Home / Politik : Sinyal Pidato Mega dan Jokowi

Prananda Prabowo, Bakal Capres 2024 PDIP

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 10 Jan 2023 21:02 WIB

Prananda Prabowo, Bakal Capres 2024 PDIP

i

Megawati Soekarnoputri saat menggandeng Presiden Joko Widodo sesaat membuka peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo Jakarta, Selasa (10/1/2023). Megawati dalam pidatonya juga masih belum mengumumkan capres dari partai berlambang banteng.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Ternyata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak jadi mengumumkan bakal calon presiden yang akan diusung PDIP dalam perhelatan pemilihan presiden 2024-2029.

Kepastian ini disampaikan Megawati saat memberikan pidato politik dalam peringatan HUT ke-50 PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Baca Juga: Jokowi Uber China Rampungkan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Tapi dalam pidato di HUT PDIP ini, Presiden Jokowi, menyatakan senang sekali tadi Ketua Umum Ibu Megawati menyampaikan bahwa calonnya dari kader sendiri. Siapa?

"Dan yang saya seneng, mohon maaf Ibu Mega, Ibu Mega dalam memutuskan itu betul-betul sangat hati-hati, betul-betul tenang dan tidak grusa-grusu seperti yang lainnya," lanjut

Jokowi, disambut tepuk riuh kader PDIP yang menurut Mega ada 170 ribu orang.100 ribu di dalam di JIExpo, Kemayoran, dan 70 ribu di luar gedung.

Kepala negara memuji Megawati yang tidak goyah meskipun bacapres sudah ada "dikantung" yang bersangkutan.

"Kita semuanya sabar menunggu yang akan nanti beliau sampaikan pada saatnya dengan perhitungan dan kalkulasi yang dibuat Ketua Umum Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri," ujar Jokowi, usai pidato politik Ketua Umum PDIP, Megawati.

 

Menyiapkan Kadernya Sendiri

Dalam pidato sebelumnya, Megawati lmenyinggung partai harus menyiapkan kadernya untuk menatap Pemilu. Megawati heran dengan parpol yang tak mengusung kader untuk maju di kontestasi politik.

"Jadi pertanyaan saya, big questin, mau bikin partai itu untuk apa? Jangan lupa itu organisasi partai politik, jadi ya terang dong, internalnya itu kan harus mempersiapkan, saya ndak tau kalau mempersiapkan di lain partai itu apa namanya, tapi kalau di kita sudah jelas itu kader, untuk jadi kader aja susah," kata Megawati.

 

Main Taruhan

Dalam kesempatan itu, Megawati menceritakan informasi yang disampaikan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto perihal jumlah wartawan yang hendak meliput acara ini. Ada wartawan dalam dan luar negeri ratusan. Megawati mengaku heran lantaran HUT ke-50 PDIP ini sebatas seremonial semata.

"Karena ini yang ditunggu-tunggu kalau orang main taruhan, sudah masang, sing arep yang diumumke ibu sopo," katanya.

Menanggapi hal itu, ribuan orang yang hadir dalam acara itu pun bertepuk tangan.

"Ya ntar dulu, emangnya aku situ tepok tangan mau tergiur umumkan. Nggak hehehe," ujarnya sembari tertawa.

Megawati lantas menyinggung partai harus menyiapkan kadernya untuk menatap Pemilu. Megawati heran dengan parpol yang tak mengusung kader untuk maju di kontestasi politik.

 

Mega Bilang ke Puan

Lebih lanjut, Megawati mengingatkan kalau dirinya adalah ketua umum yang terpilih via kongres. Kongres lantas memberikan mandat kepada ketua umum, dalam hal ini Megawati, untuk mengumumkan bakal capres.

"Saiki nungguin gak ada, ini urusan gue," katanya berseloroh.

"Gile enak aja, aku sampai lihatin, aku bilang ke Mbak Puan, lucu ya orang berpolitik sekarang jangan deh niruin, kok kaya gitu ya gimana. Emang gak punya kader sendiri," lanjutnya

 

Jokowi Dulu tak Dikenal

Terkait nama capres PDIP tahun 2024, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menyinggung nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara peringatan HUT ke-50 PDIP. Megawati mengungkit dulu banyak orang yang tidak mengenal Jokowi.

Baca Juga: Mantan Jenderal, Aktivis 1998, Sampai Tokoh Agama Ikut Ajukan Amicus Curiae

"Loh dulu kan saya suka mikir gini loh Pak Jokowi, opo toh ko saiki bingunge koyo pie ngono. Yah dulu maaf yah beribu maaf, siapa sih yang tahu Pak Jokowi? Loh iya lah, ketika pada mulai nanya ibu mau nyalonin siapa, ya entar aja gitu. Makanya kan nggak di pesta, nggak di gini, di rumah saya saja, saya umumkan gitu loh," kata Megawati.

 

Penjelasan Puan Sebelumnya

Sehari sebelum peringatan HUT PDIP ke 50, salah satu Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengatakan bakal ada kejutan dalam acara HUT. Dan ini telah menjadi tradisi partai. Namun, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Mega.

"Setiap ulang tahun kan ada surprise, tapi namanya surprise ya enggak tahu. Cuma Ibu Ketua Umum (yang tahu), surprise akan disampaikan," ucap Puan.

"Lihat saja, kita tunggu besok," tambahnya saat ditanya soal kemungkinan Mega bakal mengumumkan capres.

 

Megawati Digandeng Prananda

Ada peristiwa menarik saat Megawati naik panggung pidato. di Hall A JIExpo,

Ia digandeng oleh putranya, Prananda Prabowo, bukan Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto maupun ajudan Megawati.

Sejumlah wartawan peliput rasan-rasan, ada apa yang mengantar Mega ke panggung pidato justru Prananda, kakak Puan yang selama ini tidak dimunculkan ke publik oleh Megawati. "Kalau kita analisis antara penjelasan mbak Puan, Pidato Mega dan Presiden Jokowi, kader PDIP yang dimaksud bisa Prananda, bukan Puan apalagi Ganjar," komentar wartawan senior ini.

 

Kepala Pusat Analisa PDIP

Baca Juga: Amicus Curiae, Terobosan Hukum

Selama pimpin PDIP, Megawati pernah menunjuk Prananda Prabowo menjadi Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP. Dan pengangkatannya dilakukan menjelang Pemilu 2024.

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menyatakan bahwa penunjukan Prananda Prabowo tidak memiliki hubungan sama sekali dengan pemberitaan mengenai Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Namun, penunjukan ini dilakukan itu untuk kebaikan PDIP di masa depan dan juga dapat memperbaiki persoalan internal di partai.

Nama asli Prananda Prabowo adalah H. Muhammad Prananda Prabowo. Ia lahir pada 23 April 1970 yang merupakan cucu dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ini menunjukkan pula bahwa ia adalah putra kedua Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarno Putri dari suami pertamanya, Lettu Pnb Surindro Supjarso.

Prananda pun memiliki seorang kakak kandung, Mohamad Rizki Pratama dan adik tiri yang berkecimpung dalam dunia politik, Puan Maharani. Pada 23 Oktober 2000, Prananda resmi menikah dengan Nancy Prananda dan dikaruniai dua orang anak, yaitu M. Prabhaswara Pranakarno dan Diah Safira Octaliakasih.

Pada dunia politik, Prananda dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi. Jokowi pernah memberikan penilaian kepada Prananda Prabowo bahwa ia memiliki potensi besar dengan cara pengorganisasiannya yang detail dan dekat dengan siapa saja sehingga memudahkan dalam menjalin komunikasi. Selain itu, ia juga didaulat sebagai keturunan ideologis Soekarno yang paling layak menggantikan Megawati Soekarnoputri oleh kaum Marhaenisme.

Mengutip p2k.unkris.ac.id, Prananda pertama kali muncul ketika Megawati mengajaknya menghadiri konferensi pers bersama Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDIP 2010 di Bali. Prananda pernah ditunjuk menjadi konseptor beberapa pidato politik Megawati. Salah satu pidatonya yang dapat memperlihatkan cara pandang politiknya adalah ketika ia menyisipkan penggalan nasihat dari Kitab Bhagawad Gita dengan bunyi karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana.

 

Kamus Berjalan Soekarno

Pada lingkup internal PDIP, Prananda juga dikenal sebagai Kamus Berjalan Soekarno lantaran selalu berupaya memastikan bahwa hasil rapat internal partai tidak keluar dari pemikiran Kakeknya, Bung Karno.

Cara bergaulnya, diakui sangat baik dan tidak memberikan kesan menggurui. Selama berada di PDIP, ia menjabat sebagai Kepala Ruang Pengendali dan Analisis Situasi DPP partai yang tugasnya dominan berhubungan dengan internal partai sehingga langsung berkomunikasi dengan ketua umum.

Prananda Prabowo pun memperoleh tanggung jawab dalam mengawasi apakah ada penyimpangan terhadap keputusan kongres dan mengecek secara berkala segala persiapan kegiatan ketua umum Megawati di suatu daerah.

Selain itu, Prananda berkewajiban pula melaporkan segala perkembangan internal partai, baik di pilkada, pencalegan, maupun perilaku kader partai eksekutif dan legislatif secara langsung kepada ketua umum partai.

Putra dan putri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, masuk dalam susunan kepengurusan PDI Perjuangan periode 2015-2020. Bila Puan Maharani menjadi ketua bidang politik dan keamanan nonaktif, putranya Muhammad Prananda Prabowo juga mendapatkan posisi. n erk/jk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU