Presiden Lebanon Sebut Ledakan Beirut karena Serangan Rudal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 08 Agu 2020 10:24 WIB

Presiden Lebanon Sebut Ledakan Beirut karena Serangan Rudal

i

Akibat ledakan di lebanon. SP/ DECOM

SURABAYAPAGI.com, Lebanon  - Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa ledakan dahsyat di pelabuhan di Beirut mungkin disebabkan oleh kelalaian atau serangan rudal. Dia pun menolak seruan luas untuk penyelidikan internasional.

Dilansir dari AFP, Ledakan yang menewaskan lebih dari 150 orang dan melukai sedikitnya 5.000 orang pada Selasa (4/8) itu mungkin merupakan "kelalaian atau campur tangan asing melalui rudal atau bom," kata Michel Aoun, Sabtu (8/8/2020).

Baca Juga: KPPS di Jatim Meninggal Dunia Bertambah Jadi 30 Orang, KPU Jatim: Ahli Waris Dapat Santunan

Itu adalah pernyataan pertama dari seorang pejabat pemerintah Lebanon tentang kemungkinan bahwa ledakan yang mengguncang ibu kota Lebanon itu mungkin disebabkan oleh serangan.

Pihak berwenang mengatakan kebakaran di pelabuhan itu telah memicu ledakan berton-ton amonium nitrat yang disimpan selama bertahun-tahun di gudang.

Warga Lebanon, kelompok-kelompok advokasi dan sejumlah kepala negara asing telah menyerukan penyelidikan internasional terhadap ledakan itu untuk memastikan ketidakberpihakan, tetapi Aoun menolak inisiatif semacam itu.

Baca Juga: KPU Jatim Catat 13 KPPS, 2 Linmas, dan 1 Sekretariat PPS Meninggal Dunia

Ketika ditanya oleh seorang jurnalis selama wawancara di televisi apakah menurutnya penyelidikan internasional akan mengaburkan kebenaran, presiden menjawab "tentu saja".

Beberapa saat kemudian di akun Twitter-nya, Aoun menjelaskan posisinya lebih lanjut, dengan mengatakan: "Tujuan di balik seruan untuk penyelidikan internasional atas masalah pelabuhan adalah untuk mencairkan kebenaran."

Baca Juga: Gegara Minum Kopi Buatan Ayah, Remaja di Pacitan Meninggal Dunia

Meski begitu, Presiden Lebanon itu menyerukan "keadilan yang cepat", dan bersumpah bahwa penyelidikan pemerintah tidak akan mengampuni pejabat tingkat atas maupun karyawan biasa.

Dia juga membenarkan bahwa 20 tersangka sudah diinterogasi.   dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU