Presiden Jokowi Minta Sri Mulyani "Eman - Eman" Dana APBN

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 29 Sep 2022 12:41 WIB

Presiden Jokowi Minta Sri Mulyani "Eman - Eman" Dana APBN

i

Menteri Keuangan Sri Mulyani.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah menyampaikan pesan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan bijak. Pasalnya, menurut Jokowi, perang Rusia-Ukraina tidak akan berhenti dalam waktu dekat.

"Saya selalu sampaikan kepada bu Menkeu. Bu, kalau punya uang kita di APBN kita, dieman-eman. Itu bahasa inggris tuh. Di eman-eman, dijaga, hati-hati," kata Jokowi dalam acara UOB Economic Outlook 2023 di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga: Franz Magnis: Presiden Gunakan Kekuasaannya Untungkan Beberapa Pihak, Sama Seperti Mafia

Jokowi menjelaskan dunia saat ini sedang dalam ketidakpastian yang tinggi. Hal ini membuat beberapa negara berada dalam posisi yang sulit dari segi ekonomi.

"Sehingga yang kita perlukan, negara kita memerlukan sebuah endurance yang panjang," ujar Jokowi.

Apalagi, banyak proyeksi dari pengamat ekonomi baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang melihat tahun depan perekonomian masih diselimuti awan gelap.

"Tahun depan itu akan lebih gelap, tapi kalau kita punya persiapan amunisi ini akan berbeda, sehingga betul-betul APBN kita, APBN yang berkelanjutan," tandasnya.

Jokowi menambahkan, pengeluaran APBN harus disalurkan ke sektor produktif. Pengeluarannya harus menghasilkan return yang jelas.

"Mengeluarkannya harus produktif. Harus memunculkan return yang jelas," tuturnya.

Baca Juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Banyak negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi yang melemah akibat krisis energi dan krisis finansial. Jokowi mengaku setiap hari yang didengarnya hanya masalah krisis, baik itu energi, seperti minyak dan gas, maupun krisis pangan hampir di semua negara.

"Kita tau hampir semua negara tumbuh melemah, terkontraksi ekonominya. Setiap hari yang kita dengan krisis energi, krisis minyak, gas, hampir semua negara, krisis finansial," tutur Jokowi.

Akibat krisis saat ini, Jokowi mengklaim ada 345 juta orang di 82 negara yang menderita kekurangan pangan akut. Bahkan, kata Jokowi, setiap harinya ada 19.700 orang meninggal karena kelaparan.

"Kita semua masih Alhamdulilah, kita patut bersyukur pangan kita juga masih cukup memberikan kita makan setiap hari," kata Jokowi.

Baca Juga: Jokowi tak Mau Berkomentar Dituding Intervensi Dibalik Pencalonan Gibran

Lebih lanjut, Jokowi menyebut kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih baik dan tidak terlalu buruk jika dibandingkan banyak negara lain.

Pelemahan rupiah hanya 7 persen. Sedangkan, Jepang minus 25 persen, China minus 13 persen, dan Filipina minus 15 persen.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga sangat baik berada di atas 5 persen. Pada kuartal II-2022 bahkan berhasil tumbuh 5,44 persen (yoy). 

Hal tersebut memang patut disyukuri, namun jangan sampai membuat terlena. Karenanya, Jokowi menyebutkan semua keuntungan yang dimiliki Indonesia harus dikelola dengan baik. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU