Polisi Usut Tuntas Kericuhan Penertiban PPKM Darurat di Kenjeran

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 11 Jul 2021 15:36 WIB

Polisi Usut Tuntas Kericuhan Penertiban PPKM Darurat di Kenjeran

i

Kondisi mobil Satpol PP pasca kerusuhan di Jl Bulak Banteng. SP/ Ang

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Polres Pelabuhan Tanjung Perak akan mengusut kasus pengrusakan mobil operasional Polsek Kenjeran dan Satpol PP yang mengalami pecah kaca, akibat dilempari warga Jl Bulak Banteng dengan batu, ketika operasi jam malam PPKM Darurat, Sabtu (10/7/2021) malam.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum, saat ini tengah dilakukan penyelidikan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Rencana Tambah 2 Rumah Anak Prestasi

"Terkait kejadian pengrusakan tersebut sedang kami tindaklanjuti," terangnya, Minggu (11/7/2021).

Dia juga menyangkan perbuatan masyarakat setempat yang melakukan pengrusakan dan menyerang petugas.

"Tentunya kami sangat menyayangkan atas kejadian tersebut," tambahnya.

Dia juga meminta kepada masyarakat supaya mendukung kebijakan pemerintah dalam mematuhi aturan PPKM Darurat dan turut dalam penanganan pandemi Covid-19

Baca Juga: Jelang Lebaran, Disnakertrans Jatim Buka 54 Posko Pengaduan THR

"kami mengharapkan agar masyarakat mendukung kebijakan Pemerintah Pusat terkait PPKM Darurat demi kesehatan dan keselamatan bersama," pungkasnya.

Sebelumnya, Operasi jam malam PPKM Darurat yang dilakukan tiga pilar Kenjeran di kawasan Bulak Banteng, Surabaya, Sabtu (10/7/2021) malam, berakhir ricuh. Petugas yang kalah jumlah terpaksa mengalah untuk mundur guna mengurangi gesekan.

Kericuhan bermula saat petugas mendapati salah satu warung tetap beroperasi melebihi batas jam malam. Petugas kemudian menindak pemilik warung dengan melakukan penyitaan tabung LPG 3kg dan KTP.

Baca Juga: Mengatasnamakan Media Nasional, Warga Lamongan Diperas Wartawan Gadungan

Pemilik warung yang tidak terima ditertibkan langsung berteriak menantang petugas. Teriakan itu mengundang massa yang berdatangan mengepung lokasi. Warga lalu memaki-maki dengan kata kasar dan provokatif.

Petugas yang tak ingin ada benturan fisik memilih mundur, tapi kesulitan dengan banyaknya warga yang berkerumun. Bahkan warga juga memblokade jalan menggunakan kursi dan kayu panjang agar kendaraan petugas tak dapat kabur.

Saat petugas mundur warga makin menjadi jadi dengan melemparkan gelas air mineral serta batu. Dua kendaraan operasional petugas mengalami pecah kaca akibat lemparan batu. (ang)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU