Prabowo-Paloh, Bersahabat Tapi Lakukan Rivalitas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Mar 2023 21:00 WIB

Prabowo-Paloh, Bersahabat Tapi Lakukan Rivalitas

i

Surya Paloh menggandeng erat Prabowo Subianto saat pertemuan di Hambalang, Minggu (5/3/2023).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ternyata, pertemuan Prabowo dan Surya Paloh, Minggu (5/3/2023) lalu berlangsung kurang lebih selama 2 jam. Prabowo mengatakan dia dan Paloh, bersahabat tapi sepakat dalam pilpres 2024, bersiap lakukan rivalitas dan oposisi. "Pertemuan cair," kata seorang pengurus Partai Gerindra, Senin (6/3/2023).

Menteri Pertahanan juga mengaku sepakat dengan Paloh untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing.

Baca Juga: Bawaslu Pasrah

"Tadi sebetulnya pembicaraan sangat sangat cair. Setelah kita makan siang, kemudian kita minum kopi dan saya berbicara cukup luas, cukup mendalam, kita dapat suatu kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing," kata Prabowo dalam jumpa pers bersama Paloh, Senin.

Selain itu, keduanya juga sepakat ingin suasana bangsa dan negara selalu rukun. Prabowo melanjutkan, dia dan Paloh juga sepakat untuk tidak takut dengan adanya oposisi.

"Kita sepakat bahwa kita ingin suasana bangsa dan negara selalu dalam keadaan damai, dalam keadaan rukun, dalam keadaan bersatu. Bahwa persaingan rivalitas itu perlu. Bahwa juga kita tidak boleh takut dengan oposisi, tapi oposisi harus oposisi yang selalu konstruktif," tutur Prabowo.

 

Gerindra Tak Berkoalisi dengan NasDem

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai Gerindra dan NasDem siap untuk tidak berkoalisi di Pemilu 2024.

"Sepertinya Gerindra dan NasDem siap pisah jalan di 2024. Pernyataan perlunya rivalitas dan oposisi menjadi penegas bahwa keduanya bisa akan saling beradu di pilpres," ujar Adi kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).

Adi menyebut pasti ada persaingan dalam politik. Menang jadi penguasa, kalah jadi oposisi. "Apalagi Prabowo mengatakan keduanya saling menghormati pilihan politik masing-masing," tambah Adi.

Pertemuan kedua ketum partai ini, ucap Adi, membawa pesan penting. Yakni sekeras apapun persaingan politik, persahabatan mesti terus dirawat.

"Tak usah anggap pemilu seperti perang antar agama. Antar elit saja akur meski beda pilihan politik, tak lucu jika rakyatnya terbelah hanya karena beda jagoan pilpres," katanya.

Adi menduga NasDem tak akan bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra-PKB), ataupun sebaliknya, Gerindra bergabung dengan NasDem untuk mengusung Anies Baswedan.

"Sepertinya begitu. Kan saling hormati pilihan politik masing-masing. Minimal saat ini. Entah ke depan," terangnya.

Baca Juga: FPI, PA 212, hingga GNPF-Ulama ke MK Dukung Putusan Adil

Secara terpisah, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut kader Partai Gerindra Sandiaga Uno memenuhi kriteria sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Ya (Sandi) masuk karena dia dulu pernah berpasangan di (Pilgub) DKI. Dan karena tugas-tugas yang lain, yang berbeda, itu kemudian berpisah. Pak Anies melanjutkan sebagai gubernur, Pak Sandi kemudian ikut di dalam pencapresan (2019) sebagai wakil presiden," kata Syaikhu selepas meresmikan Posko Pemenangan Anies Baswedan di Sleman, DIY, Minggu (5/3).

Syaikhu menyebut Sandi yang kini menjabat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) sudah satu frekuensi dengan Anies soal visi misi karena pernah maju bersama di Pilkada DKI 2017.

Menurutnya, sosok cawapres pendamping Anies juga harus memiliki karakter nasionalis-religius. Kemudian sosok cawapres ini bisa mendongkrak kemenangan di Pilpres 2024.

"Jadi ketika dipasangkan bukan justru menegasikan pasangan, tapi saling men-support sehingga semakin pencapaian capres-cawapres bisa semakin meningkatkan elektabilitas pasangan," ujarnya.

Syaikhu mengatakan ada sederet tokoh lain yang masuk dalam radar untuk diduetkan dengan Anies di Pilpres 2024. PKS, NasDem, dan Demokrat sebagai tiga parpol pengusung Anies nantinya akan mengusulkan nama kandidat cawapres.

"Semuanya akan ditampung terlebih dahulu, ya kalau juga nanti ada yang mengusulkan Bang Sandiaga Uno ya kita akan tampung. Dan kemudian secara fair akan kita lakukan survei, dari situ kita tetapkan mana yang bisa jadi pendamping Pak Anies," katanya.

Baca Juga: Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024, Khofifah : Insya Allah  Prabowo-Gibran Menang

 

Reaksi Sandiaga Uno

Sedang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno buka suara soal Partai Keadilan Sejahtera yang Sejahtera yang menjodohkan dirinya dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Ia menyerahkan keputusan pada partai.

"Pimpinan partai politik sekarang sedang konsolidasi. Saya tentunya sangat mempercayai apapun keputusannya yang terbaik untuk NKRI ke depan," kata Sandiaga seperti tertera dalam keterangan tertulis timnya, Minggu (5/3/2023).

Sandi sendiri mengaku terus menjalin hubungan baik dengan banyak pihak dari PKS untuk membahas pembangunan di Indonesia.

"Kemarin saya bersama Pak Bendum (Bendahara Umum) PKS berkegiatan di Depok bersama dengan PKS Jabar. Hari ini Pak Gub (Gubernur NTB Zulkieflimansyah) juga salah satu kader terbaik dari PKS yang bertugas di NTB," tutur Sandiaga. n jk/erc/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU