Polres Tanjung Perak Dalami Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa AWS

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 26 Apr 2021 20:01 WIB

Polres Tanjung Perak Dalami Pengeroyokan Mahasiswa Stikosa AWS

i

Zainal Fattah semasa hidupnya.

 

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - 5 hari mendapat perawatan di Rumah Sakit Al Irsyad, Zainal Fattah (25), Mahasiswa Stikosa AWS semester 4 yang dikeroyok kelompok gangster Al-Amin, akhirnya tewas pada Jum’at (23/4) kemarin.

Baca Juga: Pelaku Pengeroyokan Ditangkap saat Hendak Kabur, 2 Buron

Kasus pengeroyokan itu saat ini tengah ditangani Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Iptu M Gananta membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Ya mas, masih dalam lidik. Sampai sekarang kita masih kumpulkan alat bukti," jawab Gananta saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2021).

Namun, disinggung soal berapa orang yang sudah diamankan atas peristiwa pengeroyokan hingga memakan korban jiwa itu, Iptu Gananta enggan menjawab.

Sementara Satiah (40), ibu korban menceritakan bahwa anaknya dikeroyok sekitar pukul 02.00 Wib, Senin (19/4/2021).

Satiah menyebut, awalnya Fattah bersama salah satu temannya mendatangi kampung sebelah tempat tinggalnya itu. Dia bermaksud meluruskan permasalahan, karena ada temannya yang dikeroyok sekelompok pemuda di Jalan Kalimas Baru 3.

"Anak saya awalnya cuma mau nolong temannya yang habis dikeroyok di kampung sebelah. Niatnya itu cuma meluruskan, mau mendamaikan, tapi malah anak saya dikeroyok, diteriakin maling," terang Satiah.

Baca Juga: Remaja di Bojonegoro Tewas Dikeroyok 9 Orang dengan Batu

"Habis dipukulin itu, warga tau kalau itu anak saya. Terus dipisah (dilerai). Tapi anak saya sudah ndak kuat lagi. Kemudian sama warga dibawa ke Rumah Sakit Al-Irsyad," tambahnya.

Atas kejadian ini, Satiah berharap kepada pihak kepolisian agar para pelaku yang mengeroyok anaknya segera ditangkap dan mendapat hukuman setimpal.

"Saya ingin pelakunya bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," tandasnya.

Sementara itu, Bambang Suwito (53) paman korban menyebut sejak awal masuk RS pasca dikeroyok, korban mengeluh sakit di perut dan dada.

“Yang dia rasakan sejak awal masuk RS itu perutnya yang sakit. Kalo luka luar sih gak ada Mas. Kemungkinan besar luka dalam,” terangnya, Senin (26/4/2021).

Baca Juga: 2 dari 5 Orang Ditetapkan Tersangka

Saat itu dokter menyarankan korban melakukan CT scan untuk mengetahui pasti organ dalam Zainal Fattah mana yang parah.

Pasalnya saat dikeroyok, korban juga sempat dipukul menggunakan balok kayu di dada dan perut serta pot bunga di bagian kepala. “Dokter waktu itu minta di-scan bagian kepalanya karena diduga ada penggumpalan darah. Dia juga sempat kejang-kejang,” tambahnya.

Selama kejang tersebut, Bambang menuturkan jika durasinya hingga 5 jam, sebelum korban meregang nyawa.

“Kejangnya itu mulai jam 5 pagi, sampai jam 10. Setelah itu, habis Jumatan gak ada (meninggal),” pungkasnya.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU