggap bisa meneruskan program tersebut. "Saya berpikiran...," kata Jokowi sambil diam beberapa detik. "Saya berpikiran negara ini harus menjadi negara yang maju, negara makmur. Memang kepemimpinan itu sangat menentukan," kata Jokowi saat membuka acara rapat kerja nasional (rakernas) relawan Seknas (Sekretariat Nasional) Jokowi di Hotel Salak, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/9/2023).

 

Keinginan Jadi Negara Makmur

Jokowi awalnya mengatakan ingin Indonesia menjadi negara makmur. "Tapi memang kepemimpinan itu sangat menentukan," kata Jokowi.

Kemudian Jokowi mengatakan tahu isi dalamnya partai politik saat ini seperti apa. Jokowi juga mengetahui arah para partai politik tersebut.

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu. Partai-partai seperti apa saya tahu, ingin mereka menuju ke mana saya juga ngerti," ujarnya.

"Informasi yang saya terima komplet dari intelijen saya ada BIN, dari intelijen di Polri ada, dari intelijen TNI saya punya BAIS dan informasi-informasi di luar itu, angka data, survei semuanya ada. Saya pegang semua dan itu hanya miliknya presiden karena langsung, langsung ke saya," imbuhnya

Maka itu Jokowi, mengetahui pergerakan semua partai politik (parpol) menjelang Pemilu 2024. Jokowi menyebut dirinya mendapat informasi intelijen yang komplet.

 

Laporan Tiap Hari

Menko Polhukam Mahfud MD mengakui seorang presiden pasti mendapat laporan dari intelijen setiap harinya. "Pasti lah, namanya Presiden. Bisa tahu apa saja, termasuk partai politik," kata Mahfud kepada wartawan usai melaksanakan jalan sehat di Kemenpora RI, Minggu (17/9/2023).

Mahfud menuturkan presiden memiliki tugas memantau isu-isu hukum, serta isu sensitif di tengah masyarakat. Oleh sebab itu seorang presiden pasti mendapatkan laporan intelijen setiap hari.

 

Jokowi Ingin Tunjukan

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai saat ini Jokowi ingin tunjukan kepada publik Indonesia, ia tahu betul dan paham betul terkait situasi politik terkait dengan pilpres.

"Sekali pun bukan ketua umum partai, tapi Jokowi itu adalah king maker yang sesungguhnya, karena begitu banyak informasi, data-data, 'jeroan' dari partai pun Jokowi paham betul dalam konteks itu," kata Adi Prayitno, saat dihubungi, Sabtu (16/9/2023).

Adi menuturkan parpol yang mengusung capres dan cawapres adalah orang-orang yang sering bertemu dengan Jokowi. Dia menyebut, Jokowi ingin menyampaikan bahwa dia mengetahui banyak hal terkait situasi dan kondisi saat ini.

"Apalagi kita tahu persis bahwa hampir semua partai politik saat ini yang mengusung jagoan masing-masing adalah mereka yang sering bertemu dan berinteraksi dengan Jokowi. Oleh karena itu pesan politiknya Pak Jokowi adalah presiden yang tahu banyak terkait situasi dan kondisi politik saat ini," tuturnya.

 

Konfigurasi Politik

Menurut Adi, Jokowi juga ingin menjelaskan mengenai konfigurasi politik saat ini. Sebab kata Adi, banyak politikus yang menampilkan sikap berbeda di depan dan di belakang publik.

"Kedua, konfigurasi politik saat ini secara tidak langsung mungkin ingin dijelaskan oleh pernyataan Jokowi itu masih cukup dinamis dan cukup cair. Karena sebelum ada keputusan resmi dari KPU soal gabungan parpol yang mengusung capres dan cawapres apapun bisa terjadi. Karena sering kali partai-partai ini berbeda panggung depannya dan panggung belakang," ucapnya.

"Pesan ini yang sebenarnya ingin disampaikan kepada publik, bahwa apa yang terjadi saat ini masih sebatas dinamika politik yang sering kali para politisi di partai ini menunjukkan wajah yang berbeda antara wajah depannya dengan wajah belakangnya," lanjutnya.

 

Jokowi Ingin King Maker

Adi mengatakan Jokowi secara tidak langsung menunjukkan bahwa dirinya adalah king maker. Sebab dari pesan yang disampaikan, kata Adi, hanya Jokowi yang mengerti situasi pilpres.

"Jokowi secara tidak langsung ingin menunjukkan kepada publik, bahwa yang paham situasi politik yang ngerti situasi pilpres terkait pemilu ya hanya Jokowi bukan yang lain. Itu lah yang disebut king maker sesungguhnya karena yang bisa memainkan segala sesuatu dengan mudah adalah seorang king maker," imbuhnya. n erc/jk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU