Pisang Canvandish Jadi Primadona Petani Holtikultura Banyuwangi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 02 Mei 2021 14:29 WIB

Pisang Canvandish Jadi Primadona Petani Holtikultura Banyuwangi

i

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau hasil panen pisang canvandish. SP/ BYW

SURABAYAPAGI.com, Banyuwangi - Komoditas pisang canvandish mulai dilirik banyak orang, khususnya petani holtikultura di Banyuwangi selatan. Selain itu, pengembangan pisang canvandish juga cukup mudah di Banyuwangi, pada tahun pertama bisa panen hingga dua kali. Sedangkan pada tahun kedua, bisa panen hingga tiga kali dengan interval waktu empat bulanan.

Gunawan, petani di Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, mengungkapkan bahwa produktivitas pisang di Banyuwangi juga lebih baik dibanding daerah lain. Sekali panen, satu pohon bisa menghasilkan sampai 34 Kg. Panen tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan daerah lain.

Baca Juga: 130.554 Orang Menyeberang ke Pelabuhan Gilimanuk

Saat ini, lanjut Gunawan, ia harus menyediakan 7 ton pisang Cavendish setiap harinya untuk pasar Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. “Kami terus bekerja keras menyiapkan pasokan tersebut,” imbuh Ketua Kelompok Tani Makmur tersebut, Minggu (2/5/2021).

“Alhamdulillah, hasilnya lumayan. Sekali panen dari satu hektar lahan bisa menghasilkan Rp 250 juta. Setahun minim panen dua kali. Lebih menjanjikan dibanding jeruk,” katanya.

Baca Juga: Pemkab Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes Selama Arus Mudik Lebaran

Sementara Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bakal memacu pengembangan komoditas tersebut. Dirinya ingin julukan kota pisang bisa kembali melekat di Banyuwangi. Bupati Ipuk mendukung upaya pengembangan pisang cavendish di Banyuwangi.

“Kami akan serius mengembangkan pisang ini. Potensinya yang besar serta kondisi alamnya yang cocok dengan Banyuwangi, ini patut untuk dioptimalkan,” tegas Ipuk.

Baca Juga: Penyelundupan Miras dari Bali ke Jawa Digagalkan Polisi

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan mengapresiasi ikhtiar Gunawan yang membudidayakan pisang canvandish dari bonggol. Selama ini, pisang Cavendish gagal dikembangkan di dataran rendah karena pembibitannya berasal dari kultur jaringan.

“Tapi, di sini, pembibitannya dilakukan lewat bonggol dan terbukti berhasil. Ini akan kami kembangkan lebih luas,” pungkasnya. Dsy12

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU