Polisi Pastikan Serma (Pur) Sumardi Tewas Bunuh Diri, Purnawirawan Bersikukuh Korban Dibunuh

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 04 Okt 2022 17:56 WIB

Polisi Pastikan Serma (Pur) Sumardi Tewas Bunuh Diri, Purnawirawan Bersikukuh Korban Dibunuh

i

Di gudang Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur (IBC) Jalan Veteran Gresik inilah jasad Serma (Pur) Sumardi alias Ambon ditemukan dengan leher terikat tali selang. SP/Grs

SURABAYAPAGI.COM, Gresik - Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro memastikan bahwa kematian Sersan Mayor (Pur) Sumardi alias Ambon (54) akibat bunuh diri dengan cara gantung diri di gudang Rumah Makan Ikan Bakar Cianjur ( IBC) di Jalan Veteran Gresik. Kepastian meninggal dengan cara tragis ini, menurut kasatreskrim didasarkan atas hasil visum et repertum Instalasi Kedokteran Forensik RSUD Ibnu Sina Gresik.

Namun kesimpulan penyebab kematian yang diungkapkan Iptu Wahyu Rizki tersebut tidak membuat rekan-rekan Almarhum Sumardi, yakni sesama purnawirawan TNI mempercayai begitu saja. 

Baca Juga: Hendak Balapan Liar, Puluhan Remaja dan 50 Motor Diamankan Polisi Gresik

Karena berdasar keluh kesah Almarhum Sumardi kepada sejumlah rekan sesama purnawirawan dan yang masih aktif berdinas di Komando Distrik Militer (Kodim) 0817 Gresik, sebelum Almarhum ditemukan tewas mengaku diancam orang tidak dikenal yang diduga akibat dirinya memiliki wanita idaman lain (WIL) berinisial TW.

"Kami bukan anti atau mengabaikan hasil visum. Tetapi jika kita pelajari menggunakan nalar akal sehat. Apakah selang air sebesar ibu jari mampu menahan beban seorang mantan tentara dengan tubuh besar dan tinggi. Dan tali selang yang melingkar di leher itu tidak nampak atau terlihat bekas digunakan gantung diri. Tali selang kan dari plastik. Sifatnya elastis, bagaimana mungkin bisa menahan tubuh Almarhum Ambon yang begitu berat? Dan hasil visum belum tentu akurat. Apakah dalam visum itu disebutkan korban meninggal karena gantung diri? Sekali lagi kami tidak dalam posisi mengabaikan hasil visum," ujar Ugik dan Ali Kasan kolega Sumardi alias Ambon saat masih aktif berbaju hijau sebagai anggota Kodim 0817 yang mencoba memberikan pemahaman atas kasus yang menimpa rekannya, Selasa (4/10/22).

Jika memang penyidik memiliki bukti, ungkap Ali, saat Ambon ditemukan dalam kondisi menggantung dengan tali selang di pipa gas yang menempel dengan diameter 1/2 inci yang menempel di tembok gudang (TKP), maka aksi solidaritas para purnawirawan dan teman Ambon yang masih aktif berdinas di Kodim 0817 akan berhenti. 

"Jika tidak bisa membuktikan maka kami akan terus mencari keadilan untuk teman kami. Jika ini memang pembunuhan lalu dianggap bunuh diri kami sebagai purnawirawan yang pernah ikut menjaga kedaulatan negeri ini maka kami tidak akan pernah terima. Kami sudah biasa bertaruh nyawa. Ambon selama dua tahun berjuang di Timor-Timur, lalu dia mati bunuh diri. Kami tidak bisa terima jika bukti-bukti bunuh diri itu belum bisa ditunjukkan," ungkap Ali.

Terpisah, Danramil Bungah Kapten Cba Moch Ridhon yang merupakan mantan komandan Almarhum Ambon saat masih berdinas di Seksi Intelijen Kodim 0817 Gresik kerap menjadi tempat curhatan mantan sang anak buah. Sepuluh hari sebelum meninggal, ungkap Ridhon, Ambon mengeluh diancam dua orang bertubuh besar menggunakan mobil Toyota Avanza. Dua orang ini meneror Ambon di gudang kayu tempat ia bekerja setelah memasuki masa pensiun sebagai prajurit TNI.

Baca Juga: Polres Gresik Salurkan Bantuan Ratusan Selimut bagi Korban Banjir Jawa Tengah

"Ambon itu dulu anak buah saya waktu masih dinas di Intel Kodim 0817. Sampai pensiun dia masih sering curhat soal rumah tangganya dan mengeluhkan tentang seorang wanita berinisial TW, istri siri Almarhum. Nah, dalam perjalanan TW menuntut nikah resmi. Tapi Ambon bingung, karena dia mau menceraikan istri sahnya ingat ada anak," ungkap Ridhon yang curiga kematian tak wajar mantan anak buahnya itu.

Dikatakan Kapten Ridhon, dalam perjalanan hubunganya dengan TW, ternyata perempuan simpanannya ini masih memiliki suami. Hanya saja perempuan ini tidak pernah dinafkahi selama 4 tahun oleh sang suami. Karena Ambon selalu memberi nafkah maka TW lama-lama menuntut untuk dinikahi resmi. Tetapi, kata Ridhon setelah 4 tahun berlalu suaminya mengendus jika TW berhubungan dengan Ambon.

"Dan inilah fase puncaknya. Karena kemungkinan besar ancaman yang diceritakan Ambon itu datang dari suaminya si TW ini. Hanya saja saya tidak tahu siapa laki laki ini nama dan tempat tinggalnya. Maka untuk mengetahui kematian Ambon ini akibat bunuh diri atau dibunuh agar masalah ini klir, TW harus dimintai keterangan. Agar antara dibunuh atau bunuh diri yang masih menjadi ganjalan ini ada penjelasan yang tidak menimbulkan asumsi," tegasnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Penggelapan Uang Infaq Masjid Annur Sekarkurung Resmi Dilaporkan Polisi

Melalui chat WhatSapp Iptu Wahyu Riski Saputra menjelaskan, penemuan mayat di IBC disimpulkan akibat gantung diri, sesuai hasil visum. Wajah Korban kebiruan, bintik pendarahan pada selaput lendir kedua mata bibir dan kuku tangan kaki kebiruan, kelainan ini merupakan tanda mati lemas (Asfiksia). Luka lecet tekan melingkar leher dari leher bagian depan di atas jakun ke arah belakang atas akibat kekerasan benda tumpul.

Luka tersebut lazim didapati pada korban gantung diri. Luka lecet tekan di dagu dan lecet bibir bawah akibat benturan benda tumpul. Penekanan pada leher seperti di atas dapat menutup saluran nafas utama dan atau pembuluh darah besar di leher sehingga mengakibatkan mati lemas

"Hasil analisa CCTV, bahwa pada pukul 23.00 WIB korban (sendiri) mengarah ke gudang. Setelah itu tidak ada lagi orang yang keluar maupun masuk gudang sampai korban ditemukan. Dari hasil penyelidikan, korban sering mengeluh ke rekan kerja dan atasannya terkait beban hidup (masalah keluarga) dan sering mengatakan 'percuma hidup, mending mati aja," tutupnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU