Presiden Jokowi Luncurkan Dana Cadangan Pandemi Sebesar Rp 21,7 Triliun

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 13 Nov 2022 10:45 WIB

Presiden Jokowi Luncurkan Dana Cadangan Pandemi Sebesar Rp 21,7 Triliun

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (2nd JFHMM), di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

SURABAYAPAGI.COM, Nusa Dua - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meluncurkan Dana Cadangan Pandemi (Pandemic Fund) sebesar USD1,4 miliar atau setara Rp21,7 triliun pada Minggu (13/11/2022). Dana tersebut terkumpul dari inisiatif negara-negara anggota G20, non-G20, dan filantropis untuk menangani dampak dari wabah corona.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan setiap tahunnya secara global diperkirakan membutukan dana USD10 miliar untuk jaga-jaga dan merespons secara cepat.

Baca Juga: Jokowi tak Mau Berkomentar Dituding Intervensi Dibalik Pencalonan Gibran

"Di pandemic fund ini, panel independen G20 telah mengidentifikasi bahwa dunia memerlukan kurang lebih US$ 10 miliar dana untuk kesiapsiagaan dan respons," kata Sri Mulyani dalam rangkaian konferensi pers 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting (2nd JFHMM), di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

Adapun untuk Indonesia, Sri Mulyani menuturkan negara menyumbang US$ 50 juta atau setara Rp 735 miliar. Sri Mulyani mengakui angka komitmen Indonesia terhadap dana cadangan pandemi jauh di atas kontribusi negara dalam ekonomi dunia.

"Jadi hal ini dilihat sebagai komitmen yg sangat dihormati sekali dari Indonesia karena kita sedang menjabat sebagai presidensi dan membuktikan komitmen Indonesia, dan karena komitmen dari Jokowi yang ingin membuat mekanisme dan fund ini," ujar Sri Mulyani.

Sejauh ini negara yang telah kontribusi untuk dana pandemi yakni Indonesia, Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), China, Jepang, Jerman, Kanada, Republik Korea, Uni Emirat Arab (UEA), Spanyol, Australia, Singapura, Norwegia, dan Selandia Baru.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi, Salah Satu Incaran Menkeu di Kabinet Prabowo

Sedangkan tiga filantropi yang bergabung dalam pandemic fund adalah The Bill & Melinda Gates Foundation, The Rockefeller Foundation, dan Wellcome Trust.

"Malam ini kita dengar bahwa Prancis, Saudi Arabia, walaupun mereka nanti akan mengumumkan pada tingkat menteri jumlahnya berapa, Afrika Selatan dan India. Jadi ini semua negara G20 dan undangan yang sudah memberikan komitmen untuk memberikan kontribusi. Kita punya 3 audiensi filantropi," jelasnya.

Dana ini bakal dipakai bersama untuk membenahi sistem hingga menanggulangi kesenjangan anggaran lima tahun ke depan. Pembentukan dana pandemi berkaca pada penanganan pandemi Covid-19 yang terjadi dua tahun belakangan ini.

Baca Juga: Tadi, Dilantik Menteri ATR/BPN, AHY Diwarisi Berantas Mafia Tanah di Jatim

"Dengan pandemic fund yang sudah dibentuk ini, kita berfokus pada bagaimana kita dapat memperbaiki dan menyempurnakan arsitektur kesehatan nasional," ucapnya.

Dengan angka yang terkumpul saat ini, negara-negara anggota G20 masih membutuhkan sekitar USD9,1 miliar untuk memenuhi selisih tersebut.

"Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang kita miliki. Pandemic fund ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi lebih banyak lagi investasi yang diberikan, agar dunia bisa lebih siap menghadapi pandemi berikutnya," ungkapnya. nsd

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU