PPKM Dicabut, Kadin: Jadi Momentum Perkuat Ekonomi Indonesia

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 02 Jan 2023 11:09 WIB

PPKM Dicabut, Kadin: Jadi Momentum Perkuat Ekonomi Indonesia

i

Ketua KADIN Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: instagram @arsjadrasjid.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid merespon baik pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (30/12/2022) lalu. Menurutnya, pencabutan PPKM dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat perekonomian.

Arsjad mengatakan pencabutan PPKM akan menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk menata kembali usahanya, terutama bagi para pelaku usaha yang sempat lesu akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kadin Ajak Dubes Ceko Berinvestasi di Jatim

Ia menilai bahwa UMKM akan menjadi sektor yang paling terpengaruh oleh pencabutan PPKM. Pasalnya, aktivitas masyarakat yang lebih terbuka membuat UMKM dapat menjangkau konsumen lebih banyak, sehingga kinerjanya dapat meningkat.

"Dengan dicabutnya PPKM, maka mobilitas masyarakat akan terus meningkat sehingga berpotensi meningkatkan konsumsi masyarakat dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Arsjad, Minggu (1/1/2023).

Menurut Arsjad, langkah tersebut sudah tepat, namun perlu didukung oleh kebijakan lainnya yang erkaitan dengan vaksinasi.

"KADIN Indonesia melihat rencana ini sudah tepat, dengan syarat kekebalan serta imunitas dari masyarakat tetap harus ditingkatkan melalui vaksinasi booster,” ujarnya.

Selain itu, Arsjad meyakini pencabutan PPKM bisa membuat sektor pariwisata dan retail kembali menggeliat. Dua sektor tersebut mengalami pukulan telak saat pandemik COVID-19 dua tahun lalu namun akhirnya perlahan bangkit.

Baca Juga: Bupati Jember Gandeng Kadin untuk Bangun Ekosistem Perekonomian

“Jika dilihat dari PDB sektor akomodasi pertumbuhannya sudah normal sepanjang tahun 2022. Retail juga sama, sudah pulih kembali. Investasi juga sudah sesuai target,” tuturnya.

Lebih lanjut, Arsjad menambahkan, industri retail selama tahun 2022 perlahan-lahan tumbuh. Memang selama Maret 2020 hingga Maret 2021 lebih dari 1.500 gerai retail gulung tikar. Namun, kini sektor perdagangan domestik tumbuh dengan baik. Badan Analisa Informasi dan Kebijakan (BAIK) Kadin memproyeksikan sektor ini akan tumbuh sebesar 4,4-4,8% di 2023

Sementara untuk sektor pariwisata juga terlihat berada di jalur positif. Wisatawan mancanegara dan nusantara telah bebas bepergian di Indonesia. Hal ini tentunya mendorong peningkatan sektor akomodasi, makanan, dan minuman. BAIK Kadin memproyeksikan pertumbuhan sektor ini bisa mencapai 4,2% di 2023.

Baca Juga: KADIN Jatim Jalin Kerja Sama Perdagangan dengan Pengusaha Australia

Ia menuturkan, pemulihan kinerja UMKM menjadi salah satu daya dorong utama saat ini, mengingat kontribusi yang besar pada PDB dan penyerapan lapangan kerja.

“Dicabutnya PPKM juga merupakan sebuah gerbang menuju peluang bisnis yang luas bagi para pelaku usaha,” ucapnya.

Selain itu, Arsjad pun menilai bahwa pencabutan PPKM akan berpengaruh terhadap kinerja industri skala besar, mulai dari manufaktur, jasa, hingga perdagangan. Ia berharap bahwa hal tersebut akan meningkatkan ketahanan Indonesia dari gejolak ekonomi global. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU