Polri Sumbang Ventilator Untuk Jatim, Emil Dardak Beri Apresiasi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Jun 2020 14:17 WIB

Polri Sumbang Ventilator Untuk Jatim, Emil Dardak Beri Apresiasi

i

Sumbangan alat ventilator dari Polri. SP/INDRA

SURABAYAPAGI.com, Surabaya – Beberapa Rumah Sakit Bhayangkara di Jawa Timur memperoleh puluhan ventilator dari Polri. Alat tersebut diharapkan mampu menekan angka penyebaran COVID-19. Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang mengetahui kontribusi yang diperlihatkan Polri tersebut merasa gembira dan menyambut baik uluran tangan pihak luar.

Emil menuturkan,  sejauh ini jumlah warga positif COVID-19 mencapai 5.406 orang di Jawa Timur, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jawa Timur, dimana pasien Corona COVID-19 yang masih dalam perawatan sebanyak 3.724 orang.

Baca Juga: Khofifah Serahkan Ventilator Ke RSUD Bangkalan, Sampang dan Sumenep

Angka tersebut menunjukkan jumlah yang cukup tinggi, menyebabkan wilayah Propinsi Jawa Timur menjadi salah satu penyumbang tertinggi untuk pasien positif COVID-19 di Indonesia yang sekaligus menggambarkan zona merah atau bahkan cenderung merah pekat untuk kota Surabaya, yang wajib diwaspadai.

Dengan banyaknya pasien yang dirawat tersebut, tentunya membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai, terutama ventilator yang menjadi salah satu alat penunjang hidup yang vital bagi pasien kritis dan dalam hal ini Propinsi Jawa Timur memiliki keterbatasan, tidak mencukupi untuk menunjang pasien-pasien kritis yang di rawat.

Melihat kondisi penyebaran virus COVID-19 yang masif di Jawa Timur serta keterbatasan alat ventilator tersebut, menginisiasi kepedulian Polri untuk mendistribusikannya ke Propinsi Jawa Timur melalui jaringan RS yang dimilikinya, RS Bhayangkara.

Dan atas dukungan dari pihak Polri ini, Emil Dardak sangat mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada Polri. “Dengan tambahan alat ventilator ini, maka dapat membantu keberlangsungan hidup pasien-pasien kritis yang mengalami gagal nafas dan tentunya jumlah pasien yang dapat kami selamatkan juga akan bertambah tinggi dengan ketersediaan alat yang cukup” Ujar Emil.

Pihaknya juga tengah menyiapkan program yang diharapkan mampu menurunkan penularan COVID-19 yaitu akan menyelenggarakan aksi sosial donor plasma darah bagi pasien COVID-19 yang sudah sembuh agar bisa membantu pasien lain yang kondisinya berat.

Adapun kota-kota yang mendapatkan bantuan alat ventilator dari Polri yang di distribusikan melalui jaringan RS Bhayangkara adalah kota Surabaya, Kediri, Tulung Agung, Malang, Lumajang, Bondowoso, Nganjuk dan Bojonegoro.

Baca Juga: Sindikat Pembelian Ventilator dan Monitoring Covid-19, Dibongkar Polri

Sementara itu, Pemrov Jawa Timur saat ini juga fokus meningkatkan pemulihan ekonomi. Pasalnya, penyebaran pandemi virus COVID-19 di Jawa Timur memerlukan perhatian yang cukup serius karena menimbulkan korban jiwa serta kerugian material dan telah berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Fokus pembangunan diarahkan kepada percepatan pemulihan ketahanan ekonomi dan kehidupan masyarakat dengan fokus pemulihan industri, pariwisata, investasi, kesehatan dan infrastruktur di Jawa Timur.

"Sektor pertama yang paling terkena imbas adalah sektor jasa seperti pariwisata. Imbas lain COVID-19 terhadap perekonomian antara lain adalah penurunan kinerja ekspor, penurunan kinerja pertumbuhan ekonomi (terutama pada sektor-sektor terdampak seperti akomodasi, transportasi, retail, dan manufaktur), serta penurunan aliran modal," tambah Emil.

Melihat dampak-dampak tersebut, Pemprov Jawa Timur berupaya untuk mengeluarkan beberapa kebijakan sosial ekonomi. Diantaranya adalah mengamankan kelancaran pemasaran dan distribusi produk pertanian, restrukturisasi kredit bagi pelaku ekonomi terdampak, padat karya tunai (cash for work) untuk pelaku ekonomi kecil terdampak, dan jaring pengaman sosial (social safety net).

Baca Juga: Ritme Napas 28 Kali Semenit, Ventilator Diperlukan

Sedangkan terkait dengan persiapan new normal di Jawa Timur, maka pemerintah provinsi juga tengah menyiapkan manajemen data terkait COVID-19 untuk menjadi lebih rapi dan satu pintu. Sehingga lebih mudah dalam menentukan langkah dan mengambil keputusan.

Menurutnya dalam new normal ini maka harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak yang terkait dengan percepatan penanganan pandemi COVID-19.

Hingga saat ini Emil ingin agar fokus dan berkonsentrasi diarahkan ke sejumlah wilayah dengan angka penyebaran masih tinggi.

“Kami juga berharap masyarakat Jawa Timur lebih disiplin untuk menerapkan protokoler jaga kesehatan selama pandemi ini masih ada. Untuk itu kami mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi menjadi keluarga dan lingkungannya. Mari menjadi warga yang smart dan peduli kesehatan," pungkasnya.indra

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU